Bagaimana Menstruasi Memengaruhi Perempuan dalam Berolahraga?

Siklus menstruasi terbagi atas beberapa fase:

• Fase folikuler: Ditandai dengan kadar hormon yang lebih rendah, fase ini optimal untuk latihan intensitas tinggi dan pembentukan otot, karena tubuh dapat mengakses energi yang tersimpan secara efektif.
• Fase luteal: Kadar hormon estrogen dan hormon progesteron yang lebih tinggi dapat menurunkan kapasitas pembentukan otot, yang menyebabkan seseorang lebih ingin melakukan latihan intensitas rendah dan peningkatan kebutuhan pemulihan.

Kadar energi dan motivasi untuk berolahraga mungkin cukup rendah selama menstruasi. Namun, hal ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan hormon, bukan kehilangan darah.

Pada menstruasi normal, jumlah perdarahan seharusnya tidak membuat kamu menjadi pusing atau anemia. Jadi, meskipun kamu mungkin merasa sedikit lelah saat menstruasi, tetap aman untuk berolahraga.

Namun, jika menstruasi  berlangsung lebih dari tujuh hari, aliran darah lebih deras dari biasanya, atau kamu harus mengganti pembalut tiap jam, segera hubungi dokter. Ini mungkin merupakan tanda sesuatu yang lebih serius.

Beberapa gejala yang umum dialami perempuan selama menstruasi turut memengaruhi kemampuan mereka dalam berolahraga:

• Kram: Kram perut selama menstruasi dapat membuat latihan berdampak tinggi menjadi tidak nyaman.
• Kelelahan: Banyak perempuan melaporkan merasa lebih lelah selama menstruasi atau dalam fase luteal yang menyebabkan seseorang kurang bersemangat untuk berolahraga.
• Perubahan suasana hati: Fluktuasi hormon dapat menyebabkan mudah tersinggung atau kurangnya motivasi.
• Kembung: Ini dapat memengaruhi kenyamanan selama latihan, terutama dengan latihan inti.

Coba lakukan strategi ini untuk menyesuaikan rutinitas latihan selama menstruasi:

• Dengarkan tubuh: Perhatikan bagaimana perasaanmu selama berbagai fase siklus dan sesuaikan intensitas latihan.
• Fokus pada latihan kekuatan: Manfaatkan fase folikular untuk mengangkat beban yang lebih berat dan latihan kekuatan saat tingkat energi lebih tinggi.
• Lakukan latihan intensitas rendah: Selama menstruasi, pertimbangkan untuk melakukan yoga, jalan kaki, atau kardio ringan untuk menjaga aktivitas tanpa terlalu memaksakan diri.

Bukan hanya menstruasi memengaruhi kemampuan dalam berolahraga, tetapi kebiasaan berolahraga juga bisa memengaruhi siklus menstruasi.

Misalnya, kebiasaan olahraga yang terlalu berat dapat menyebabkan periode menstruasi terlewat atau bahkan berhenti sama sekali. Periode yang tidak teratur atau terlewat lebih umum terjadi pada atlet dan perempuan yang berlatih keras secara teratur.

Bicaralah dengan dokter jika berolahraga membuat kamu mengalami periode menstruasi yang tidak teratur atau terlewat.

Periode menstruasi yang teratur merupakan tanda kesehatan yang baik. Sebaliknya, gangguan menstruasi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, salah satunya hilangnya kepadatan tulang

Memahami bagaimana siklus menstruasi memengaruhi performa olahraga memungkinkan perempuan untuk mengoptimalkan regimen latihan mereka secara efektif. Dengan mengenali perubahan fisiologis yang terjadi sepanjang siklus, kamu dapat menyesuaikan latihan agar selaras dengan tingkat energi.

Referensi

"Menstrual cycle and exercise: Why knowing more about your cycle can help improve athletic performance". Health Partner. Diakses pada Desember 2024. 
"How Your Period Affects Your Workouts and the Best Exercises to Do". Livestrong. Diakses pada Desember 2024. 
"Physical activity and your menstrual cycle". Women’s Health. Diakses pada Desember 2024. 
"How to Move Your Body During Your Luteal Phase in a Way That Feels Good to You". Well + Good. Diakses pada Desember 2024.