Sariawan di Vagina: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

- Sariawan di vagina atau ulkus vulva merujuk pada lesi pada vulva atau bagian terluar dari kelamin perempuan. Ini mungkin awalnya tampak seperti benjolan atau ruam.
- Gejala sariawan di vagina antara lain rasa sakit atau ketidaknyamanan, rasa gatal, keluarnya cairan yang tidak biasa, kesulitan buang air kecil, pembesaran kelenjar getah bening, dan demam.
- Pengobatan sariawan pada vagina bervariasi, tergantung penyebabnya.
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Adhitya Indrapraja, Sp.OG, M.Kes
Sariawan (atau seriawan dalam KBBI) diartikan sebagai penyakit pada gusi, bibir bagian dalam, langit-langit mulut, atau lidah. Meski demikian, kondisi ini juga kerap dikaitkan dengan masalah medis yang berwujud luka terbuka pada area vagina.
Sariawan di vagina merujuk pada lesi pada vulva atau bagian terluar dari kelamin perempuan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Cek pemicu, gejala, dan cara mengatasinya dalam artikel berikut ini.
Penyebab sariawan di vagina

Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan sariawan di vagina. Penyebab paling sering adalah infeksi menular seksual (IMS), misalnya, herpes, sifilis, dan klamidia. Di luar itu, infeksi virus HIV pun dapat memicu lesi serupa.
Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan masalah yang sama. Infeksi jamur, virus seperti cacar air, reaksi kulit terhadap produk tertentu, autoimun, hingga trauma seperti garukan juga dapat memicu sariawan di vagina.
Meski penyebabnya berbeda-beda, tetapi kondisi ini perlu segera ditangani. Jika tidak, ini dapat memicu bekas luka, infeksi, peradangan, adhesi, dan bahkan IMS tambahan. IMS tertentu seperti sifilis juga dapat memicu kerusakan saraf jika tidak diobati.
Gejala sariawan pada vagina
Sariawan pada vagina atau disebut ulkus vulva mungkin awalnya tampak seperti benjolan atau ruam. Kamu bisa saja merasakannya ketika meraba, tetapi mungkin tidak sepenuhnya dapat melihatnya.
Selain itu, sariawan di vagina juga bisa ditunjukkan dengan gejala berikut ini:
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan.
- Rasa gatal.
- Keluarnya cairan yang tidak biasa.
- Kesulitan buang air kecil.
- Pembesaran kelenjar getah bening.
- Demam.
Akan tetapi, bisa jadi lesi pada vulva juga tidak menunjukkan gejala tambahan apa pun selain rasa tidak nyaman.
Cara mengatasi sariawan di vagina

Seperti dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, pemicu sariawan di vagina bisa bermacam-macam. Terkait hal ini, dr. Adhitya Indrapraja, Sp.OG, M.Kes (dokter spesialis obstetri dan ginekologi Siloam Hospitals Lippo Cikarang) menyebut bahwa faktor yang memicu sariawan pada vagina bisa disebabkan oleh alergi maupun infeksi.
“Faktor yang menimbulkan sariawan pada vagina dapat disebabkan oleh alergi ataupun infeksi (bakteri, jamur, atau virus) yang bisa menyebabkan iritasi,” jelas dr. Adhitya.
Pengobatan sariawan pada vagina bisa berbeda tergantung penyebabnya.
Apabila lesi di vulva hanya disebabkan oleh iritasi, kamu mungkin perlu mengevaluasi lagi jenis pakaian dalam yang dikenakan. Pastikan pakaian dalam yang dipakai tidak terlalu ketat dan menyerap keringat dengan baik.
Sementara itu, jika penyebabnya adalah infeksi jamur atau IMS, kamu harus berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan meresepkan salep untuk mengatasi jamur. Adapun untuk IMS, perlu mendapatkan perawatan sesuai kondis, misalnya obat antiretroviral bagi orang dengan HIV.
Menurut dr. Adhitya, penting untuk langsung menemui dokter jika ada gejala yang muncul.
“Segera lakukan konsultasi dengan dokter begitu muncul gejala sariawan pada vagina. Jangan sampai sariawan yang bersifat ringan bisa berubah menjadi ulkus atau luka yang lebih parah/dalam, karena infeksinya akan lebih berat. Maka dari itu, lebih baik kita mencegah sebelum luka menjadi lebih parah,” pungkasnya.
Cek kembali riwayat aktivitasmu, termasuk jenis pakaian yang dikenakan dan kegiatan seksual. Apabila tidak yakin dengan penyebabnya, periksakan kondisi sariawan di vagina ke dokter spesialis kandungan. Jangan mengobatinya secara sembarangan!
Referensi:
Healthline. Diakses pada Maret 2024. 10 Cause of Vulvar Ulcers and How to Treat Them.
WebMD. Diakses pada Maret 2024. What to Know About Vulvar Ulcers.
Cleveland Clinic. Diakses pada Maret 2024. Genital Ulcers: Causes, Symtoms, Diagnosis & Treatment