Penyebab dan Penanganan Kram Kaki saat Hamil

- Kram kaki saat hamil umumnya terjadi pada trimester kedua dan ketiga.
- Bertambahnya berat badan, perubahan postur dan cara berjalan, serta pembengkakan akibat retensi cairan bisa memicu kaki kram saat hamil.
- Pencegahan dan pengobatan nyeri kaki selama kehamilan meliputi istirahat, minum air, olahraga teratur, peregangan, dan kenakan sepatu yang nyaman.
Kehamilan merupakan masa yang membahagiakan sekaligus menantang bagi ibu hamil. Kram kaki adalah salah satu keluhan yang umum dialami ibu hamil, terutama saat memasuki trimester kedua dan ketiga. Sensasi nyeri yang muncul tiba-tiba, biasanya pada malam hari, bisa sangat mengganggu kenyamanan tidur dan aktivitas sehari-hari.
Meski umumnya tidak berbahaya, tetapi kram kaki saat hamil bisa menjadi tanda bahwa tubuh membutuhkan perhatian lebih, baik dari sisi nutrisi maupun aktivitas fisik. Memahami penyebab dan cara penanganannya sangat penting untuk membantu perempuan menjalani kehamilan yang lebih nyaman dan sehat.
1. Penyebab kram kaki selama kehamilan
Selama kehamilan, tubuh mengalami banyak perubahan yang bisa memengaruhi kaki dan menyebabkan rasa sakit.
Kehamilan menyebabkan perubahan hormon yang membuat sendi dan jaringan ikat menjadi lebih kendur. Ligamen juga menjadi lebih elastis sebagai persiapan agar panggul bisa membuka saat persalinan. Namun, kekenduran ini tidak hanya terjadi di area panggul, tetapi juga bisa memengaruhi bagian tubuh lain, termasuk kaki, sehingga menimbulkan keluhan ortopedi.
Berikut beberapa faktor lain yang dapat memicu kaki kram saat hamil:
- Bertambahnya berat badan dan beban pada kaki. Saat hamil, berat badan akan meningkat, dan ini memberikan tekanan tambahan pada kaki. Karena ligamen menjadi lebih lentur, lengkungan alami di telapak kaki bisa menurun atau rata, yang menyebabkan nyeri atau bahkan perubahan bentuk kaki.
- Perubahan postur dan cara berjalan. Selama hamil, pusat gravitasi tubuh berubah, begitu juga postur dan cara berjalannya. Banyak ibu hamil berjalan dengan kaki mengangkang, yang membuat kaki cenderung berputar keluar. Ini mengurangi kestabilan lengkungan kaki dan menambah beban pada kaki sehingga terasa lebih cepat lelah atau nyeri.
- Pembengkakan akibat retensi cairan. Peningkatan volume darah selama kehamilan bisa menyebabkan aliran darah melambat, terutama di kaki yang memicu pembengkakan dan nyeri.
2. Dampak nyeri kaki saat hamil

Nyeri kaki selama kehamilan bisa menyebabkan rasa lelah berlebihan dan nyeri akibat otot dipaksa bekerja terlalu keras. Kondisi ini membuat kaki melemah dan bisa memengaruhi postur tubuh secara keseluruhan.
Kaki yang melemah cenderung kurang mampu menopang tubuh dengan baik, sehingga dapat memicu nyeri di punggung, lutut, maupun kaki itu sendiri.
3. Cara mengatasinya
Berikut berbagai pengobatan yang tersedia untuk membantu meminimalkan dan meredakan nyeri kaki selama kehamilan:
- Beristirahatlah sejenak pada siang hari dan angkat kaki untuk mengurangi tekanan dan pembengkakan.
- Minum banyak air.
- Kenakan sepatu yang lembut, nyaman, dan memberi ruang bagi kaki untuk bergerak.
- Kenakan kaus kaki tanpa jahitan yang tidak menghambat sirkulasi darah.
- Berolahraga atau berjalan secara teratur untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
- Regangkan kaki secara teratur dan hindari menyilangkan kaki saat duduk.
- Pada malam hari, letakkan bantal di bawah kaki untuk mendukung aliran balik ini.
- Pada siang hari, gunakan stoking kompresi medis untuk mencegah pembengkakan.
4. Pencegahan

Kram kaki dan rasa sakit lainnya dapat dihindari dengan beberapa langkah pencegahan yang mudah dilakukan, seperti:
- Mencegah pembengkakan. Ibu hamil sering mengalami kaki bengkak dan berdenyut akibat penumpukan cairan (edema) di kaki, yang disebabkan oleh berat dan posisi janin. Untuk mengurangi pembengkakan, usahakan untuk mengangkat kaki sesering mungkin, lakukan peregangan kaki secara teratur, kenakan sepatu yang longgar dan nyaman, serta hindari menyilangkan kaki saat duduk.
- Mencegah nyeri di lengkungan kaki. Nyeri pada lengkungan kaki bisa disebabkan oleh kelelahan otot lengkung atau runtuhnya lengkungan kaki atau overpronasi. Overpronasi memberikan tekanan berlebih pada ligamen yang menopang lengkungan kaki. Cara terbaik untuk mencegah nyeri ini adalah dengan rutin melakukan peregangan setiap pagi dan sebelum serta sesudah berolahraga, tidak berjalan tanpa alas kaki, serta mengenakan sepatu yang mendukung dan bertumit rendah.
- Mencegah kuku jempol tumbuh ke dalam. Beri ruang pada kaki dengan menggunakan sepatu yang lebih lebar, terutama di trimester terakhir kehamilan, untuk mencegah kuku tumbuh ke dalam.
5. Kapan harus ke dokter
Jika pembengkakan pada kaki dan telapak kaki menghalangimu untuk menjalani gaya hidup sehat dan aktif selama kehamilan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan. Sering kali ada perawatan noninvasif yang dapat meringankan masalah tersebut. Apa pun penyebab rasa sakitnya, jika terus berlanjut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan atau bidan.
Meskipun kram kaki saat hamil sering dianggap sebagai bagian normal dari proses kehamilan, tetapi bukan berarti harus diabaikan. Dengan mengenali penyebabnya dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, ibu hamil bisa mengurangi frekuensi serta intensitas kram kaki, sehingga masa kehamilan dapat dijalani dengan lebih nyaman.
Referensi
"Pregnancy and Foot Pain: How Mothers-to-Be Can Relieve Aching Feet." Clark Podiatry Center. Diakses Mei 2025.
"Enjoy Pregnancy Without Foot Pain." Foot Health Facts. Diakses Mei 2025.
"Feet During Pregnancy." Medi. Diakses Mei 2025.
"6 Things to Know About Your Feet During Pregnancy." Michigan Medicine. Diakses Mei 2025.