"Can Hair Texture Change After Having a Baby?" Baby Blues. Diakses pada Juni 2025.
"Body Changes Post-Pregnancy." Health. Diakses pada Juni 2025.
"The Science Behind the 'Mom Bod': Permanent and Temporary Changes Caused by Pregnancy." MU Health Care. Diakses pada Juni 2025.
"How Birth Changes Your Hips: A Comprehensive Look at the Effects of Pregnancy and Childbirth." Mobile PT NJ. Diakses pada Juni 2025.
"Long-Term Impacts of Childbirth." Plunket. Diakses pada Juni 2025.
7 Perubahan Tubuh Permanen setelah Hamil

- Perubahan payudara setelah hamil, mulai dari pertumbuhan ukuran selama kehamilan hingga penurunan ukuran setelah laktasi berhenti.
- Perubahan ukuran dan struktur kaki membuat banyak perempuan harus membeli sepatu yang lebih besar setelah melahirkan.
- Pinggul dapat melebar secara permanen karena ligamen yang mengelilingi panggul dan pinggul menjadi lebih rileks selama kehamilan.
Kehamilan adalah perjalanan luar biasa dalam hidup perempuan. Selama sembilan bulan, tubuh menyesuaikan diri untuk kehidupan baru. Banyak perubahan terjadi, baik fisik, emosional, dan mental. Namun, ada hal yang sering jarang disadari, bahwa sebagian perubahan tubuh setelah melahirkan bisa bersifat permanen.
Tidak semua perubahan akan kembali seperti semula, bahkan setelah masa nifas berakhir. Bentuk tubuh, kondisi kulit, hingga keseimbangan hormon, semuanya mengalami penyesuaian yang meninggalkan jejak jangka panjang. Sayangnya, topik ini jarang dibicarakan secara terbuka, sehingga banyak perempuan merasa kaget atau bahkan sulit menerima keadaan tubuhnya setelah hamil.
Memahami bahwa perubahan itu nyata dan wajar adalah langkah penting. Dengan begitu, setiap perempuan bisa lebih siap, lebih menerima, dan akhirnya mampu melihat tubuhnya sebagai bukti kekuatan dan cinta.
1. Perubahan payudara
Selama masa kehamilan hingga menyusui, payudara mengalami perubahan, baik secara bentuk maupun ukuran. Tidak jarang, ukurannya bertambah signifikan karena tubuh bersiap memproduksi ASI. Namun, setelah fase menyusui, perubahan ini tidak selalu bertahan.
Begitu produksi susu berhenti, alveoli, bagian kecil di dalam payudara yang berfungsi menyimpan susu, akan menyusut dan menghilang. Akibatnya, ukuran payudara bisa mengecil, bahkan kadang lebih kecil dibanding sebelum hamil. Banyak perempuan kemudian menyadari bra lamanya terasa longgar, sehingga perlu berganti ke ukuran 1 hingga 2 cup lebih kecil dari sebelumnya.
2. Perubahan ukuran dan struktur kaki
Banyak perempuan harus membeli sepatu yang lebih besar setelah melahirkan. Meskipun perubahan berat badan selama kehamilan termasuk salah satu faktor yang bertanggung jawab atas hal ini, tetapi ada faktor lainnya juga.
Membawa beban ekstra selama sembilan bulan akan membebani kaki dan dapat membuat lengkungan kaki jadi rata sehingga kaki menjadi lebih panjang. Ditambah lagi hormon relaksin membuat ligamen mengendur dan kaki menjadi lebih melebar. Akibatnya, secara permanen kamu harus mengenakan sepatu yang ukurannya setengah atau bahkan satu nomor di atas sepatu biasanya.
