Apa yang Terjadi Kalau Kamu Makan Makanan yang Berjamur?

Jamur bisa tetap tumbuh di makanan dalam kulkas

Saat menikmati sarapan, kamu menyadari ada bercak atau titik-titik hijau atau hitam pada roti atau keju, dan kamu mungkin sudah makan satu atau dua atau lebih gigitan. 

Menyertai rasa jijik, kamu mungkin bertanya-tentang tentang apa yang terjadi jika kamu makan makanan yang berjamur (mold atau kapang). Apakah kamu akan baik-baik saja?

Banyak orang sehat yang tidak sengaja makan makanan berjamur dan tidak mengalami masalah kesehatan. Ini tergantung pada jenis makanan (karena pada dasarnya beberapa makanan, misalnya keju tertentu, dibuat dari kultur kapang), jenis kapang (yang menurut United States Department of Agriculture/USDA setidaknya ada 300.000 jenis), dan kondisi kesehatan seseorang.

Untuk memahami jenis kapang yang harus dihindari dan mana yang tidak terlalu berbahaya, simak terus penjelasannya lewat artikel ini.

1. Apa itu kapang?

Kapang adalah jamur mikroskopis yang bisa tumbuh pada kayu, kertas, karpet, makanan, dan bahkan bahan bangunan seperti bahan insulasi.

Semua jamur membutuhkan air atau kelembapan untuk tumbuh. Di mana pun ada kelembapan dan oksigen, jamur dapat tumbuh.

Karena ada begitu banyak jenis jamur, jenis jamur yang muncul di roti mungkin terlihat berbeda dengan lapisan berbulu yang tumbuh di daging luncheon (ham, salami, dan lain-lain), dilansir The Healthy.

Tidak seperti bakteri, jamur tumbuh dalam struktur yang mengandung banyak sel, dan kamu tidak perlu mikroskop untuk melihatnya. Pada umumnya, kapang terdiri dari benang-benang akar yang menjalar jauh ke dalam makanan, tangkai yang menjulang di atas makanan dan spora di ujung tangkai. Spora memberi cetakan berbagai warna dan juga membantu memindahkannya dari satu benda ke benda lainnya.

Cara spora jamur berpindah dari satu tempat ke tempat lain itu ibarat kalau benih yang menyebar di udara saat kamu meniup bunga dandelion. Setelah tersebar, jamur akan mencemari produk, dan menyebabkan pembusukan. 

Kapang adalah pengurai alam. Kalau ada buah yang ditumbuhi kapang, akhirnya buah tersebut akan membusuk. Kapang sangat efisien dalam fungsinya.

Kapang tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan lembap, tetapi bukan berarti tidak dapat terbentuk dan tumbuh di lemari es. Jamur juga cukup pintar, dan mampu menoleransi bahan pengawet seperti garam dan gula lebih baik daripada kebanyakan penyerbu makanan lainnya.

2. Jenis kapang yang baik dan yang buruk

Apa yang Terjadi Kalau Kamu Makan Makanan yang Berjamur?ilustrasi jamur atau kapang pada buah (flickr.com/Ivan Radic)

Tidak semua kapang buruk. Bahkan, beberapa jenisnya bisa sangat bermanfaat. Penisilin antibiotik penyelamat hidup terbuat dari jamur Penicillium, begitu pula dengan keju keras.

Waspadai reaksi alergi

Beberapa orang alergi terhadap kapang. Ini biasanya kapang di lingkungan, bukan makanan, tetapi bagi orang-orang ini, paparan kapang dapat menyebabkan muntah, diare, atau sakit kepala. Jika dokter mencurigai alergi kapang, kemungkinan besar kamu akan dirujuk untuk pengujian.

Bercak kapang yang tersembunyi dapat mengintai di semua area berbeda di rumah dan mungkin membuat kamu sakit.

