7 Tips Kesehatan untuk Pendonor Darah Rutin, Wajib Diperhatikan ya!

Selain bisa menyelamatkan nyawa orang lain, donor darah juga dikenal membawa manfaat bagi pendonornya. Mulai dari menjaga kesehatan jantung, membakar kalori, meningkatkan produksi darah, hingga menurunkan risiko kanker. Kamu yang sudah menjadi pendonor darah rutin tentu merasakan manfaatnya, kan?
Namun, ada kondisi tertentu yang menghalangi niatmu untuk donor darah. Misalnya sedang sakit, memiliki riwayat penyakit anemia, dan lainnya. Oleh karena itu penting untuk menjaga kesehatan dan menentukan waktu yang tepat untuk melakukannya.
Berikut ini beberapa tips untuk para pendonor darah rutin agar kualitas darah tetap terjaga.
1. Tubuh harus fit

Agar bisa melakukan donor darah, tubuhmu harus benar-benar sehat. Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) akan menolak jika kamu sedang demam, pusing, mual, atau bahkan sedang mengalami penyakit sepele lainnya. Tujuannya agar darah yang diambil benar-benar sehat dan tidak tertular penyakit apa pun.
2. Makan dan minum sebelum donor

Sebelum melakukan donor darah, penting untuk mengisi perutmu. Jangan pernah melakukannya dalam keadaan perut kosong karena kamu akan merasa pusing setelahnya. Selain itu, kamu juga harus memperhatikan pola makan beberapa hari sebelum hari kamu mendonorkan darah. Ini ditujukan untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
3. Hindari minum obat sebelum donor darah

Kamu juga akan ditolak untuk donor darah jika kamu mengonsumsi obat tertentu selama tiga hari terakhir. Ini karena kandungan obat tersebut ternyata masih ada di dalam darah sehingga tidak boleh didonorkan kepada orang lain.
4. Perbanyak makan sayuran hijau

Sayuran hijau adalah salah satu makanan yang baik untuk meningkatkan kualitas darah. Konsumsi sayuran hijau seperti brokoli dan bayam juga bisa membersihkan darah dan hati. Makin baik kualitas darah, makin lancar donor darah yang rutin kamu lakukan.
5. Hindari makanan cepat saji dan berlemak

Makanan cepat saji atau junk food terkenal dengan kadar lemaknya yang berlebihan. Makin tinggi kadar lemak, makin kental konsistensi darah. Ini bisa menyebabkan penggumpalan darah pada tubuh pendonor. Risiko stroke, jantung koroner, dan penyakit jantung lain pun meningkat.
6. Tidur yang cukup

Sebelum melakukan donor darah, kamu harus mendapatkan tidur yang cukup, yaitu tujuh hingga sembilan jam pada malam hari. Tujuannya untuk mengurangi risiko badan lemas dan pusing setelah donor darah.
7. Hindari rokok dan minuman beralkohol

Perokok memang boleh melakukan donor darah. Namun, bukan berarti kamu bisa rutin melakukannya. Pasalnya, merokok bisa memicu tekanan darah tinggi, padahal salah satu syarat mutlak pendonor adalah memiliki tekanan darah normal. Hal yang sama juga berlaku pada minuman beralkohol.
Tindakan donor darah kamu lakukan itu merupakan hal yang mulia. Oleh karena itu, lakukan tips di atas agar kamu bisa terus mendonorkan darahmu.