Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lebih Aman Menutup WC Duduk saat Flush atau Tidak?

ilustrasi WC duduk (unsplash.com/Giorgio Trovato)
Intinya sih...
  • Studi menemukan bahwa menutup WC duduk sebelum menyiram tidak menghentikan virus aerosol mencemari permukaan kamar mandi.
  • Rutin disinfeksi dudukan kloset dan mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet sangat penting.

Toilet merupakan salah satu tempat yang paling terkontaminasi kuman, bakteri, dan kotoran. Aktivitas membilas (flush) toilet juga dipercaya menjadi media penyebaran penyakit.

Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa menutup kloset duduk atau WC duduk sebelum membilas akan mengurangi paparan kontaminasi bakteri pada permukaan di sekitarnya.

Sebaliknya, jika kamu membilas tanpa menurunkan tutupnya terlebih dahulu, partikel kotoran dan virus akan bertebaran di udara dan membawa virus yang ada di toilet keluar.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan hasil yang bertentangan dengan temuan penelitian sebelumnya: menutup WC duduk sebelum menyiram tidak menghentikan virus aerosol mencemari permukaan kamar mandi. Penemuan ini dilaporkan dalam American Journal of Infection Control pada Januari 2024.

Bagaimana penelitian dilakukan

Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari toilet umum gedung perkantoran dan rumah. 

Penyelenggara penelitian menambahkan partikel virus ke kloset duduk, menyiram dan mengukur kontaminasi satu menit kemudian di kloset duduk dan permukaan di dekatnya.

Hasilnya, jumlah virus yang dikumpulkan dari permukaan kloset duduk atau lantai rumah tangga tidak berbeda secara signifikan, baik jika tutupnya terbuka atau tertutup saat membilas.

Dudukan kloset paling banyak terkontaminasi, sedangkan dinding paling sedikit terkontaminasi. Pola kontaminasi serupa juga terjadi di toilet umum.

Akan tetapi, penelitian mencatat bahwa kloset duduk yang tertutup mungkin telah mengubah lintasan kontaminasi gumpalan aerosol.

Ketika kloset duduk ditutup sebelum disiram, para peneliti mengukur kontaminasi yang sedikit lebih tinggi di sebelah kiri dan di depan kloset, tetapi kontaminasi sedikit lebih rendah di sebelah kanan.

WC duduk yang dibersihkan dengan sikat dan disinfektan, asam klorida, lebih sedikit terkontaminasi dibandingkan yang dibersihkan hanya dengan sikat. Membersihkan mangkuk kloset dengan disinfektan juga mengurangi kontaminasi pada permukaan di sekitarnya, seperti lantai kamar mandi.

Berdasarkan penelitian tersebut, bisa disimpulkan bahwa menutup kloset duduk sebelum flush tidak mengurangi risiko kontaminasi permukaan kamar mandi, dan bahwa disinfeksi seluruh permukaan kloset mungkin diperlukan setelah pembilasan atau setelah penggunaan sikat toilet untuk mengurangi penyebaran kuman.

Dengan kata lain, kamu perlu membersihkan kloset dengan disinfektan dan sikat setiap saat. Selanjutnya, cuci tanganmu dengan sabun dan air mengalir.

Pasien rumah sakit rentan terhadap kuman toilet

ilustrasi membersihkan WC duduk (pexels.com/Karolina Grabowska)

Penelitian tahun 2018 menemukan bahwa partikel dapat keluar dari toilet setelah kamu membilasnya. Penelitian ini melihat pentingnya menjaga WC duduk tetap tertutup.

Tim peneliti telah mempelajari partikel dan bioaerosol dari pembilasan toilet di rumah sakit selama perawatan rutin pasien. Penelitiannya menemukan bahwa kontaminan tersebut dapat bertahan di toilet 30 menit setelah dibilas.

Orang sehat dengan sistem kekebalan yang kuat mungkin mampu mengusir patogen tersebut. Namun, pasien dengan gangguan sistem imun yang dirawat di rumah sakit mungkin rentan terhadap infeksi bakteri, seperti Clostridioides difficile.

Langkah-langkah untuk mengurangi kuman di kamar mandi

Toilet dan permukaan di sekitarnya harus dibersihkan dengan disinfektan secara teratur. Sebaiknya, simpan pembersih di dekat toilet serta tisu disinfektan untuk membersihkan dudukan toilet setelah digunakan. 

Selanjutnya, selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir setelah menggunakan kamar mandi, utamanya jika ada anggota keluarga yang terjangkit virus.

Jika ada anggota rumah tangga yang mengalami diare, sebaiknya disinfeksi dudukan kloset, flusher, dan permukaan kamar mandi lainnya yang sering disentuh dua kali sehari. Juga, hindari memegang HP saat menggunakan toilet.

Jadi, menutup WC duduk sebelum flush atau membiarkannya terbuka tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Yang terpenting adalah rutin disinfeksi dudukan kloset dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menggunakan toilet.

Referensi

Goforth, Madison P., Stephanie A. Boone, et al. “Impacts of lid closure during toilet flushing and of toilet bowl cleaning on viral contamination of surfaces in United States restrooms.” American Journal of Infection Control 52, no. 2 (February 1, 2024): 141–46.
Center for Infectious Disease Research and Policy. Diakses pada Agustus 2024. Closing toilet lid before flushing doesn't keep viral spray inside, study suggests.
Knowlton, Samantha D., Corey L. Boles, et al. “Bioaerosol concentrations generated from toilet flushing in a hospital-based patient care setting.” Antimicrobial Resistance and Infection Control 7, no. 1 (January 26, 2018). 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Nurulia R F
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us