7 Hal Ini Harus Dihindari Ibu Hamil Agar Gak Keguguran, Perlu Diingat!

Kandungan zat beracun dan zat kimia yang terdapat pada rokok sangatlah berbahaya. Kandungan tersebut bisa mengganggu kondisi janin dalam rahim.

Alasannya, masuknya zat berbahaya tersebut ke dalam plasenta bisa mencekik suplai oksigen untuk janin. Sehingga, bisa menyebabkan keguguran.

Ibu hamil yang terlalu sering mengonsumsi minuman berkafein memiliki gangguan pada janin yang dikandung. Kafein tersebut menembus ke janin melalui plasenta dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin.

Guna menghindari hal itu terjadi, sebaiknya ibu hamil membatasi konsumsi kafein. Maksimal mengonsumsi 200 mg per hari atau sekitar dua cangkir saja.   

Ibu hamil yang mengalami obesitas memiliki risiko keguguran sebab adanya Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS). PCOS ini tidak terdiagnosa, jadi sangat disarankan bagi ibu hamil untuk tetap mengecek indeks massa tubuhnya agar tetap pada batas ideal.

Kehamilan dapat terjadi karena adanya sel telur yang dibuahi oleh zigot dan kemudian menempel pada dinding rahim. Selanjutnya, tumbuh dan berkembang menjadi janin.

Tetapi jika terjadi kelainan pada rahim, hal tersebut akan menghambat janin mendapatkan suplai darah dan nutrisi yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Lambat laun janin akan berhenti berkembang dan meninggal. Otot rahim yang lemah, yang tidak mampu menahan janin, juga termasuk faktor terjadinya keguguran.

Kalangan medis mengatakan apabila seseorang mengalami keguguran dengan alasan yang sama sebanyak dua kali, kemungkinan besar pada kehamilan ketiganya akan mengalami hal sama. Contohnya, alasan keguguran pada kehamilan pertama adalah kelainan genetik. Keguguran kedua berisiko besar diakibatkan hal yang serupa.

Usia sangat mempengaruhi kondisi kehamilan. Pasalnya, semakin bertambahnya umur, kondisi ovum tidak sebaik saat muda. Jumlah ovum juga memiliki keterbatasan. Kondisi ini yang menyebabkan kehamilan di atas umur 35 tahun bisa menyebabkan keguguran.

Faktor kelainan genetik biasanya menyebabkan keguguran di trisemester awal kehamilan. Kelainan genetik ini berupa kromosom yang tidak biasanya terjadi pada proses pembuahan. Sering terjadi karena sel telur atau sperma yang masuk memiliki jumlah kromosom yang salah, sehingga embrio tidak bisa berkembang normal.

Agar masa kehamilannya baik-baik saja tanpa drama, sebaiknya hindari faktor-faktor di atas ya. Semoga kehamilanmu sebagai calon ibu, atau kehamilan istrimu untuk kamu yang pria, bisa berlangsung dengan lancar tanpa kendala.