3. Pinggul melebar
Tubuh perempuan melakukan penyesuaian luar biasa selama kehamilan. Salah satunya adalah perubahan pada ligamen di sekitar panggul dan pinggul. Ligamen-ligamen ini menjadi lebih rileks, membuat sendi lebih lentur dan fleksibel. Ini adalah cara tubuh mempersiapkan diri menghadapi persalinan, memberi ruang agar bayi bisa lahir dengan lebih mudah.
Namun, setelah melahirkan, kondisi tersebut tidak selalu sepenuhnya kembali seperti semula. Bagi sebagian perempuan, bentuk dan posisi pinggul bisa berubah permanen. Inilah sebabnya, banyak yang merasa tubuhnya, terutama area panggul, terlihat atau terasa berbeda dibandingkan sebelum hamil.
4. Linea nigra tetap ada
Akibat perubahan hormonal selama kehamilan, kamu mungkin melihat perubahan kulit di area tubuh tertentu. Misalnya, puting mungkin menjadi lebih gelap. Kamu mungkin juga mengembangkan garis gelap yang membentang di perut, yang disebut linea nigra.
Meskipun terkadang garis ini menghilang dengan sendirinya beberapa bulan setelah melahirkan, tetapi bagi sebagian orang garis ini bersifat permanen. Untungnya, dengan prosedur medis, garis ini dapat disamarkan.
5. Sensitivitas terhadap alkohol meningkat
Jika sebelum hamil kamu terbiasa mengonsumsi alkohol, jangan kaget jika setelah melahirkan tubuhmu bereaksi berbeda. Banyak perempuan merasakan perubahan sensitivitas ini. Bahkan hanya dengan satu teguk kecil, kepala bisa langsung terasa ringan, pusing, atau bahkan mual.
Salah satu penyebabnya adalah perubahan ritme tubuh selama hamil dan setelah melahirkan. Bulan-bulan penuh kurang tidur, kelelahan, dan waktu istirahat yang minim membuat tubuh lebih rentan. Alhasil, sedikit saja alkohol masuk, efeknya bisa terasa jauh lebih kuat dibanding sebelumnya.
6. Perubahan rambut

Saat hamil, rambut mungkin tumbuh sehat dan kuat karena aliran estrogen yang sangat tinggi. Namun, beberapa bulan setelah melahirkan, rambut akan berubah secara signifikan karena rambut berada dalam tahap istirahat, bukan tahap pertumbuhan. Hal ini disebabkan oleh kadar estrogen yang menurun drastis. Sayangnya, ini dapat menyebabkan perubahan pada struktur dan tekstur rambut.
Perubahannya tidak sama untuk setiap ibu. Beberapa ibu mungkin merasa rambutnya jadi lebih kusam, kasar, dan tipis. Namun, sebagian lainnya merasa rambut menjadi lebih tebal, penuh, bahkan menjadi lurus.
7. Kulit perut mengendur dan muncul stretch mark
Otot perut dan kulit di perut mungkin lebih kendur setelah melahirkan. Ini karena kehamilan meregangkan otot perut dan kulit, dan sering kali meninggalkan stretch mark dan beberapa kulit kendur.
Meskipun warna stretch mark biasanya memudar seiring waktu, tetapi ini tidak bisa hilang sepenuhnya. Selain itu, kulit perut yang kendur akan terus ada. Meskipun kamu dapat meningkatkan kekencangan otot perut dengan berolahraga, tetapi stretch mark dan kulit kendur tidak bisa dihilangkan secara total. Dibutuhkan prosedur medis jika kamu ingin menghilangkan sisa kulit yang kendur.
Setiap perubahan yang terjadi setelah kehamilan adalah bagian dari perjalanan luar biasa menjadi seorang ibu. Meski tidak semua perubahan bisa kembali seperti dulu, tetapi bukan berarti tubuhmu kehilangan keindahannya. Justru, tubuh telah melewati proses luar biasa dan patut dirayakan. Jadi, yuk lebih sayang dan bangga pada diri sendiri, karena setiap bekasnya adalah bukti kekuatanmu.
Referensi