Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Efek Samping Suplemen Pre-Workout yang Perlu Diwaspadai

suplemen pre-workout
ilustrasi suplemen pre-workout (pexels.com/Karola G)
Intinya sih...
  • Suplemen pre-workout dapat menyebabkan tubuh gemetar dan jantung berdebar karena kandungan kafein yang tinggi.
  • Konsumsi kreatin dalam suplemen pre-workout bisa menyebabkan retensi air dan berat badan naik, serta gangguan pencernaan.
  • Beberapa efek samping lainnya termasuk sakit kepala, masalah jantung dan tekanan darah, serta insomnia dan gangguan tidur.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu rutin nge-gym atau olahraga intens, kamu mungkin sudah akrab dengan suplemen pre-workout. Suplemen ini terkenal ampuh untuk mendongkrak energi, meningkatkan fokus, dan membuat performa olahraga makin maksimal. Tak heran jika banyak orang merasa jadi lebih semangat latihan setelah mengonsumsi suplemen pre-workout.

Namun, di balik manfaatnya, suplemen pre-workout juga menyimpan potensi efek samping yang sebaiknya tidak disepelekan. Mulai dari jantung berdebar, perut melilit, sampai sulit tidur, semua bisa terjadi jika penggunaannya tidak tepat. Nah, supaya kamu tetap bisa latihan dengan aman dan nyaman, yuk kenali berbagai efek samping pre-workout.

1. Tubuh gemetar dan jantung berdebar

Salah satu bahan utama dalam banyak suplemen pre-workout adalah kafein. Zat ini memang terbukti dapat meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki performa latihan, dan mengurangi rasa lelah. Secara teori, kafein membuat kamu bisa berolahraga lebih lama dan lebih kuat.

Namun, konsumsi kafein berlebihan bisa menimbulkan efek samping, seperti gelisah, sulit tidur, mual, jantung berdebar cepat, sakit kepala, kecemasan, dan rasa tidak tenang. Parahnya lagi, beberapa produk pre-workout mengandung hingga 500 mg kafein per sajian. Sebagai perbandingan, secangkir kopi saja rata-rata hanya mengandung sekitar 95 mg kafein. Kalau kamu sensitif terhadap kafein, risiko efek samping ini akan terasa jauh lebih kuat.

2. Retensi air dan berat badan naik

Kreatin juga menjadi bahan favorit dalam suplemen pre-workout karena terbukti mampu meningkatkan kapasitas latihan intens, menambah massa otot tanpa lemak, serta mempercepat pemulihan. Meski manfaatnya besar, kreatin sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan akibat retensi air.

Air yang tertahan di dalam otot ini sebenarnya tidak berbahaya, tetapi bisa membuat badan terasa lebih berat dan sedikit bengkak. Beberapa orang juga melaporkan gangguan pencernaan, dehidrasi, dan kram otot. Meski belum terbukti kuat dalam penelitian klinis, efek ini tetap perlu diwaspadai, terutama jika asupan cairan kurang.

3. Sakit kepala dan migrain

Sakit kepala.
ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Kindel Media)

Beberapa kandungan, seperti citrulline bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke otot dan otak. Efek ini dikenal sebagai vasodilatasi, yaitu pelebaran pembuluh darah. Sayangnya, pelebaran pembuluh darah di area kepala juga bisa memicu sakit kepala atau migrain.

Risiko ini makin besar jika tubuh mengalami dehidrasi akibat banyak berkeringat saat olahraga. Kombinasi antara vasodilatasi dan kekurangan cairan membuat tekanan di kepala meningkat. Karena itu, penting untuk mengontrol dosis serta memastikan tubuh cukup minum sebelum dan sesudah latihan.

4. Gangguan pencernaan

Tidak semua sistem pencernaan cocok dengan kandungan pre-workout. Beberapa bahan memiliki efek laksatif ringan yang bisa memicu diare. Selain itu, konsumsi dosis tinggi sodium bikarbonat, magnesium, arginine, atau creatine juga sering menjadi penyebab perut melilit, mual, dan begah.

Supaya lebih aman, pre-workout sebaiknya dikonsumsi dengan air yang cukup atau minuman elektrolit. Cairan membantu tubuh menyerap nutrisi dengan lebih baik sekaligus mencegah dehidrasi yang bisa memperparah gangguan pencernaan.

5. Masalah jantung dan tekanan darah

Kombinasi kafein dan stimulan energi dalam dosis tinggi dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah secara signifikan. Kondisi ini sangat berbahaya bagi orang yang memiliki riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.

Jika dikonsumsi terus-menerus tanpa kontrol, pre-workout dapat memicu nyeri dada, gangguan irama jantung, bahkan serangan jantung dalam kasus ekstrem. Karena itu, sangat penting membaca komposisi dengan teliti dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika kamu memiliki kondisi medis tertentu.

6. Sensasi kesemutan dan gatal

Kaki kesemutan.
ilustrasi kaki kesemutan saat olahraga (pexels.com/Pixabay)

Pengguna pre-workout juga sering mengalami sensasi seperti “ditusuk-tusuk jarum” atau kesemutan di kulit, yang dikenal dengan istilah parestesia. Sensasi ini disebabkan oleh beta-alanine, yaitu asam amino yang memang sering ada dalam suplemen pre-workout.

Meskipun terasa aneh dan menyebabkan tidak nyaman, tetapi kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya. Reaksi ini terjadi karena beta-alanine berinteraksi dengan reseptor saraf di kulit. Biasanya, sensasi akan berkurang seiring tubuh beradaptasi atau saat dosis diturunkan.

7. Insomnia dan gangguan tidur

Mengonsumsi suplemen pre-workout terlalu dekat dengan waktu tidur bisa membuat kamu susah mengantuk. Kandungan stimulan seperti kafein anhidrat dan ekstrak guarana dapat bertahan di dalam darah selama berjam-jam.

Idealnya, hindari pre-workout yang mengandung stimulan dalam waktu minimal enam jam sebelum tidur, terutama jika kamu berolahraga pada sore atau malam hari.

Agar manfaat tetap maksimal dan risiko efek samping bisa ditekan, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan:

  • Selalu baca label komposisi sebelum membeli.
  • Pilih produk bebas kafein jika kamu sensitif terhadap stimulan.
  • Mulai dari dosis kecil untuk menguji toleransi tubuh.
  • Hindari konsumsi menjelang malam agar tidak mengganggu tidur.
  • Minum air putih yang cukup sebelum, selama, dan setelah berolahraga.

Referensi

"Pre-Workout Side Effects." Healthline. Diakses pada Desember 2025.
"Pre-Workout Safety." Verywell Health. Diakses pada Desember 2025.
"6 Side Effects of Pre-Workout Supplements." Wellversed. Diakses pada Desember 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Seberapa Aware Kamu Soal Mental Health? Yuk Buktikan!

07 Des 2025, 14:05 WIBHealth