Kalau kamu memiliki kondisi kesehatan mendasar yang memengaruhi sistem kekebalan, paparan kapang bisa berbahaya. Kamu mungkin memiliki reaksi setelah makan kapang yang jauh lebih buruk dari orang lain karena tidak memiliki sistem kekebalan yang sehat untuk melawan reaksi tersebut.

Beberapa kapang mengandung zat beracun

Beberapa kapang menghasilkan mikotoksin, atau zat beracun yang dapat membuat kamu sakit. Misalnya, jamur yang dihasilkan oleh spesies Aspergillus dapat menyebabkan aflatoksikosis, suatu bentuk keracunan akut yang mengancam jiwa yang berpotensi menyebabkan kerusakan hati.

Jamur jenis ini cenderung mengintai di sereal; minyak sayur, seperti biji kedelai, kacang tanah, bunga matahari dan kapas; rempah-rempah; dan kacang pohon. Mikotoksin ini telah dikaitkan dengan kanker pada hewan dan dapat menyebabkan kanker hati pada manusia. Beberapa sangat beracun, yang bisa membuat kamu benar-benar sakit atau menyebabkan kanker.

Baca Juga: 7 Racun Alami dalam Makanan yang Bahayakan Kesehatan

3. Melihat makanan berjamur, potong sebagian atau buang semua?

Saat melihat jamur tumbuh di makanan, banyak orang hanya membuang atau memotong bagian yang berjamur dan memakan sisanya yang dianggap bebas jamur. Namun, biasanya ini tetap menyimpan risiko.

Selain risiko penyakit, makanan berjamur biasanya tidak enak. Sebagian besar kapang pada makanan lunak akan terasa seperti tanah atau debu. Tipsnya, jangan pernah mengendus kapang untuk memastikannya. Jika terlihat seperti jamur, kemungkinan besar itu adalah jamur dan baunya dapat menyebabkan masalah pernapasan.

Kalau kamu ragu tentang keamanan makanan yang sudah ditumbuhi jamur, sebaiknya buang saja. Tidak ada salahnya untuk memastikan keamanan, bukan?

4. Tips menangani makanan yang ditumbuhi kapang

Apa yang Terjadi Kalau Kamu Makan Makanan yang Berjamur?ilustrasi roti yang ditumbuhi jamur (commons.wikimedia.org/Vincent van Zeijst)

1. Keju

Ada aturan berbeda untuk keju tergantung teksturnya.

  • Keju keras

Keju keras (jangan salah dengan keju dengan kapang yang merupakan bagian dari proses pembuatan) dapat dikonsumsi jika kamu memotong setidaknya 2,5 sentimeter (cm) di sekitar dan di bawah kapang. Pastikan untuk menjauhi pisau dari kapang agar tidak menyebar. Namun, kalau keju keras dipenuhi jamur, lebih baik buang semuanya.

  • Keju lembut

Kalau kamu melihat jamur pada keju lunak seperti keju cottage, keju krim, atau semua jenis keju yang dihancurkan, diparut, dan diiris, maka buang saja. Ini mungkin mengontaminasi di bawah permukaan dan juga dapat memiliki bakteri yang tumbuh bersama jamur.

Beberapa jenis keju dibuat dengan kapang, seperti Roquefort, blue, Gorgonzola, Stilton, Brie, dan Camembert. Jika mengandung jamur yang bukan bagian dari proses pembuatannya, keju ini bisa berbahaya.

Tekstur adalah aturan praktis yang baik dengan keju jenis ini juga. Buang keju lunak jika mengandung kapang yang bukan merupakan bagian dari proses pembuatan, dan potong permukaan kapang pada keju keras seperti Gorgonzola dan Stilton.

2. Buah dan sayuran

Seperti halnya keju, ada aturan berbeda untuk buah dan sayuran berdasarkan teksturnya.

