Waspada Alergen dalam Bahan Pangan, Ini Cara Menghindarinya

Biasakan untuk membaca label pada produk pangan

Alergi merupakan reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap zat atau senyawa tertentu. Orang yang mempunyai alergi akan menimbulkan gejala yang beragam, seperti pilek, gatal-gatal, atau sesak napas.

PT Heinz ABC Indonesia (ABC) menyelenggarakan diskusi media pada Rabu (21/9/2022). Acara ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang mendalam seputar produk makanan dan minuman.

Acara ini menghadirkan Prof. Dr. Ir. Hardinsyah MS, Ahli Gizi sekaligus Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia untuk menjelaskan tentang Alergen dan Bahan Tambahan Pangan (BTP). 

1. Apa itu alergen?

Waspada Alergen dalam Bahan Pangan, Ini Cara Menghindarinyailustrasi membaca label makanan (pexels.com/Gustavo Fring)

Menurut Prof. Hardinsyah, alergen merupakan bahan atau senyawa yang bisa menyebabkan reaksi alergi pada individu tertentu. Ada beberapa orang yang memiliki hipersensitivitas terhadap senyawa yang harusnya tidak berbahaya. 

Alergen sangat umum ditemukan di dalam produk pangan olahan dan pangan segar. Seseorang yang mempunyai riwayat alergi perlu waspada dalam memilih bahan makanan yang ingin dikonsumsi.

Umumnya, pada makanan yang berlabel, produsen akan mencantumkan senyawa alergen dalam informasi bahan makanan atau informasi khusus pada label. 

"Sumber alergen pangan dapat berasal dari kacang, susu, telur, ikan, kerang, gandum, bahan tambahan pangan atau bahan terbuat dari pangan tersebut,” ucap Prof. Hardinsyah

2. Prevalensi alergi di dunia

Waspada Alergen dalam Bahan Pangan, Ini Cara Menghindarinyailustrasi alergi (Pexels.com/cottonbro)

Profesor Hardinsyah memaparkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahwa 1 dari 50 anak, dan 1 dari 200 orang dewasa menderita alergi kacang-kacangan. Ia juga menyebutkan 34 persen penderita alergi harus dibawa ke rumah sakit akibat reaksi alergi berat. 

Selain itu, penderita alergi terbanyak adalah anak di rentang usia 6 sampai 10 tahun. NASA melaporkan bahwa jam 10 pagi adalah waktu paling rentan tubuh untuk terserang reaksi alergi. 

"Jadi ada sekitar 10 orang dewasa yang dilaporkan menderita lebih dari satu jenis alergi," kata Prof. Hardinsyah.  

3. Penggunaan Bahan Tambah Pangan (BTP)

Waspada Alergen dalam Bahan Pangan, Ini Cara Menghindarinyailustrasi makanan kemasan (unsplash.com/Nico Smit)

Bahan Tambahan Pangan (BPT) merupakan salah satu jenis bahan yang bisa menyebabkan alergi. BPT merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk memberikan warna, sifat, atau bentuk tertentu. 

Penggunaan BPT yang tepat sesuai takaran batas aman bisa memberikan manfaat teknologi terhadap kualitas pangan. Sebaliknya, penggunaan BTP yang melebihi takaran aman dapat membahayakan kesehatan. 

Lembaga berwenang yang meregulasi penggunaan BPT termasuk JECFA, Kementerian Kesehatan RI, dan BPOM. 

"Selama penggunaannya tidak melebihi ambang batas yang ditentukan oleh lembaga yang berwenang dan keberadaannya dikomunikasikan dengan jelas, maka produk tersebut aman untuk dikonsumsi," jelas Prof. Hardinsyah. 

Baca Juga: Tips Persiapan Maraton yang Harus Kamu Tahu, Ayo Simak!

4. Pentingnya menjadi konsumen yang cerdas

Waspada Alergen dalam Bahan Pangan, Ini Cara Menghindarinyailustrasi label produk (unsplash.com/Jon Tyson)

Karena BPT dan alergen lainnya banyak ditemukan di makanan kemasan, Prof. Hardinsyah menyarankan untuk menjadi konsumen yang cerdas. Saat ingin membeli sebuah produk pangan, pilihlah sesuai kebutuhan dan memilih produk yang aman dan berkualitas. 

Pastikan bentuk, warna, dan aroma makanan tidak berubah. Selain itu, pilih lah produk yang berlabel untuk memastikan keamanan produk. Jangan lupa untuk membaca label dengan teliti untuk menghindari alergen yang terdapat dalam produk tersebut. 

5. Tips membaca label produk pangan

Waspada Alergen dalam Bahan Pangan, Ini Cara Menghindarinyailustrasi label pada produk pangan (unsplash.com/Brett Jordan)

Dalam membaca label makanan, Prof. Hardinsyah menyarankan untuk menggunakan metode "Cek KLIK" (Kemasan, Label, Izin edar, dan kedaluwarsa). Metode ini meliputi:

  • Memastikan Kemasan produk dalam kondisi baik.
  • Membaca informasi produk yang tertera pada label.
  • Memastikan produk memiliki izin edar dari badan BPOM.
  • Memastikan produk belum melewati tanggal kedaluwarsa.

"Bagi yang memiliki riwayat alergi, dicek apakah produk tersebut memiliki peringatan mengandung alergen tertentu," jelas Prof. Hardinsyah. 

Alergen bisa datang dari berbagai sumber, termasuk dari bahan pangan dan BPT. Alergi bisa menimbulkan berbagai gejala, seperti pilek, gatal-gatal, atau sesak napas. Biasakan untuk membaca komposisi dan label produk untuk mencegah reaksi alergi. 

Baca Juga: Gigi Tidak Rapi Bisa Tingkatkan Risiko Gigi Berlubang

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya