7 Penyebab Tidak Berkeringat Saat Olahraga, Apa yang Salah?

Sulit berkeringat bisa menyebabkan tubuh overheating

Bermandikan keringat setelah selesai berolahraga tentu membuat siapa pun merasa puas. Banyaknya keringat yang keluar saat berolahraga menjadi sinyal bahwa kita sudah berolahraga dengan cukup keras. 

Sebaliknya, saat tubuh sama sekali tidak berkeringat atau keluar keringat sangat sedikit setelah olahraga, kita pasti bertanya-tanya, apakah ada yang salah?

Kabar baiknya, normal bagi setiap orang untuk memiliki tingkat keringat yang berbeda-beda. Namun, meskipun berkeringat sangat sedikit tidak selalu mencerminkan kualitas olahraga, itu mungkin merupakan indikator adanya hal lain yang terjadi dalam tubuh.

Tubuh yang tidak mengeluarkan keringat saat olahraga bisa disebabkan oleh sejumlah faktor penyebab. Berikut beberapa di antaranya.

1. Dehidrasi

7 Penyebab Tidak Berkeringat Saat Olahraga, Apa yang Salah?ilustrasi perempuan sedang minum agar tidak dehidrasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dibutuhkan, kita bisa mengalami dehidrasi. Dehidrasi selanjutnya dapat memengaruhi kognisi dan performa fisik, menurut studi dalam The Journal of American College of Nutrition tahun 2007.

Kurang minum air dapat membatasi seberapa banyak keringat yang dihasilkan tubuh karena tubuh mencoba menahan air yang ada. Ini selanjutnya membuat tubuh lebih mungkin mengalami overheating.

2. Memiliki kondisi kulit tertentu

7 Penyebab Tidak Berkeringat Saat Olahraga, Apa yang Salah?ilustrasi kulit gatal (pixabay.com/Miller_Eszter)

Kulit terbakar, cedera, infeksi, dan bahkan gigitan serangga dapat menyebabkan kurangnya produksi keringat selama berolahraga. Begitu pula dengan penyakit yang menyumbat pori-pori, seperti psoriasis.

Dijelaskan laman Livestrong, tubuh memiliki sekitar 2,6 juta kelenjar keringat di setiap bagian kulit. Saat tubuh mulai memanas dari olahraga atau karena alasan lain, sistem saraf otonom memberi tahu kelenjar ini untuk mulai berkeringat. Kondisi yang memengaruhi kulit dapat memengaruhi kelenjar keringat dan kemampuan tubuh untuk memproduksi keringat.

3. Kerusakan saraf

7 Penyebab Tidak Berkeringat Saat Olahraga, Apa yang Salah?ilustrasi sel saraf (pixabay.com/ColiN00B)

Kerusakan saraf dapat mengganggu impuls, termasuk yang mengontrol keringat, menurut laman Verv. Namun, masalah saraf tidak selalu berasal dari cedera, terkadang ini bisa menjadi indikasi kondisi yang mendasarinya.

Berikut adalah beberapa kondisi yang memicu kerusakan saraf:

  • Diabetes.
  • Alkoholisme.
  • Penyakit Parkinson.
  • Beberapa sistem atrofi.
  • Sindrom Ross.
  • Sindrom Horner.

Baca Juga: Laminektomi, Prosedur untuk Mengatasi Saraf Terjepit

4. Tidak berlatih cukup keras

7 Penyebab Tidak Berkeringat Saat Olahraga, Apa yang Salah?ilustrasi berolahraga (unsplash/scottbroome)

Jika kamu hanya mengayuh sepeda perlahan, wajar jika tubuh tidak berkeringat. Begitu pula jika kamu melakukan latihan angkat beban, dengan beban yang kurang menantang.

Diterangkan laman Livestrong, jumlah pengerahan tenaga secara langsung memengaruhi laju metabolisme, detak jantung, pembentukan panas, dan jumlah keringat yang dihasilkan. Jadi, makin banyak kamu beraktivitas, makin banyak keringat yang dihasilkan.

5. Jenis latihan

7 Penyebab Tidak Berkeringat Saat Olahraga, Apa yang Salah?ilustrasi peregangan (pexels.com/Gabby K)

Jenis olahraga yang dilakukan dapat memengaruhi volume keringat yang keluar. Begitu pula dengan panjang waktu istirahat.

Menurut studi dalam jurnal Frontiers in Physiology tahun 2020, orang yang berolahraga dengan kecepatan tetap kemungkinan akan berkeringat lebih banyak daripada orang yang melakukan lima set lalu beristirahat selama 3 hingga 5 menit sebelum set berikutnya.

Meskipun begitu, orang yang berkeringat lebih sedikit tidak berarti kurang bekerja keras. Itu mungkin berarti orang tersebut berlatih secara berbeda dan minum air dalam jumlah yang berbeda.

6. Hipohidrosis

7 Penyebab Tidak Berkeringat Saat Olahraga, Apa yang Salah?ilustrasi hipohidrosis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hipohidrosis mengacu pada ketidakmampuan tubuh untuk mengeluarkan keringat. Hipohidrosis termasuk kondisi yang berbahaya karena dapat mengganggu kemampuan alami tubuh mendinginkan dirinya sendiri.

Ada berbagai faktor berbeda yang memicu hipohidrosis:

  • Kelenjar keringat tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
  • Obat-obatan tertentu.
  • Genetik.

Orang dengan hipohidrosis sering kali tidak menyadari kondisinya dan terus membiarkan hal ini. Padahal, menurut studi dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology  tahun 2013, hipohidrosis dapat memicu kelelahan akibat panas, heat stroke, bahkan kematian.

7. Obat

7 Penyebab Tidak Berkeringat Saat Olahraga, Apa yang Salah?ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Pixabay)

Selain diuretik, ada banyak obat lain yang dapat menyebabkan dehidrasi, termasuk yang biasa digunakan untuk tekanan darah, alergi, nyeri, dan suasana hati. Berikut beberapa contoh obat yang dapat menyebabkan dehidrasi menurut laman Livestrong:

  • Morfin dan pereda nyeri opioid lainnya.
  • Toksin botulinum tipe A.
  • Obat antikolinergik.
  • Antidepresan trisiklik.
  • Antipsikotik tertentu.
  • Obat epilepsi.
  • Obat hipertensi.

Itulah beberapa penyebab tidak berkeringat saat berolahraga. Penting untuk menemui dokter jika kamu melihat ada perubahan pada cara tubuh berkeringat, terutama jika kamu tidak berkeringat bahkan saat berolahraga dengan sangat baik.

Baca Juga: 5 Mitos seputar Keringat dan Bau Badan, Ini Kebenarannya!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya