Jangan Main Smartphone Sebelum Tidur, kalau Gak Mau Ini Terjadi Padamu

Pancaran blue light yang begitu terang memang menyerupai pancaran sinar matahari. Hal inilah yang dapat membuat otak mengalami kebingungan karena cahaya tersebut ditangkap otak sebagai tanda siang hari, sekalipun sebenarnya zona waktu menunjukkan malam hari.

Karena hal inilah, tubuh bereaksi dengan berhenti memproduksi melatonin yang berfungsi untuk mengatur siklus bangun dan tidur. 'Kebingungan' terhadap siklus ini akan mengakibatkan kita susah tidur alias insomnia.

Melatonin dilepaskan dari dalam tubuh melalui kelenjar pineal yang terletak di otak. Blue light diketahui menjadi penyebab orang kesulitan tidur karena merangsang fotoreseptor bernama melanopsin. Melanopsin ditemukan dalam sel-sel ganglion retina yang bereaksi terhadap blue light. Akibatnya tubuh berhenti memproduksi melatonin.

Tak seperti orang dewasa, anak-anak dan remaja sangat rentan terterpa efek blue light ini. Ritme tubuh mereka dalam merespons siklus bangun dan tidur lebih sensitif ketimbang orang dewasa. Memang, ritme ini akan semakin kuat seiring usia. Tetapi jika terganggu di masa pertumbuhannya, tentu akan berdampak serius untuk kesehatan anak dan remaja.

Selain berpengaruh pada ritme istirahat tubuh, smartphone juga memancarkan gelombang elektromagnetik yang tidak baik untuk kesehatan otak. Tak hanya itu, paparan sinar di malam hari mengakibatkan seseorang tak bisa tidur nyenyak dan sulit bangun di pagi hari. Berbagai penyakit pun mengintai, mulai dari stres, depresi sampai risiko kanker payudara dan prostat.

Para ahli menyarankan untuk berhenti menggunakan segala perangkat elektronik, termasuk smartphone, setidaknya 2-3 jam sebelum tidur. Hal ini akan membuat tubuh menjadi lebih rileks sehingga dapat tidur dengan lelap dan terbangun dengan lebih segar.

Gak nyangka 'kan, dari genggaman kita, turut menentukan kesehatan tubuh dengan serius? Semoga informasi ini berguna buatmu ya.