Apakah Perut Buncit Dapat Menyebabkan Saraf Kejepit?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perut buncit tidak hanya berhubungan dengan masalah estetika, tetapi juga masalah kesehatan. Salah satu risiko yang membayangi adalah saraf kejepit atau hernia nukleus pulposus (HNP).
HNP merupakan kondisi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang. Penyakit ini bisa menimbulkan gejala nyeri punggung di bagian pinggang, punggung bagian atas, atau leher.
Baca Juga: 7 Cara Menghindari Serangan Saraf Kejepit di Usia Muda
Adanya penambahan beban
Perut buncit biasanya didasarkan pada ukuran lingkar pinggang. Pada laki-laki ukurannya lebih dari 90 cm, sedangkan perempuan lebih dari 80 cm. Kondisi ini juga disebut obesitas sentral, yakni kelebihan berat badan yang berpusat di daerah pinggang.
Kondisi ini membuat adanya penambahan beban vertebra segmen lumbal dan tekanan pada diskus intervertebralis, sehingga rentan terjadi saraf kejepit pada daerah pinggang (Scientific Journal, 2021).
Membawa beban ekstra pada tubuh dapat menyebabkan tekanan pada diskus intervertebralis, juga dapat memengaruhi postur tubuh serta cara mereka yang obesitas memosisikan tulang belakang, menurut laman Verywell Health.
Editor’s picks
Perubahan posisi panggul dan tulang punggung bawah dapat menyebabkan hilangnya serat luar seperti jeli yang disebut nukleus, di bagian belakang diskus intervertebralis.
Serat luar ini mengandung bahan lembut yang bertanggung jawab sebagai bantalan dan penyerapan guncangan pada tulang belakang. Seiring waktu, keausan pada serat dapat menimbulkan masalah.
Robekan radial mikroskopis dapat menyebabkan pecahnya bahan tersebut, memungkinkan bahan lunak di bagian dalam keluar dan mendarat di akar saraf.
Oleh sebab itu, ahli bedah harus memasukkan konseling penurunan berat badan ke dalam diskusi praoperasi dengan pasien (PubMed, 2010).
Cara mencegah saraf kejepit
Untuk membantu mencegah saraf kejepit, ingat selalu tips ini dilansir Mayo Clinic:
- Latihan: Penguatan otot batang tubuh akan menstabilkan dan menopang tulang belakang.
- Pertahankan postur yang baik: Cara ini akan mengurangi tekanan pada tulang belakang dan cakram. Jaga punggung tetap lurus dan sejajar, terutama saat duduk dalam waktu lama. Juga, angkat benda berat dengan benar. Pastikan kaki—bukan punggung—yang melakukan sebagian besar pekerjaan.
- Pertahankan berat badan yang sehat: Kelebihan berat badan akan memberi tekanan lebih besar pada tulang belakang dan cakram, membuatnya lebih rentan terhadap saraf kejepit.
- Berhenti merokok: Hindari penggunaan produk tembakau jenis apa pun.
Baca Juga: [CEK FAKTA] Benarkah Operasi Saraf Kejepit Bikin Lumpuh?