7 Manfaat Dahsyat Strength Training, Perlu Rutin Dilakukan

Sesuai namanya, salah satu tujuan dari strength training adalah membantumu menjadi lebih kuat. Menurut Healthline, mendapatkan kekuatan memungkinkanmu melakukan tugas sehari-hari dengan lebih mudah, seperti membawa barang belanjaan berat atau berlarian mengejar anak-anak.

Ini juga meningkatkan kinerja atletik dalam olahraga yang memerlukan kecepatan, tenaga, dan kekuatan, bahkan dapat mendukung daya tahan atlet dengan menjaga massa otot.

Latihan kekuatan dapat meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi pengeroposan secara keseluruhan dengan merangsang pertumbuhan dan meningkatkan kekuatan tulang yang ada.

Dijelaskan dalam laman Forbes, untuk memperoleh hasil optimal yang berkaitan dengan kesehatan tulang, disarankan melakukan strength training setidaknya dua kali setiap minggu.

Kepadatan tulang, yang mengacu pada jumlah mineral dalam tulang, penting untuk mencegah patah tulang, osteoporosis, dan penyakit terkait tulang lainnya. Siapa pun yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit terkait tulang, seperti perempuan pascamenopause atau perokok, harus mempertimbangkan strength training sebagai bagian dari rutinitas olahraga mereka.

Menurut penelitian, strength training dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dengan mengurangi gejala kecemasan dan depresi (International Journal of Environmental Research and Public Health, 2021). Ini bisa menjadi bentuk perawatan diri yang ampuh.

Koneksi pikiran-tubuh yang digunakan dalam strength training dapat meningkatkan rasa percaya diri, suasana hati, dan kekuatan otak.

Semua olahraga membantu meningkatkan metabolisme, yang membuat tubuh terus membakar kalori meskipun tubuh berada dalam keadaan istirahat. Ini adalah proses yang disebut excess post-exercise oxygen consumption (EPOC) menurut American Council on Exercise.

Namun, saat kamu melakukan strength training, tubuh memerlukan lebih banyak energi berdasarkan seberapa banyak energi yang kamu keluarkan. Jadi, kamu bisa memperkuat efek ini tergantung pada jumlah energi yang kamu keluarkan saat berolahraga. Itu berarti lebih banyak kalori yang terbakar selama dan setelah latihan.

Sejumlah penelitian telah mendokumentasikan bahwa strength training juga dapat membantu meringankan gejala pada orang dengan banyak kondisi kronis, seperti gangguan neuromuskular, HIV, penyakit paru obstruktif kronis, beberapa jenis kanker, dan lain-lain. Bagi orang dengan diabetes tipe 2, strength training dan perubahan gaya hidup sehat lainnya dapat membantu meningkatkan kontrol glukosa.

Sebuah tinjauan ilmiah menunjukkan bahwa strength training secara teratur juga dapat membantu mencegah masalah mobilitas kronis, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker (Frontiers in Physiology, 2019).

Saat kamu membangun lebih banyak otot dan menghilangkan lemak, kamu akan tampak lebih ramping. Diterangkan dalam laman Healthline, ini lantaran otot lebih padat daripada lemak, sehingga hanya memakan lebih sedikit ruang di tubuh. Oleh sebab itu, ukuran pinggang mungkin berkurang beberapa sentimeter, meskipun kamu tidak melihat perubahan angka pada timbangan.

Selain itu, menghilangkan lemak tubuh dan membangun otot yang lebih kuat dan lebih besar akan membuat otot tampak lebih terdefinisi. Ini menciptakan penampilan yang lebih kuat dan ramping.

Kesehatan sendi sangat penting untuk mempertahankan gaya hidup aktif dan sehat di masa tua, menurut Forbes. Lutut, pinggul, dan bahu semuanya rentan terhadap cedera dan penyakit seiring bertambahnya usia.

Strength training bermanfaat untuk membantu meningkatkan stabilitas dan kekuatan sendi, sehingga dapat mencegah cedera dan meningkatkan fungsi secara keseluruhan. Latihan ini juga dapat membantu memperbaiki postur dan keseimbangan saat persendian menjadi lebih kuat.

Setelah mengetahui manfaat strength training, kamu pasti tertarik untuk rutin melakukan latihan ini. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan personal trainer untuk memastikannya aman buat kamu. Mulailah secara perlahan dan bertahap tingkatkan intensitas dan beban seiring waktu, dengan fokus pada bentuk dan teknik yang tepat untuk mengurangi risiko cedera.