Mengapa Makanan yang Digoreng Buruk untuk Kesehatan?

Konsumsi berlebihan meningkatkan risiko berbagai penyakit

Menggoreng makanan merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Namun, adanya peningkatan harga minyak goreng membuat beberapa orang lebih berhemat saat menggunakan minyak goreng. 

Seperti yang kita tahu, mengonsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan. Sebenarnya, apa, sih, yang membuat makanan yang digoreng berbahaya bagi tubuh? Agar lebih jelas, yuk, simak penjelasan berikut ini sampai tuntas!

1. Makanan yang digoreng

Mengapa Makanan yang Digoreng Buruk untuk Kesehatan?ilustrasi menggoreng telur (pexels.com/Megha Mangal)

Dilansir Healthline, menggoreng merupakan teknik memasak yang bisa dipraktikkan pada hampir semua jenis makanan. Menggoreng menggunakan minyak bisa dilakukan pada daging ayam, ikan, kentang, telur, dan masih banyak lagi.

Banyak orang yang menyukai makanan yang digoreng. Namun, di balik rasanya, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng tidak baik untuk kesehatan. Apa yang menjadikannya tidak sehat?

2. Makanan yang digoreng lebih tinggi kalori

Mengapa Makanan yang Digoreng Buruk untuk Kesehatan?Gorengan mengandung kalori yang tinggi. (pexels.com/Pixabay)

Menggoreng makanan tidak hanya mengubah rasa makanan, tetapi nutrisi yang dikandungnya pun ikut berubah, mengutip GoodRx. Menambahkan dari Healthline, makanan yang digoreng dibandingkan dengan teknik memasak yang lain menunjukkan peningkatan kalori.

Menggoreng berarti menggunakan minyak, sehingga kandungan air dalam makanan tersebut akan hilang dan menyerap lemak dari minyak, sehingga akan meningkatkan kalori.

Saat makanan digoreng menggunakan minyak, maka kandungan air dalam makanan tersebut akan hilang dan menyerap lemak dari minyak, sehingga akan meningkatkan kalori. Inilah yang menyebabkan gorengan mengandung lemak dan kalori yang tinggi dibandingkan makanan yang dimasak dengan teknik memasak lainnya.

Baca Juga: Air Hangat Bisa Menetralkan Efek Makan Gorengan? Ini Faktanya!

3. Makanan yang digoreng lebih tinggi kandungan lemak trans

Mengapa Makanan yang Digoreng Buruk untuk Kesehatan?ilustrasi makanan yang digoreng (pexels.com/Alena Shekhovtcova)

Seperti dijelaskan sebelumnya, makanan yang digoreng akan menyerap minyak sehingga akan menghasilkan produk akhir dengan kandungan lemak lebih tinggi. Apabila memakai minyak secara berkali-kali, maka makanan akan menyerap minyak lebih banyak lagi.

Jadi, makanan yang digoreng mengandung lemak jenuh dan lemak trans sehingga mengakibatkan kadar kolesterol darah menjadi naik. Ini yang menyebabkan makanan yang digoreng tidak baik bagi tubuh.

4. Akibat dari konsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan

Mengapa Makanan yang Digoreng Buruk untuk Kesehatan?ilustrasi jantung (pixabay.com/StockSnap)

Makanan yang digoreng memiliki kalori dan lemak trans yang tinggi. Ini menyebabkan kadar kolesterol menjadi naik. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, maka akan menimbulkan penumpukan plak pada pembuluh darah. 

Kondisi penumpukan plak pada pembuluh darah ini dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit, di antaranya obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan lainnya. Makin sering mengonsumsi makanan yang digoreng, maka makin tinggi pula risiko terkena berbagai penyakit.

5. Cara menurunkan risiko

Mengapa Makanan yang Digoreng Buruk untuk Kesehatan?ilustrasi memasak (pexels.com/RODNAE Productions)

Berbagai makanan yang digoreng memang terasa lebih lezat. Namun, terdapat berbagai ancaman yang mengintai bila kamu mengonsumsinya secara berlebihan. 

Ada beberapa alternatif agar makanan yang kamu konsumsi menjadi lebih sehat. Mengutip WebMD, makanan yang diolah sendiri akan lebih baik karena kamu dapat menakar jenis maupun jumlah minyak yang hendak digunakan.

Minyak yang digunakan untuk menggoreng memengaruhi hasil makanan setelah digoreng. Beberapa jenis minyak memiliki ketahanan suhu yang lebih tinggi, sehingga lebih tahan suhu yang tinggi dibanding jenis minyak lainnya. Salah satunya adalah minyak zaitun.

Dilansir Healthline, mempraktikkan teknik memasak oven-frying dan air-frying diketahui menggunakan jumlah minyak yang lebih sedikit dengan hasil yang sama dengan makanan yang digoreng menggunakan minyak.

Menggoreng makanan dapat mengubah cita rasa makanan menjadi lebih lezat, tetapi di sisi lain juga mengubah kandungan nutrisi makanan tersebut. Makanan yang digoreng akan menyerap minyak sehingga makanan mengandung lemak dan kalori lebih tinggi.

Apabila dikonsumsi terlalu sering atau terlalu banyak, maka dapat mengakibatkan peningkatan kolesterol yang mana dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. Jadi, mulai sekarang cobalah untuk membiasakan diri dengan teknik memasak lainnya yang lebih sehat.

Baca Juga: Enak dan Manjur, Ikuti 5 Cara Memasak yang Menyehatkan Tubuh Ini

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya