Transplantasi Feses: Metode Kesehatan yang Viral, Simak Penjelasannya!

Perlu diketahui pertama bahwa transplantasi feses ini tidak serta merta memindahkan kotoran seseorang ke tubuh orang lain. Tujuan sesungguhnya atau transplantasi yang sebenarnya adalah transplantasi bakteri. Memang bakteri mampu menyebabkan penyakit macam kolera, tuberculosis dan lain sebagainya, tetapi ada juga bakteri yang memberikan manfaat pada tubuh.

Kamu pasti bertanya, mengapa harus feses dan bukan bagian tubuh yang lain mengingat bakteri ada di seluruh bagian tubuh manusia? Di seluruh bagian tubuh manusia, bakteri paling banyak hidup di dalam lambung serta organ pencernaan yang mana tugasnya adalah untuk mencerna makanan, mengambil nutrisinya dan mencegah infeksi. Karena itulah hasil pencernaan alias feses berisikan banyak sekali bakteri dan itu lebih mudah ditransplantasikan.

Sisi positif metode ini adalah metode ini tidak membutuhkan banyak biaya serta tidak memiliki risiko yang dapat membunuh seseorang. Belum lagi metode transplantasi feses efektif untuk melawan infeksi yang terjadi dalam tubuh.

Tidak salah lagi jika para dokter dan peneliti mencoba mengembangkan metode ini. Bahkan dikatakan metode ini diupayakan untuk menyembuhkan diabetes hingga obesitas.

Tidak. Transplantasi ini tidak langsung mentransfer kotoran dari anus ke anus. Ada tahapan-tahapan yang perlu dilakukan. Pertama, dokter akan memeriksa pendonornya terlebih dahulu. Pendonor dengan sistem pencernaan bebas dari patogen akan dipilih. Setelah itu dokter akan lalu mengambil sampel pendonor tersebut dan membekukannya. Bisa juga donor feses itu langsung ditransplantasi selagi masih segar.

Dikatakan oleh salah satu artikel di allthatsinteresting.com bahwa tranplantasi ini bisa dilewatkan hidung atau mulut. Proses lewat hidung membutuhkan tabung plastik dengan cara dimasukkan ke hidung dan nantinya akan turun ke perut. Sedangkan yang lewat mulut, hasil transplantasi feses itu akan dikemas dalam bentuk pil. Bahkan sekarang sudah ada yang menangani dan memproduksi pil feses itu. Namanya OpenBiome.

Diare adalah salah satu penyakit yang paling susah disembuhkan. Penyakit itu bisa disebabkan oleh infeksi Clostridium difficile dan umumnya penanganan diare ini menggunakan antibiotik. Menurut para dokter penanganan antibiotik memiliki masalah tersendiri karena obat itu turut membunuh bakteri sehat yang ada dalam tubuh.

Teorinya dengan transplantasi feses dari orang sehat, bakteri sehat dari feses tersebut akan melawan bakteri penyebab diare. Beberapa studi mendukung teori tersebut dengan memberikan fakta jika 87 sampai 90 persen metode transplantasi feses benar-benar menyembuhkan.

Seperti yang sudah dituliskan pada poin sebelumnya, dokter perlu memilih pendonornya dengan saksama. Bukan tanpa alasan kurasi ketat diperlukan dalam metode ini. Layaknya memberikan bakteri sehat, metode ini memungkinkan mentransfer bakteri penyakit. Bukannya semakin bugar, kamu bisa jadi mendapatkan diare jika pendonormu sebenarnya terkena diare.

Metode ini cukup viral di dunia ilmu kesehatan, tapi tidak bisa dimungkiri bahwa ini adalah terobosan yang cukup unik. Dalam sebuah kasus terkena diare, apakah kamu mau menjalani proses transplantasi feses untuk kesembuhanmu ataukah menjalani metode tradisional menggunakan antibiotik? Berikan pendapat dan pandanganmu mengenai hal ini ya.