5 Efek Samping Buah Kecubung dalam Jangka Panjang, Berbahaya!

Sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal Indian Journal of Psychiatry pada tahun 2019 mengungkap bahwa salah satu efek jangka panjang dari kecubung yakni kecanduan dan halusinasi akut. Penelitian tersebut dilakukan pada seorang pria berusia 36 tahun yang sudah mengonsumsi kecubung selama 1 tahun. Pria tersebut menceritakan gejala apa saja yang ia rasakan ketika ia mengonsumsi tanaman yang memabukkan tersebut.

Ketika mengonsumsi kecubung, ia mengalami euforia, kegembiraan, dan peningkatan energi selama 2–4 jam. Kemudian, saat asupannya ditingkatkan menjadi 50–70 biji, pria tersebut mengalami halusinasi visual yang ia klaim terasa menyenangkan.

Setelah merasa ada yang tidak beres dengan dirinya, pria itu memiliki keinginan untuk berhenti tapi sulit lantaran sudah kecanduan. Alhasil, jika tidak dihentikan, halusinasi akut disertai gangguan kejiwaan lainnya akan terus menyiksa pria berusia 36 tahun itu. Mengerikan sekali, bukan?

Masih dalam penelitian yang sama, setelah dosis kecubung terus ditingkatkan, pria berusia 36 tahun itu mulai mengalami beberapa defisit kognitif, seperti amnesia dan linglung. Sebagaimana yang dilansir Dialectical Behavior Therapy & Mental Health Service, kecubung bisa menyebabkan amnesia atau hilang ingatan pada penggunanya. Hal itu disertai dengan gejala psikosis lainnya, seperti perubahan suasana hati dan halusinasi yang telah dijelaskan di atas.

Tak hanya menyerang psikologis, efek samping kecubung juga bisa meyebabkan gangguan pada penglihatan. Penelitian yang terbit dalam jurnal Journal of Ophthalmic and Vision Research (JOVR) pada tahun 2019 menjelaskan, kecubung mengandung alkaloid tropan yang diserap melalui lapisan kornea mata. Zat tersebut bekerja pada otot melingkar yang berada di area pupil, yang mana dapat menyebabkan midriasis (pupil mata terus membesar). Jika seseorang mengonsumsi kecubung dalam jangka panjang, maka efeknya bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang fatal.

Efek samping kecubung dalam jangka panjang lainnya yakni bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Dilansir WebMD, tanaman hias yang khas dengan bunga trompetnya itu mengandung bahan kimia yang berpotensi menyebabkan gagal jantung kongestif (CHF). Kondisi tersebut dipicu oleh takikardia (detak jantung cepat) yang disebabkan oleh racun di dalam kecubung.

Selain penyakit jantung, kecubung juga bisa menyebabkan komplikasi penyakit lainnya hingga kematian. Mengutip dari Sunrise House Treatment Center, kecubung dapat memicu nyeri sendi, gangguan pada urin, tekanan darah tinggi, dehidrasi, kram otot, dan lain sebagainya. Jadi kesimpulannya, dengan segala risiko yang ada, mengonsumsi kecubung dalam waktu yang lama bisa membahayakan nyawa.

Meskipun kecubung sekilas tampak biasa saja, tanaman jenis ini memiliki zat-zat mematikan apabila disalahgunakan. Tak bisa ditampik, dalam dunia medis, kecubung juga dimanfaatkan untuk pengobatan, salah satunya sebagai obat pereda nyeri. Namun, di luar dunia medis, penggunaan kecubung harus diperhatikan lantaran bisa menyebabkan ketergantungan dan efek samping membahayakan.

Referensi

Singh S, Kosana D, Lal R. (2019). Long-term intentional Datura use and its consequences. Indian Journal of Psychiatry: Sep-Oct;61(5):543-544.
Dialectical Behavior Therapy & Mental Health Service. Diakses pada Juli 2024. How Dangerous is Datura & Is it Poisonous?.
Subhash Joshi R. (2019). Corneal Toxicity due to Datura Inoxia. Journal of Ophthalmic and Vision Research: Jul 18;14(3):366-369.