14 Masalah Kesehatan yang Timbul dari Minuman Bersoda

Bisa bikin berat badan naik dan memicu diabetes tipe 2

Kita semua tahu kalau soda terasa manis dan menyegarkan, apalagi kalau diminum pada siang hari yang terik. Sesekali, kita akan meminumnya untuk melepas dahaga. Akan tetapi, jangan terlalu sering karena minuman bersoda memiliki lebih banyak dampak negatif daripada dampak positifnya.

Berikut ini daftar bahaya minuman bersoda bagi kesehatan. Hati-hati buat kamu yang sering meminumnya, nih!

1. Bisa bikin berat badan naik

Percayakah kamu kalau soda bisa menambah berat badan? Menurut studi, orang yang meminum soda akan mengonsumsi kalori 17 persen lebih banyak dari sebelumnya (International Journal of Obesity and Related Metabolic Disorders, 2000).

Tak heran kalau orang yang minum minuman manis secara rutin akan menambah berat badan lebih banyak daripada orang yang tidak meminumnya.

Bahkan, anak yang mengonsumsi minuman manis setiap hari akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 60 persen (The Lancet, tahun 2001).

2. Meningkatkan jumlah lemak di perut

14 Masalah Kesehatan yang Timbul dari Minuman Bersodailustrasi lemak di perut (pexels.com/Karolina Grabowska)

Soda mengandung sirop jagung fruktosa tinggi (HFCS) yang bisa meningkatkan lemak viseral atau lemak perut secara signifikan (The Journal of Nutrition, 2013).

Sementara itu, sebuah studi melibatkan 32 orang sehat selama 10 minggu. Para partisipan diminta untuk minum minuman yang dimaniskan dengan glukosa atau fruktosa. Hasilnya, mereka yang mengonsumsi minuman dengan glukosa mengalami peningkatan lemak kulit dan mereka yang mengonsumsi fruktosa mengalami peningkatan lemak perut secara signifikan (The Journal of Clinical Investigation, 2009).

Baca Juga: Studi: Minuman Manis Bisa Sebabkan Kebotakan pada Laki-laki

3. Gula dari soda menjadi lemak di hati

Soda mengandung glukosa dan fruktosa, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Glukosa bisa dimetabolisme oleh sel di dalam tubuh, sementara fruktosa hanya bisa dimetabolisme oleh organ hati (Nutrients, 2017).

Apa yang terjadi jika kita mengonsumsi terlalu banyak fruktosa? Hati akan mengubah kelebihan fruktosa menjadi lemak. Sebagian lemak akan dikeluarkan menjadi trigliserida darah dan sisanya tetap berada di hati. Jika dibiarkan, ini akan menjadi penyakit hati berlemak non alkohol (Diabetes, 2005).

4. Buruk bagi kesehatan gigi

14 Masalah Kesehatan yang Timbul dari Minuman Bersodailustrasi karies atau gigi berlubang (freepik.com/prostooleh)

Seperti yang kita ketahui, minuman manis berdampak buruk bagi kesehatan gigi, begitu pula minuman bersoda. Soda mengandung asam fosfat dan asam karbonat yang bisa menciptakan lingkungan yang sangat asam di mulut. Lambat laun, gigi akan makin rentan terhadap pembusukan, terang laman Healthline.

Bukan hanya asam yang bisa menyebabkan kerusakan, tetapi juga kandungan gula yang tinggi dalam soda. Gula akan memberikan energi yang mudah dicerna untuk bakteri jahat di mulut.

Hal ini diperkuat oleh studi dalam Journal of the American Dental Association (2008).

5. Bisa menyebabkan diabetes tipe 2

Sudah menjadi fakta umum bahwa minuman dengan kandungan gula tinggi bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Begitu pula dengan soda yang memiliki asupan fruktosa berlebihan dan bisa menyebabkan resistansi insulin.

Faktanya, minum sekaleng soda setiap hari dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 (Diabetes Care, 2010).

Bahkan, menurut penelitian yang mengamati konsumsi gula di 175 negara, konsumsi 150 kalori gula per hari, atau setara dengan sekaleng soda, bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 1,1 persen (PLOS One, 2013).

6. Bersifat adiktif dan bisa menyebabkan kecanduan

14 Masalah Kesehatan yang Timbul dari Minuman Bersodailustrasi minuman bersoda (unsplash.com/Mohaman Babayan)

Percaya atau tidak, soda mengandung zat adiktif yang bisa menyebabkan kecanduan. Berdasarkan uji coba terhadap tikus, ditemukan bahwa gula bisa memicu pelepasan dopamin di otak dan memberikan perasaan senang.

Akhirnya, kamu tidak bisa berhenti dan mengalami kecanduan soda. Ini dibuktikan lewat studi dalam jurnal Neuroscience (2005).

Bahkan, penelitian lain menunjukkan bahwa gula memengaruhi otak seperti obat keras (Current Opinion in Clinical Nutrition & Metabolic Care, 2010).

7. Bisa menyebabkan resistansi leptin

Minuman bersoda bisa menyebabkan resistansi leptin, yakni hormon yang diproduksi oleh sel-sel lemak tubuh untuk mengatur jumlah kalori yang dimakan dan dibakar (Obesity Reviews, 2007).

Apa yang terjadi jika kita resistan terhadap hormon leptin? Resistansi leptin diyakini sebagai pendorong utama peningkatan lemak pada manusia (Archives of Pharmacal Research, 2013).

Dalam penelitian, tikus menjadi resistan leptin setelah diberi makan banyak fruktosa. Saat tikus ini menjalani diet bebas gula, resistansi leptin menghilang.

8. Bisa menyebabkan resistansi insulin

14 Masalah Kesehatan yang Timbul dari Minuman Bersodailustrasi minuman bersoda (unsplash.com/Artem Beliaikin)

Tidak hanya menyebabkan resistansi leptin, minuman bersoda juga memicu resistansi insulin. Saat kita minum soda, sel-sel akan menjadi kurang sensitif atau resistan terhadap efek insulin. Alhasil, pankreas harus membuat lebih banyak insulin untuk menghilangkan glukosa dari aliran darah agar kadar insulin dalam darah meningkat.

Apa imbas dari resistansi insulin? Ini dapat memicu sindrom metabolik, selangkah menuju diabetes tipe 2 dan penyakit jantung (Nutrition & Metabolism, 2005).

Baca Juga: Reaksi Tubuh Jika Berhenti Konsumsi Gula, dari Sehari sampai Setahun

9. Bisa meningkatkan risiko penyakit jantung

Lebih parahnya lagi, minuman bersoda bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Minuman manis bisa meningkatkan faktor risiko penyakit jantung, termasuk gula darah tinggi, trigliserida darah, dan partikel LDL (kolesterol jahat) kecil yang padat (Circulation, 2011).

Sementara itu, menurut studi lain yang melibatkan 40.000 laki-laki dan berlangsung selama 20 tahun, orang yang minum satu gelas minuman manis setiap hari berisiko 20 persen lebih tinggi meninggal akibat serangan jantung.

10. Lebih berisiko mengembangkan kanker

14 Masalah Kesehatan yang Timbul dari Minuman Bersodailustrasi sel kanker (unsplash.com/NCI)

Tak kalah seram, peminum soda rutin memiliki risiko kanker yang lebih tinggi. Menurut studi yang melibatkan 60.000 orang dewasa, orang yang minum 2 gelas soda atau lebih per minggu berisiko 87 persen lebih besar mengembangkan kanker pankreas dibanding mereka yang tidak minum soda (Cancer Epidemiology Biomarkers, 2010).

Di sisi lain, perempuan pascamenopause yang banyak minum soda akan berisiko lebih tinggi terkena kanker endometrium atau kanker lapisan dalam rahim (Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, 2013).

11. Berisiko meningkatkan risiko gout

Mungkin kamu mengernyit heran, tetapi faktanya minuman bersoda bisa meningkatkan risiko penyakit asam urat atau gout. Penyakit asam urat merupakan kondisi peradangan dan nyeri pada persendian, terutama jari-jari kaki dan tangan.

Di sisi lain, kadar asam urat bisa meningkat akibat fruktosa yang ada dalam soda (BMJ Open, 2016).

Jika sering mengonsumsi soda, maka perempuan berisiko 75 persen lebih besar terkena asam urat, sementara laki-laki "hanya" 50 persen, menurut penelitian jangka panjang yang dikutip oleh laman Healthline.

12. Bisa meningkatkan risiko demensia

14 Masalah Kesehatan yang Timbul dari Minuman Bersodailustrasi minuman bersoda (pixabay.com/lernestorod)

Konsumsi gula yang tinggi bisa meningkatkan risiko demensia, penurunan fungsi otak yang umum terjadi pada lansia. Menurut penelitian, peningkatan gula darah secara bertahap berkaitan dengan peningkatan risiko demensia (Current Opinion in Clinical Nutrition & Metabolic Care, 2013).

Sementara itu, berdasarkan penelitian pada hewan pengerat, ditemukan bahwa minuman manis berdosis besar bisa merusak daya ingat dan kemampuan membuat keputusan, dilansir Healthline. Jika ingin fungsi otak kita tetap baik hingga usia senja, lebih baik kurangi konsumsi soda, ya!

13. Penurunan kesehatan tulang

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam fosfat, yang ditemukan dalam banyak minuman bersoda, dapat mengganggu penyerapan kalsium, berpotensi melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang.

Setiap soda yang dikonsumsi partisipan sepanjang hari meningkatkan risiko menderita patah tulang pinggul sebesar 14 persen (The American Journal of Clinical Nutrition, 2014).

14. Berpotensi merusak ginjal

14 Masalah Kesehatan yang Timbul dari Minuman Bersodailustrasi ginjal (IDN Times/Aditya Pratama)

Minum soda, terutama yang dibuat dengan sirop jagung fruktosa tinggi, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya kristal di ginjal, sehingga menyebabkan batu ginjal yang menyakitkan.

Sirop jagung fruktosa tinggi dalam soda dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, yang dapat menyebabkan gout dan batu ginjal. Gout adalah suatu kondisi yang menyakitkan ketika kristal asam urat menumpuk di persendian, sedangkan batu ginjal adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal dan bisa sangat menyakitkan untuk dikeluarkan, dilansir Eat This Not That!

Konsumsi soda secara konsisten juga dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis. Untuk mencegahnya, kurangi konsumsi soda untuk melindungi ginjal dan seluruh tubuh.

Minum minuman manis dalam jumlah tinggi, seperti soda, dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan kita. Mulai dari peningkatan kemungkinan kerusakan gigi hingga risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Konsumsi minuman bersoda manis secara teratur juga tampaknya menjadi faktor risiko yang konsisten terhadap penambahan berat badan dan obesitas. Kalau mau menurunkan berat badan, terhindar dari penyakit kronis, dan hidup lebih lama serta sehat, pertimbangkan untuk membatasi asupan minuman manis.

Baca Juga: 8 Efek Samping Stevia, Pemanis Rendah Kalori Pengganti Gula

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya