Rewel saat Ditinggal, 5 Cara Menangani Separation Anxiety pada Bayi

Bisa melelahkan, tetapi dapat dilalui dengan beberapa cara

Para ibu pasti pernah mengalami si Kecil rewel saat ditinggal. Maunya digendong ibunya, dan saat ibunya jauh sedikit saja anak langsung menangis atau rewel. Di satu sisi, rasanya terharu karena anak ingin selalu dekat dengan ibunya. Namun, di sisi lain bukan tak mungkin sang ibu akan dibuat merasa kerepotan karena bayi tak mau ditinggal maupun dititipkan.

Penyebab di balik perilaku bayi tersebut kemungkinan besar adalah karena kecemasan akan perpisahan alias separation anxiety disorder. Ini merupakan bagian normal dari perkembangan bayi, dan kabar baiknya ini hanya bersifat sementara. 

Separation anxiety biasanya dimulai sekitar usia 8 bulan dan mencapai puncaknya pada saat bayi berusia 14-18 bulan. Kondisi ini biasanya hilang secara bertahap selama masa kanak-kanak.

Beberapa gejala anak yang mengalami separation axienty adalah rewel berlebihan, cemas, dan khawatir saat digendong orang lain walaupun orang tua berada di depannya. Sederhananya menolak terpisah dari orang tua.

Walaupun separation anxiety bersifat sementara, tetapi terkadang fase ini sangat melelahkan atau bikin orang tua kewalahan. Jangan khawatir, lakukan beberapa cara ini untuk mengatasinya, agar kecemasan pada bayi bisa berkurang.

1. Membudayakan beberapa rutinitas sebelum pergi

Rewel saat Ditinggal, 5 Cara Menangani Separation Anxiety pada Bayiilustrasi bayi dengan separation anxiety disorder (freepik.com/gpointsudio)

Dilansir Parents, rutinitas singkat sebelum pergi dapat membuat bayi belajar untuk memahami. Ibu bisa mengucapkan, "Ibu akan kembali menjemputmu sepulang kerja dan ibu sayang kamu." Setelah itu peluk bayi lalu pergi.

Menjaga rutinitas yang tetap sama setiap hari akan membuat bayi terbiasa dan ia akan mulai terbiasa tanpa sang ibu dan/atau ayah.

2. Persiapkan kegiatan selanjutnya

Rewel saat Ditinggal, 5 Cara Menangani Separation Anxiety pada Bayiilustrasi bermain dengan anak (freepik.com/shurkin_son)

Bila bayi dititipkan kepada pengasuh atau babysitter, usahakan untuk menyiapkan aktivitas untuk mengalihkan segera setelah ibu meninggalkan bayi.

Menurut Elizabeth Pantley, penulis The No-Cry Separation Anxiety Solution, adanya pengalih seperti permainan tepuk tangan atau mainan baru akan mengalihkan pikirannya bahwa ibunya sedang pergi atau tidak ada.

Baca Juga: Bayi Muntah setelah Minum ASI, Ini 7 Kemungkinan Penyebabnya

3. Jangan anggap sepele perasaannya

Rewel saat Ditinggal, 5 Cara Menangani Separation Anxiety pada Bayiilustrasi interaksi orang tua dengan bayi (freepik.com/user18526052)

Jangan menganggap sepele kecemasan anak. Menurut Donna Holloran dari Babygroup, Inc., cobalah untuk mengakui kecemasan anak terhadap perpisahan. Ibu bisa berkata, "Cobalah bermain dengan kakak atau nenek, pasti menyenangkan. Ibu cuma akan pergi sebentar saja. Ibu rindu kamu."

Ucapan tersebut diharapkan akan membuat anak memahami dan sadar bahwa orang tuanya paham akan kekhawatiran atau kecemasan yang dirasakannya.

4. Hindari pergi diam-diam

Rewel saat Ditinggal, 5 Cara Menangani Separation Anxiety pada Bayiilustrasi mencium bayi yang sedang tidur (freepik.com/gpointstudio)

Hindari pergi diam-diam atau sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan anak. Anak nantinya akan merasa kebingungan dan menjadi semakin khawatir akan ketidakhadiran orang tuanya.

Bangunlah rasa kepercayaan dengan anak dengan cara berpamitan atau cara-cara yang disebutkan di atas tadi. Ini penting supaya kecemasan anak dapat berkurang.

5. Ciptakan rutinitas waktu tidur

Rewel saat Ditinggal, 5 Cara Menangani Separation Anxiety pada Bayirutinitas sebelum tidur untuk bayi separation axienty disorder (freepik.com/gpointstudio)

Tetapkan urutan acara, aktivitas, dan rutinitas yang menenangkan sebelum tidur. Contohnya adalah dengan mandi dulu sebelum tidur, lalu mendengarkan cerita atau lagu. Ini akan membuat bayi mengetahui bahwa waktu tidur tiba. Ibu bisa juga membuat bunyi atau suara yang mendampingi bayi selama ibu sedang tidak berada di sekitarnya.

Itulah beberapa cara untuk menangani bayi yang sedang mengalami fase separation anxiety. Terkadang memang melelahkan, tetapi fase ini akan berlalu dengan semakin besarnya anak tercinta. Bila sudah terlewati, bukan tak mungkin suatu saat ibu dan ayah akan merindukan masa-masa ini.

Baca Juga: 12 Pilihan Makanan Penambah Berat Badan Bayi dan Balita

Puteridly Photo Verified Writer Puteridly

She Believe, She Could

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya