5 Penyakit Akibat Kebanyakan Tidur, mulai Depresi hingga Jantung!

Oversleeping ternyata bisa mengundang penyakit kronis

Para peneliti setuju bahwa tidur selama delapan jam per hari adalah waktu yang paling ideal untuk tubuh. Hasil dari penelitian The National Sleep Foundation mengungkapkan bahwa 7-9 jam adalah waktu yang paling normal dan sehat untuk mayoritas orang dewasa di rentang usia 16-64 tahun.

Jika kamu menghabiskan waktu lebih dari sembilan jam untuk tidur, itu tandanya kualitas tidur yang kamu miliki rendah sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama. Dilansir sleep.org, waktu tidur yang lebih dari sembilan jam setiap harinya nyatanya malah bisa menjadi gejala atau faktor penyebab dari suatu penyakit kronis.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang sering dikaitkan dengan oversleeping atau kebanyakan tidur. Simak ulasannya dengan cermat, yuk!

1. Sakit kepala dan punggung

5 Penyakit Akibat Kebanyakan Tidur, mulai Depresi hingga Jantung!ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika sakit, obat yang paling manjur untuk meredakannya adalah dengan banyak istirahat dan tidur. Namun, di beberapa kasus, tidur malah dapat menyebabkan kondisi menjadi tambah parah, di antaranya adalah sakit kepala dan punggung.

Sakit punggung dapat terjadi akibat terlalu sedikit beraktvitas dan terlalu lama berbaring di tempat tidur. Hal ini dapat diperparah oleh posisi tidur dan kualitas kasur yang tidak ergonomis. Makin lama tidur, makin lama pula punggung kita untuk memenahan berat badan tubuh.

Tidur dalam waktu yang lama juga dapat meningkatkan frekuensi sakit kepala, mulai dari migrain hingga sakit kepala tertekan. Selain tidur berlebihan, sakit kepala juga bisa dapat disebabkan faktor lain seperti putus kafein dan stres.

2. Obesitas

5 Penyakit Akibat Kebanyakan Tidur, mulai Depresi hingga Jantung!ilustrasi berolahraga (pexels.com/Julia Larson)

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada, terdapat korelasi antara waktu tidur dengan berat badan seseorang. Orang-orang yang kekurangan tidur (short-sleepers) dan kelebihan tidur (long-sleepers) cenderung akan mengalami kenaikan berat badan dalam kurun waktu enam tahun.

Para short-sleepers dan long-sleepers memiliki potensi untuk menderita obesitas lebih tinggi hingga 21 persen ketimbang orang-orang dengan waktu tidur ideal. Dilansir sleep.org, seseorang yang tidur lebih dari sembilan jam empat kali lebih rawan mengalami obesitas dalam kurun waktu sepuluh tahun.

Baca Juga: 8 Alasan Kenapa Tidur Posisi Telentang Baik untuk Kualitas Tidur

3. Diabetes

5 Penyakit Akibat Kebanyakan Tidur, mulai Depresi hingga Jantung!ilustrasi cek darah (pexels.com/PhotoMIX Company)

Memiliki jadwal tidur yang teratur dan istirahat yang cukup merupakan faktor penting bagi para penderita diabetes. Hal ini disebabkan tidur yang teratur dapat menjaga glucose tolerance (kemampuan tubuh untuk mengolah zat gula) dalam tubuh.

Dilansir amerisleep.com, sebuah penelitian di Kanada mengungkapkan bahwa long-sleepers dan short-sleepers berpotensi memiliki kerusakan glucose tolerance yang akan berujung pada penyakit diabetes. Sebuah penelitian lain juga mengungkapkan bahwa baik long-sleepers maupun short-sleepers memiliki risiko yang lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

4. Jantung dan stroke

5 Penyakit Akibat Kebanyakan Tidur, mulai Depresi hingga Jantung!ilustrasi penyakit jantung (pexels.com/freestocks.org)

Para long-sleepers memiliki potensi penyakit jantung koroner dan stroke yang signifikan. Hal ini dapat diperparah jika seseorang memiliki riwayat insomnia, terutama pada perempuan.

Dilansir amerisleep.com, sebuah studi mengungkapkan bahwa orang-orang yang tidur lebih dari delapan jam memiliki potensi yang lebih tinggi menderita angina, yakni rasa nyeri yang diakibatkan berkurangnya aliran darah. Bahkan, 10 persen dari kasus angina dapat berujung pada penyakit jantung koroner.

5. Depresi

5 Penyakit Akibat Kebanyakan Tidur, mulai Depresi hingga Jantung!ilustrasi seseorang yang sedang frustasi (pexels.com/Nathan Cowley)

Sejak lama, waktu tidur yang berlebihan sering dikaitkan dengan penyakit mental, salah satunya adalah depresi. Dilansir sleep.org, penderita depresi yang tidur lebih dari delapan jam mengaku bahwa hal tersebut membuat gejala dan kondisi mereka kian memburuk. 

Tentu hal ini terasa makin mengurangi kualitas hidup orang dengan gejala depresi. Bahayanya, kelebihan tidur juga dapat meningkatkan risiko bunuh diri, lho!

Selain sederet penyakit di atas, terlalu banyak tidur juga dapat mengakibatkan sleep disorder, penurunan kualitas kognitif dan degeratif, hingga kematian akibat komplikasi. Untuk itu, sebaiknya kita mengusahakan untuk tidur dengan waktu yang ideal yakni 7-8 jam sehari setiap harinya, terutama di waktu malam, ya! Semoga bermanfaat!

Baca Juga: 6 Tips Meningkatkan Kualitas Tidur yang Terbukti Efektif

Lina Yasmin Photo Verified Writer Lina Yasmin

Pembaca novel jika sedang mood. Pemakan segala (yang halal), dan petidur ulung.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya