ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Kirill Lazarev)
Diam terlalu lama di suhu dingin malah bikin kamu cepat menggigil. Saat kamu bergerak, tubuh otomatis menghasilkan panas lewat metabolisme. Jadi, penting banget buat tetap aktif meskipun cuma jalan-jalan kecil di sekitar tenda atau melakukan peregangan ringan. Tapi ingat, jangan sampai terlalu capek dan malah keringetan, karena itu justru kontraproduktif.
Kalau malam, sebelum tidur, kamu bisa coba lakukan gerakan pemanasan ringan seperti jumping jack atau squat beberapa kali. Aktivitas kecil ini cukup buat “starter” sistem penghangat tubuh alami kamu. Bayangin aja tubuhmu kayak mesin, kalau diem terus bisa mati mesin. Jadi, tetap gerak secukupnya supaya tubuh tetap on dan gak “beku”!
Camping di gunung memang seru, apalagi pas suasana hening dan langit berbintang. Tapi jangan sampai euforia bikin kamu lupa bahwa alam bisa berubah ekstrem kapan aja. Dengan persiapan yang tepat dan pemahaman soal bahaya hipotermia, kamu bisa tetap menikmati petualangan tanpa risiko berlebihan.
Ingat, jadi pendaki keren itu bukan cuma soal menaklukkan puncak, tapi juga soal bisa menjaga diri. Yuk, bawa pulang cerita seru dari gunung, bukan cerita nyaris celaka karena salah persiapan. Keep warm, stay safe, and enjoy the mountain vibes!
Referensi:
Layering for Winter Backpacking. Winter Backpacking. Diakses Juli 2025.
Choosing the Best Sleeping Bag for Cold Weather. KOA. Diakses Juli 2025.
How To Avoid, Recognize and Treat Hypothermia. WTA. Diakses Juli 2025.
Outdoor Action Guide to Winter Camping. Princeton. Diakses Juli 2025.
Warming Up on the Hunt: Preventing Hypothermia While Camping. Birch. Diakses Juli 2025.