5 Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Polisitemia Vera

Bisa memperburuk kondisi

Polisitemia vera merupakan kelainan darah langka yang ditandai dengan peningkatan seluruh sel darah, terutama sel darah merah. Peningkatan sel darah membuat darah lebih kental. Hal ini dapat menyebabkan stroke atau kerusakan jaringan dan organ.

Penyebab penyakit ini masih belum diketahui dan saat ini belum ada terapi yang berpotensi menyembuhkan selain transplantasi sumsum tulang. Meskipun dokter tidak dapat menyembuhkan penyakit langka dan kronis ini, menghindari mengonsumsi makanan tertentu dapat membantu mengelola gejalanya.

Pola makan yang tepat adalah salah satu bentuk pengobatan untuk menghindari makin parahnya kondisi pasien. Ada beberapa makanan yang harus dihindari oleh pasien polisitemia vera. Cek daftarnya di bawah ini.

1. Daging merah

5 Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Polisitemia Verailustrasi daging merah (pixabay.com/a226622663)

Dilansir Verywell Health, pasien polisitemia vera perlu menghindari terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak tinggi karena dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah dan peradangan. Ini termasuk daging merah dengan lemak.

Saat mengurangi asupan makanan tertentu, penting untuk mempertahankan pola makan bervariasi yang mencakup pasokan nutrisi yang cukup. Misalnya, jika tidak mengonsumsi daging merah yang mengandung protein tinggi, konsumsi sumber protein lainnya seperti tahu, telur, dan produk susu.

2. Makanan yang tinggi kandungan natrium

5 Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Polisitemia Verailustrasi roti dan selai stroberi (pixabay.com/Hilary_Nguyen)

Menurut WebMD, makanan yang tinggi kandungan natrium seperti roti, puding instan, salad dressing, sereal instan, makanan kalengan, udang, dan pelengkap makanan seperti selai, saus tomat, saus tartar, mayones, kecap harus dihindari juga oleh pasien polisitemia vera.

Pasien disarankan untuk mengonsumsi makanan seimbang dan membatasi asupan natrium, karena peningkatan volume darah juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Makanan-makanan tinggi kandungan natrium membuat tubuh menahan cairan serta memperburuk gejala polisitemia vera.

Gejala yang dialami oleh pasien polisitemia vera yaitu kelelahan, encok, sakit kepala, masalah penglihatan, sensasi terbakar, penurunan berat badan, berkeringat, dan masalah gastrointestinal.

Porsi 100 gram roti mengandung 491 miligram natrium, belum lagi bila ditambahkan dengan selai. Porsi 100 gram selai stroberi mengandung 32 miligram natrium. Membatasi asupan natrium dapat membantu mengelola tekanan darah dengan lebih baik.

Selain itu, karena roti termasuk makanan olahan, hindari mengonsumsinya untuk mengendalikan peradangan. Roti juga mengandung lemak yang dapat meningkatkan kemungkinan pengentalan darah.

Baca Juga: Polisitemia Vera: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Makanan yang digoreng

5 Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Polisitemia Verailustrasi gorengan (pixabay.com/windala)

Dilansir Livlong, menjaga berat badan bisa mengatasi kelebihan produksi sel darah merah. Makanan yang digoreng bisa menambah berat badan karena tubuh akan menyerap lemak dari minyak, sehingga kalorinya akan menjadi lebih tinggi. Makin tinggi asupan kalori, makin tinggi juga risiko mengalami obesitas.

Peningkatan jumlah trombosit dan aktivasi terjadi sebagai bagian dari peradangan kronis pada obesitas. Selain itu, obesitas merupakan faktor risiko tekanan darah tinggi yang berhubungan dengan peningkatan parameter sel darah merah (red blood cell count) seperti kadar hemoglobin dan hematokrit.

Makanan yang digoreng dapat memengaruhi polisitemia dan sebaiknya dihindari untuk mengurangi tingginya produksi sel darah merah. Peningkatan jumlah sel darah merah akibat polisitemia vera dapat menyebabkan pengentalan darah dan pembentukan gumpalan darah. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke, serangan jantung, trombosis vena dalam, Budd-Chiari syndrome, atau emboli paru.

Selain itu, polisitemia vera juga bisa meningkatkan risiko komplikasi dan penyakit lain seperi batu ginjal, radang sendi, tukak lambung, pembesaran limpa, kanker darah lain seperti leukemia myeloid akut, komplikasi pada masa kehamilan dan setelah melahirkan seperti keguguran atau pendarahan.

4. Makanan tinggi kandungan gula

5 Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Polisitemia Verailustrasi milk chocolate (pixabay.com/jhenning)

Ada hubungan yang kuat antara polisitemia dan intoleransi glukosa (Journal of the American Geriatrics Society, 2010). Ada dua alasan hubungan antara polisitemia dan intoleransi glukosa.

Pertama, intoleransi glukosa dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, disfungsi metabolisme, dan selanjutnya suplai oksigen ke tubuh tidak mencukupi. Polisitemia mungkin berkembang sebagai respon kompensasi.

Kedua, orang dengan polisitemia tampaknya sangat rentan terhadap intoleransi glukosa, hal ini menunjukkan adaptasi yang lebih buruk terhadap hipoksia dibandingkan mereka yang tidak mengidap polisitemia vera.

Oleh karena itu, pasien polisitemia vera harus menghindari makanan yang mengandung gula seperti milk chocolate. Porsi 100 gram milk chocolate mengandung 52 gram gula. Makanan lain yang tinggi kandungan gula di antaranya tebu, madu, agave, permen, buah, produk susu, sirop jagung, brown rice syrup, dan gula kelapa.

Tujuan utama menghindari makanan tersebut adalah untuk mengurangi jumlah sel darah merah, mencegah komplikasi, dan meringankan serangan gejala penyakit.

Laki-laki sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 9 sendok teh atau 36 gram gula tambahan per hari. Untuk perempuan, jumlahnya lebih rendah, yaitu 6 sendok teh 25 gram gula per hari. 

5. Daging ayam dengan kulitnya

5 Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Polisitemia Verailustrasi daging ayam (pixabay.com/DagnyWalter)

Dikutip dari Vinmec, menjaga tekanan darah agar selalu normal, mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang serta membatasi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol seperti daging ayam dengan kulitnya merupakan pencegahan terhadap komplikasi polisitemia vera.

Kulit ayam memiliki lebih banyak omega-6 dibandingkan dengan dagingnya, sehingga meningkatkan risiko peradangan pada tubuh.

Kalori pada kulit ayam dan daging ayam tidak jauh berbeda. Akan tetapi, memang lebih banyak kalori pada kulit ayam. Kulit ayam juga bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh karena kandungan lemak jenuhnya.

Polisitemia vera disebabkan oleh mutasi gen, oleh sebab itu kondisi ini tidak dapat dicegah. Meski demikian, pasien polisitemia vera bisa hidup lebih lama apabila menjalani pengobatan rutin, memeriksakan kondisinya, dan menghindari kelima makanan yang sudah disebutkan tadi.

Pasien polisitemia vera yang menjalani pengobatan serta patuh terhadap pantangan dapat bertahan hidup hingga beberapa puluh tahun. Jika tidak menjalani pengobatan, diperkirakan hanya memiliki harapan hidup kurang dari 2 tahun. Namun, perkiraan ini juga dipengaruhi oleh faktor usia dan kesehatan pasien secara keseluruhan.

Baca Juga: Kelainan Darah: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Tiya Ananta Photo Verified Writer Tiya Ananta

حسبي الله ونعم الوكيل

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya