7 Tanda Ini Mungkin Indikasi Pneumonia, Tak Sekadar Batuk

Batuk berdahak adalah gejala klasik paling umum pada penderita pneumonia. Hal ini dipicu oleh beberapa kemungkinan patogen, yakni jamur, virus, atau parasit.

Dahak yang diderita pun tidak hanya dahak kental berwarna hijau atau kuning. Tidak jarang, dahak juga berwarna kemerahan karena bercak darah maupun menyerupai nanah. Adapun batuk berdarah ini utamanya disebabkan oleh infeksi Legionella pneumonia.

Pneumonia merupakan peradangan paru-paru yang disebabkan oleh patogen dan menyerang alveoli alias kantung udara. Bila struktur fungsional paru-paru ini terserang, maka aliran oksigen menuju darah akan terganggu pula.

Kamu biasanya semakin mengalami sesak napas bila melakukan aktivitas fisik yang memerlukan tenaga. Bahkan dalam kasus yang lebih parah, penderita membutuhkan tabung oksigen dan perawatan tertentu agar tetap dapat bernapas.

Semakin tinggi tingkat peradangan, semakin sering kamu akan mengalami batuk. Intensitas batuk yang tinggi ini juga akan melelahkan otot-otot sekitar dada sehingga membuat dadamu terasa nyeri.

Namun, bila rasa nyeri yang dirasakan begitu hebat, besar kemungkinan risiko pneumonia semakin menyebar. Dalam beberapa kasus, penyakit paru ini juga dapat menimbulkan serangan jantung.

Berhati-hati jika batukmu juga disertai dengan demam. Penderita pneumonia biasanya cukup tinggi, yakni lebih dari 37,7°C. Demam tinggi ini cenderung menyerang anak-anak, tetapi bukan berarti orang dewasa tidak mengalami gejala ini.

Yang lebih mengkhawatirkan, pneumonia juga bisa justru tidak tampak karena tidak adanya demam yang dialami. Bahkan, penyakit serius ini dapat pula ditunjukkan dengan gejala lain yakni hipotermia.

Saat tubuh berusaha berperang melawan infeksi, tidak jarang kamu akan berkeringat. Pun saat mengalami pneumonia, kamu boleh jadi berkeringat dan merasakan lembap pada permukaan kulit.

Jangan abaikan jika kamu mengalaminya. Pasalnya, berkeringat boleh jadi tanda-tanda terjadinya sepsis. Sepsis sendiri merupakan komplikasi atau kondisi medis yang serius dan menjadi ancaman bagi nyawa.

Ketika perkembangan pneumonia telah mencapai tahap sepsis, sistem imun tubuh akan memburuk. Tekanan darahmu akan menurun, produksi urine berkurang drastis, bahkan tak jarang kondisi mental juga akan terganggu.

Kamu akan merasakan pusing karena suplai oksigen yang berkurang dan merasa kebingungan. Bila sudah pada kondisi ini, tidak ada alasan untuk tidak segera ke dokter atau rumah sakit.

Hal yang paling valid untuk mengindikasi bila kamu terkena pneumonia atau tidak adalah dengan melakukan serangkaian tes kesehatan. Bila pada hasil rontgen dada ditemukan infiltrat alias bercak dan air-bronchogram positif, maka dapat dipastikan batuk yang kamu alami adalah pertanda pneumonia.

Selain itu kamu juga akan diminta melakukan tes laboratorium. Indikasi positif akan ditunjukkan dengan nilai leukosit dan neutrofil yang naik.

Siapa saja bisa terkena risiko pneumonia. Batuk beserta gejala yang ditunjukkan pun tidak harus berlangsung lama, bahkan hanya dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu saja.

Karena itu, bila kamu mengalami beberapa gejala di atas, jangan menganggap enteng, ya! Segera temui dokter dan berkonsultasilah dengan jelas.