Kurang Minum saat Puasa Bikin Sariawan & Sembelit, Benarkah?

Meski menjadi salah satu cara untuk mengeluarkan racun dalam tubuh, puasa bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Dilansir laman resmi Harvard Medical School, gangguan yang paling umum adalah sariawan dan sembelit. Hayo siapa yang di antara kamu sering merasakan dua hal tersebut? Tenang, kamu baca artikel yang tepat kok. Kali ini, IDN Times akan bagikan faktanya khusus untukmu, check this out!
1. Kebiasaan buruk jadi pemicu
Ya, kebiasaan mengonsumsi makanan berminyak, asam, dan pedas saat berbuka puasa dapat memicu iritasi pada jaringan mulut. Di sisi lain, mulut menjadi lebih kering dan produksi air liur pun menurun. Hal inilah yang meningkatkan risiko sariawan saat puasa.
Tak hanya itu, perubahan pola makan ketika puasa juga membuat tubuh kekurangan nutrisi. Padahal, konsistensi feses dan frekuensi buang air besar berhubungan langsung dengan apa yang kita makan.
2. Fakta tentang sembelit

Ketika makanan yang masuk ke dalam tubuh lebih sedikit ditambah kurangnya asupan cairan, usus menjadi lebih sulit mencerna dan membuat frekuensi buang air besar tidak teratur.
Tapi perlu diketahui, menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kondisi yang bisa disebut sembelit adalah jika kamu tidak BAB tiga kali dalam seminggu. Bila selama puasa frekuensi buang air besar masih lebih dari itu, berarti kamu tidak mengalami sembelit.
3. Cara redakan sariawan dan sembelit saat puasa

Sariawan dan sembelit merupakan gejala panas dalam. Biasanya, kondisi ini juga diikuti dengan sakit tenggorokan dan sulit menelan.
Tak perlu khawatir, sebab sariawan, sakit tenggorokan, dan sembelit bisa dicegah kalau kita memerhatikan asupan makanan ketika berbuka dan sahur. Alih-alih mengonsumsi gorengan, coba ganti dengan buah dan sayur. Keduanya akan memenuhi asupan serat harian yang baik untuk kesehatan tubuh.
Jangan lupa untuk tetap mencukupi kebutuhan cairan dengan minum minimal 2 gelas air putih saat berbuka, 4 gelas saat malam, dan 2 gelas saat sahur. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari dehidrasi ketika berpuasa.

Bila gejala sariawan, sakit tenggorokan, dan sembelit mulai terlihat, kamu bisa mengonsumsi Kuldon tiga kali sehari pada saat sahur, berbuka, dan lima jam setelah berbuka (pukul 23:00) untuk membantu meredakannya. Bahan-bahan alami berkualitas tinggi di dalamnya, seperti daun saga, thymi, chrysanthemum, dan akar alang, dapat membantu meredakan gejala panas dalam.
Dengan formulasi herbal ini, Kuldon aman dikonsumsi orang dewasa dan anak-anak di atas enam tahun. Tablet ini juga mudah dibawa ke mana pun, menjadikannya pilihan yang tepat untuk atasi panas dalam ketika puasa.
Kuldon sudah tersedia di apotek terdekat dan e-commerce favoritmu. Dengan #KuldonAja, kamu tak perlu lagi khawatir soal sariawan, sakit tenggorokan, dan masalah sembelit saat puasa deh. (WEB/AD)