  • Produk lunak

Buang buah dan sayuran lunak seperti mentimun, persik, dan tomat jika melihat ada jamur. Banyak dari ini mungkin juga mengontaminasi bagian bawah permukaan.

"Akar" kapang cenderung masuk ke dalam, terutama pada makanan yang menunjukkan pertumbuhan kapang yang banyak.

  • Produk keras

Kamu dapat menyimpan makanan ini jika memotong semua kapang yang terlihat. Ini karena rendahnya kadar air pada buah-buahan dan sayuran keras seperti kol, paprika, atau wortel. Dengan jenis makanan ini, jamur tidak dapat menembusnya dengan mudah.

3. Daging luncheon (ham, salami, bacon, sosis, dan lain-lain)

Aturan praktis untuk jenis makanan ini adalah membuangnya. Ini mungkin juga terkontaminasi di bawah permukaan dan juga bisa menampung bakteri.

Salami atau ham keras yang diawetkan bisa tetap disimpan kalau kamu menggosok atau memotong semua permukaan kapang. Menurut USDA, normal jika produks seperti ini ditumbuhi kapang di permukaannya.

4. Kaserol dan makanan sisa daging dan unggas

Singkirkan ini kalau kamu melihat kapang karena ada kemungkinan itu mengontaminasi bagian dalam makanan dan mungkin menyebar dengan bakteri. Sebaiknya gunakan atau buang sisa makanan dalam tiga atau empat hari.

5. Biji-bijian dan pasta yang dimasak

Seperti sisa makanan lainnya, jika kamu melihat jamur pada biji-bijian atau pasta yang sudah dimasak, buang saja. Kemungkinan ada jamur di bawah permukaan juga dan ada juga risiko bakteri.

6. Yoghurt dan sour cream

Jika ada jamur pada makanan ini, segera buang. Jamur kemungkinan juga tumbuh di bawah permukaan dan ada kemungkinan besar jamur tersebut menyebar dengan bakteri.

7. Selai dan jeli

Kalau ada jamur, segera buang. Makanan ini bisa menghasilkan mitotoksin jika berjamur, itulah sebabnya ahli mikrobiologi memperingatkan untuk tidak pernah mengeluarkan jamur dan menggunakan sisa-sisanya.

8. Roti dan makanan yang dipanggang

Singkirkan roti berjamur dan makanan yang dipanggang. Jamur dapat menyebar sangat cepat pada benda lunak seperti roti dan muffin.

9. Selai kacang, legum, dan kacang-kacangan

Buang produk ini karena makanan yang diolah tanpa pengawet berisiko tinggi untuk ditumbuhi jamur.

5. Cara mencegah jamur tidak berkembang di makanan

Mencegah jamur agar tidak terbentuk dapat sangat membantu menjaga persediaan makanan dan menghilangkan limbah. Ini dimulai dengan menyimpan buah dan sayuran dalam kantong plastik individual di laci produk.

Jaga agar makanan tetap tertutup saat disajikan untuk mencegah paparan spora jamur di udara, dan gunakan bungkus plastik untuk menutupi makanan yang kamu ingin tetap lembap agar terhindar dari jamur.

Jangan lupa untuk selalu mengosongkan kaleng makanan yang mudah rusak ke dalam wadah yang bersih dan segera mendinginkannya. Jangan pernah meninggalkan makanan yang mudah rusak di luar lemari es selama lebih dari dua jam.

Bersihkan lemari es dan laci roti sesering mungkin. Juga, sebagai aturan praktis, buang makanan saat kamu melihat itu ditumbuhi jamur karena ini dapat menyebar dan menyerang makanan lainnya.

Jadi, itulah yang terjadi kalau kamu makanan makanan yang berjamur. Pastikan untuk menyimpan makanan dengan benar. Kalau melihat jamur dan kamu khawatir akan keamanannya, sebaiknya buang saja.

Baca Juga: Bolehkah Berhubungan Seks saat Terkena Infeksi Jamur Vagina?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya