Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

25 Januari Hari Gizi Nasional: Ini Sejarahnya

ilustrasi pola makan seimbang (freepik.com/freepik)
ilustrasi pola makan seimbang (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Indonesia memperingati Hari Gizi dan Pangan Nasional (HGN) setiap 25 Januari.
  • Kementerian Kesehatan RI mengangkat tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat” pada peringatan HGN 2025.
  • Gizi seimbang terdiri dari empat pilar, yaitu konsumsi makanan dengan beraneka ragam, pola hidup aktif dan berolahraga, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta menjaga berat badan ideal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap tahun pada tanggal 25 Januari, Indonesia memperingati Hari Gizi dan Pangan Nasional (HGN) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan konsumsi pangan bergizi demi kualitas hidup yang lebih baik.

Perayaan HGN menjadi makin relevan di tengah tantangan global seperti naiknya angka obesitas, malnutrisi, dan berbagai penyakit terkait gaya hidup.

Pada peringatan HGN 2025 yang ke-65 tahun, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mengangkat tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat”.

Tema ini menyoroti pentingnya pola makan sehat dan bergizi dalam mendukung tumbuh kembang generasi muda yang cerdas dan sehat. Pola makan sehat juga merupakan langkah preventif terhadap penyakit tidak menular yang dapat muncul akibat kebiasaan makan yang kurang baik dalam keluarga.

Masyarakat diajak untuk menerapkan pola makan dengan gizi seimbang. Dengan pola makan ini, risiko penyakit kronis seperti stunting, diabetes, dan obesitas dapat diminimalkan.

Pilar utama dalam prinsip gizi seimbang

Isi Piringku. (ayosehat.kemkes.go.id)
Isi Piringku. (ayosehat.kemkes.go.id)

Dalam prinsipnya, gizi seimbang terdiri dari empat pilar, yaitu:

1. Konsumsi makanan dengan beraneka ragam

Makanan yang kamu makan memberikan beragam zat gizi, sehingga tidak ada makanan yang lengkap kandungan zat gizinya, terkecuali ASI untuk bayi 0–6 bulan. Jadi, kamu dianjurkan untuk mengonsumsi beraneka ragam makanan dan beraneka ragam warna.

Misalnya, sumber karbohidrat merupakan sumber utama kalori, tetapi rendah vitamin dan mineral. Di sisi lain, sayur dan buah kaya akan vitamin, mineral, dan serat, tetapi rendah kalori dan protein.

Dalam satu sumber zat gizi kamu harus mengonsumsi beraneka ragam makanan, misalnya:

  • Sumber karbohidrat bisa berupa nasi, mi, umbi-umbian, tepung-tepungan sekitar 3–4 porsi sehari.
  • Sumber protein bisa berupa ikan, daging ayam, daging sapi, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan sekitar 2–4 porsi sehari.
  • Kebutuhan vitamin bisa dipenuhi dari konsumsi sayur dan buah-buahan yang beraneka ragam warna, masing-masing sekitar 2–3 porsi buah per hari dan 3–4 porsi sayur per hari. Buah dan sayur ini hendaknya dikonsumsi keduanya, bukan dipilih salah satu berdasarkan kesukaan karena vitamin dan mineral yang dikandungnya punya fungsi berbeda dalam tubuh.

Batasi konsumsi gula garam dan minyak, pilihlah makanan jadi dengan melihat komposisi bahan makanan tambahan yang dikandungnya.

Konsumsi makanan yang beraneka ragam ini harus dalam proporsi yang seimbang, jumlah yang cukup, tidak berlebihan, dan dilakukan secara teratur. Kamu dapat menerapkan prinsip "Isi Piringku" yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu, sehingga keseimbangan gat gizi dapat terpenuhi.

2. Pola hidup aktif dan berolahraga

Pola hidup aktif dilakukan dengan aktivitas fisik.

Aktivitas fisik adalah segala macam kegiatan tubuh, termasuk olahraga. Aktivitas fisik merupakan upaya tubuh dalam menyeimbangkan keluar dan masuknya zat gizi, terutama sumber energi utama dalam tubuh.

Selain itu, aktivitas fisik juga dapat memperlancar sistem metabolisme tubuh, termasuk metabolisme zat gizi.

Untuk meningkatkan aktivitas fisik, berolahragalah setidaknya tiga kali seminggu, dengan durasi 30 menit per sesi, agar keseimbangan zat gizi dalam tubuh dapat terpelihara.

3. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat

Dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), kamu dapat terhindar dari penyakit infeksi. Bahkan, 45 persen penyakit diare bisa dicegah dengan mencuci tangan. Waktu untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun antara lain:

  • Sebelum dan sesudah memegang makanan.
  • Sesudah buang air kecil dan buang air besar.
  • Sesudah memegang binatang.
  • Sesudah berkebun.
  • Sesudah bermain.

4.  Menjaga berat badan ideal

Salah satu indikator yang menunjukkan telah terjadi keseimbangan gizi dalam tubuh adalah memiliki berat badan yang normal dalam indeks massa tubuh (IMT). 

Pemantauan berat badan dapat dilakukan dengan mengukur berat badan per tinggi badan kuadrat dalam meter.

Panduan gizi seimbang

Dalam menyusun menu makanan sehat bergizi seimbang, ada sepuluh pedoman yang dapat diikuti:

  • Nikmati dan syukuri beragam makanan.
  • Biasakan makan aneka ragam makanan pokok.
  • Biasakan makan lauk pauk yang kaya akan protein.
  • Banyak makan sayur dan buah-buahan.
  • Batasi makanan asin, manis, dan berlemak.
  • Biasakan sarapan.
  • Biasakan minum cukup air putih.
  • Biasakan membaca label pada kemasan makanan.
  • Lakukan aktivitas fisik secara rutin dan jaga berat badan ideal.
  • Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Sejarah Hari Gizi Nasional, sudah direncanakan sejak 1950

ilustrasi gedung Eijkman Instituut pada tahun 1939 (dok. Tropenmuseum)
ilustrasi gedung Eijkman Instituut pada tahun 1939 (dok. Tropenmuseum)

Hari Gizi Nasional di Indonesia adalah bagian dari upaya perbaikan gizi masyarakat. Upaya tersebut telah dimulai sejak tahun 1950 saat Menteri Kesehatan Indonesia, dr. J. Leimena mengangkat Prof. Poorwo Soedarmo sebagai kepala Lembaga Makanan Rakyat (LMR).

Waktu itu, LMR lebih dikenal sebagai Instituut Voor Volksvoeding (IVV), yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan. Hingga saat ini, Prof. Poorwo Soedarmo dikenal sebagai "Bapak Gizi Indonesia".

Siapa itu Prof. Poorwo Soedarmo?

Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poorwo Soedarmo (jurnalgizi.com)
Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poorwo Soedarmo (jurnalgizi.com)

Lahir di Malang, Jawa Timur, pada 25 Februari 1904, Prof. Poorwo Soedarmo adalah guru besar ilmu gizi pertama di Universitas Indonesia saat dibukanya Bagian Ilmu Gizi di FKUI pada 1958. Atas jasa Prof. Soedarmo, ribuan tenaga gizi di Indonesia dapat lahir, dari D3 hingga Guru Besar.

Lulus sekolah kedokteran School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) pada 1927, Prof. Soedarmo terus mempelajari ilmu gizi dari London di Inggris (1949), Filipina (1950), hingga ke Harvard University (1954–1955) dan Columbia University (1960) di Amerika Serikat.

Pendiri Akademi Ahli Diit dan Nutrisionis (sekarang Akademi Gizi) dan Direktur Lembaga Makanan Rakyat Kementerian Kesehatan (1952–1959), Prof. Soedarmo memperkenalkan "Home Economics" yang sekarang dikenal sebagai "Ilmu Kesejahteraan Keluarga", dan konsep "Empat Sehat, Lima Sempurna" atau "Gizi Seimbang".

Oleh karena itu, pada tahun 1969, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) mengangkat Prof. Soedarmo sebagai "Bapak Gizi Indonesia", dan dianugerahi Bintang Mahaputra Utama pada 1992 atas jasanya pada perkembangan gizi di Indonesia. Wafat pada 13 Maret 2003, Prof. Soedarmo dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Tahun 1960-an adalah permulaan Hari Gizi Nasional skala kecil

ilustrasi makan sehat (pexels.com/Mustafa Erdağ)
ilustrasi makan sehat (pexels.com/Mustafa Erdağ)

Saat LMR mendirikan "Sekolah Juru Penerang Makanan" pada 25 Januari 1951, maka tenaga penggiat gizi di Indonesia terus berkembang hingga menjamur ke banyak perguruan tinggi di Tanah Air. Oleh karena itu, 25 Januari disepakati sebagai peringatan Hari Gizi Nasional.

Pada pertengahan 1960-an, Hari Gizi Nasional dirayakan secara perdana oleh LMR. Dipegang oleh Direktorat Gizi Masyarakat sejak 1970-an, perayaan Hari Gizi Nasional tetap dilangsungkan hingga saat ini.

Referensi

"Pilar Utama Dalam Prinsip Gizi Seimbang." Kemenkes Ditjen Keslan. Diakses Januari 2025.
"Isi Piringku, Panduan Kebutuhan Gizi Seimbang Harian." Kemenkes. Diakses Januari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Langgeng Irma Salugiasih
Nuruliar F
3+
Langgeng Irma Salugiasih
EditorLanggeng Irma Salugiasih
Follow Us