Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Alergi Susu: Penyebab, Gejala, sampai Cara Mencegahnya

ilustrasi anak meminum susu (pexels/samer daboul)

Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dari meminum susu. Namun, bagaimana jika karena meminum susu seseorang mengalami sakit perut atau kesulitan bernapas? Bisa jadi orang tersebut mengidap alergi susu.

Alergi ini umum terjadi pada anak-anak, tetapi tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga dapat mengalaminya. Lalu apa saja gejalanya dan bagaimana mencegahnya? Agar lebih jelas, yuk simak uraiannya di bawah ini.

1. Melibatkan sistem kekebalan tubuh

ilustrasi segelas susu (pexels/Engin Akyurt)

Dikutip Mayo Clinic, alergi susu adalah respons abnormal sistem kekebalan tubuh terhadap susu dan produk yang mengandung susu. Ini adalah salah satu alergi makanan yang paling umum pada anak-anak. Susu sapi adalah penyebab umum alergi susu. Walaupun begitu, susu dari domba, kambing, kerbau, dan mamalia lain juga dapat menyebabkannya.

Kemudian berdasarkan studi yang terbit pada Nutrient di 2019, alergi susu sapi adalah salah satu alergi yang paling umum dengan perkiraan prevalensi di negara maju mulai dari 0,5 persen hingga 3 persen pada usia 1 tahun.

2. Penyebab

ilustrasi segelas susu (pexels/Alexas Fotos)

Semua alergi makanan disebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh. Ketika memiliki alergi susu, sistem imun mengidentifikasi protein susu tertentu sebagai bahaya, memicu produksi antibodi immunoglobulin E (IgE) untuk menetralkan protein (alergen).

Saat bersentuhan dengan protein ini, antibodi IgE mengenali dan memberi sinyal pada sistem imun untuk melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya sehingga menyebabkan berbagai tanda dan gejala alergi. Ada dua protein dalam susu sapi yang dapat menyebakan reaksi alergi, yaitu kasein dan whey.

3. Gejala

ilustrasi gangguan pencernaan (pexels/cottonbro)

Dilansir Cleveland Clinic, reaksi alergi biasanya dimulai dalam beberapa menit hingga 2—3 jam setelah mengonsumsi. Tingkat keparahan gejala dapat bervariasi pada setiap orang. Berikut ini beberapa gejalanya.

  • Gatal-gatal
  • Pembengkakan pada bibir, lidah, atau tenggorokan
  • Kesulitan bernapas
  • Sakit perut
  • Mual, muntal, atau diare
  • Penurunan tekanan darah dan kehilangan kesadaran
  • Reaksi yang parah dapat menyebabkan kematian

4. Alergi susu atau intoleransi laktosa?

ilustrasi anak minum susu (pexels/Alex Green)

Dilansir Food allergy, alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap protein makanan saat mengonsumsinya. Gejalanya berkisar dari ringan hingga parah dan dapat berpotensi mengancam jiwa. Sedangkan intoleransi makanan tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh dan tidak mengancam jiwa.

Kemudian berdasarkan studi yang terbit pada British Journal of General Practice di 2016,  intoleransi laktosa dihasilkan dari berkurangnya kapasitas untuk mencerna laktosa. Ini menyebabkan gejala hanya di usus, misalnya sakit perut, kembung, dan diare.

5. Bagaimana cara mencegah alergi susu?

ilustrasi segelas susu (pexels/Acharaporn Kamornboonyarush)

Tidak ada cara pasti untuk mencegah alergi makanan. Namun kamu dapat mencegah reaksinya dengan menghindari penyebabnya. Jika memiliki alergi susu, hindari susu dan produk yang mengandung susu.

Bacalah label makanan dengan cermat. Selain itu, jangan lupa untuk menanyakan kandungan apa saja yang terdapat pada makanan saat memesan di restoran.

Itulah rangkuman mengenai alergi susu. Jika kamu menduga anakmu atau kamu sendiri mengalami alergi susu, segera konsultasikan ke dokter agar mendapat perawatan yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kalyana Dhisty
EditorKalyana Dhisty
Follow Us