Pull-up melibatkan bergantung di palang dengan tangan dan menarik tubuh ke arah palang. Namun, nyatanya untuk bisa sukses pull-up tidak semudah itu, apalagi jika kamu adalah pemula.
Pada dasarnya, kamu menggunakan lengan yang ukurannya relatif kecil untuk menarik tubuh bagian bawah dan inti tubuh yang jauh lebih besar hingga kamu mengangkat dada ke palang. Bayangkan jika berat badan kamu 80 kg, kamu benar-benar menarik massa seberat 80 kg. Tentu saja itu sulit dan pull-up membutuhkan banyak kekuatan.
Otot utama yang digunakan adalah latissimus dorsi (lat), tetapi pull-up membutuhkan banyak otot yang berbeda. Ini meliputi: otot trapezius tengah dan bawah, romboid, pektoralis mayor dan minor, deltoid, infraspinatus, teres mayor, subscapularis, biceps brachii, brachialis, brachioradialis, flexor carpi radialis, flexor carpi ulnaris, palmaris longus, flexor digitorum profundus, flexor digitorum superfisialis, dan flexor pollicis longus, oblique eksternal, dan erector spinae. Banyak, ya?
Selalu kekuatan, kesuksesan pull-up juga dipengaruhi oleh teknik. Menurut banyak pelatih kebugaran, posisi tubuh dan mengetahui otot mana yang ingin diaktifkan untuk memulai dan menyelesaikan gerakan adalah hal yang paling sulit dilakukan kebanyakan orang saat melakukan pull-up.