Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi korban kekerasan verbal (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Sebagian orang berpikir bahwa kekerasan verbal mudah untuk dilalui dan dianggap tidak seburuk kekerasan fisik atau seksual. Padahal, kekerasan verbal juga bisa membuat seseorang merasa terpuruk. Bahkan, luka yang ditinggalkan belum tentu bisa sembuh walau kejadiannya sudah bertahun-tahun berlalu.

Lantas, siapa pihak yang paling sering melakukan kekerasan verbal pada masa kanak-kanak dan apa dampak yang bisa dirasakan saat dewasa? Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Child Abuse & Neglect pada Oktober 2023, inilah jawabannya!

1. Definisi dan jenis-jenis kekerasan verbal

Kekerasan verbal didefinisikan sebagai serangkaian kata atau perilaku yang digunakan untuk memanipulasi, mengintimidasi, dan mempertahankan kekuasaan atau kendali atas seseorang. Ini mencakup perilaku yang merugikan kesejahteraan anak, seperti membentak, meremehkan, berteriak, menghina, mempermalukan, mengumpat, menyalahkan, atau menggunakan bahasa yang mengancam.

Mirisnya, kekerasan verbal sering kali dianggap wajar dalam berbagai budaya. Tidak sedikit orang tua yang beranggapan bahwa ini adalah cara mereka mendidik atau mendisiplinkan anak-anaknya.

2. Pelaku kekerasan verbal kebanyakan adalah orang terdekat

Editorial Team

Tonton lebih seru di