Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Fakta Wabah Flu yang Menyerang Jepang

ilustrasi orang flu (freepik.com/rawpixel.com)

Setelah ramai virus HMPV di China, kini giliran Jepang harus menghadapi wabah influenza yang melanda negaranya. Berlangsung sejak akhir 2024 lalu, wabah ini sudah menyerang ratusan ribu warga di berbagai wilayah Jepang. Meski mayoritas sembuh setelah mengonsumsi obat dan melakukan perawatan, beberapa di antaranya tak bisa diselamatkan. Hal serupa pun dialami artis Barbie Hsu yang meninggal dunia pada 2 Februari 2025. Ia mengalami pneumonia saat menghabiskan waktu liburannya di Jepang.

Dilansir Nippon.com, menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan, ini merupakan wabah flu terparah yang melanda Jepang setelah 25 tahun. Kira-kira separah apa? Berikut fakta-faktanya!

1. Wabah flu kali ini memecahkan rekor

gambar orang sakit (freepik.com/benzoix)

Wabah penyakit sebetulnya jarang terjadi di Jepang, mengingat gaya hidup penduduknya yang bisa dikatakan cukup sehat. Dilansir NHK World, wabah flu parah di negara ini terakhir kali terjadi pada Februari 1999. Saat itu, rumah sakit di seluruh negeri harus menangani 39 ribu kasus flu, dengan 240 kematian. Namun, ternyata jumlah tersebut belum ada apa-apanya dibandingkan dengan wabah flu yang terjadi pada 2024—2025 ini.

Bayangkan, dari 23—29 Desember 2024 lalu saja, terdapat 317.812 kasus. Jumlah ini terus melonjak, terutama pada Januari kemarin. Di antara semua wilayah Jepang, Pulau Kyushu yang terletak di barat daya Jepang menjadi daerah dengan kasus terbanyak. Di pulau ini, rata-rata rumah sakit dan klinik kesehatan telah menangani 104 kasus.

2. Flu yang merebak disebabkan oleh virus influenza A

gambar virus influenza A (unsplash.com/CDC)

Berbeda dengan HMPV yang menyebar di China, wabah flu yang merebak di Jepang saat ini adalah influenza A. Dilansir Clínica Universidad De Navarra, influenza A sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza A dan merupakan bagian dari famili Orthomyxoviridae. Virus ini awalnya hanya menginfeksi hewan, terutama babi, dan biasanya terjadi sepanjang musim dingin atau gugur. Ketika manusia melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi, virus akan bermutasi dan menginfeksi manusia.

Influenza A sendiri memiliki beberapa gejala, termasuk demam di atas 38 derajat celsius, batuk yang parah, hidung tersumbat, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, hingga mual, muntah, dan sakit perut. Sama seperti jenis penyakit pernapasan lainnya, influenza A juga sangat menular. Biasanya virus ditularkan lewat udara saat penderita bersin atau bisa juga karena kontak langsung dengan orang yang sakit.

3. Imunitas yang lemah menjadi salah satu penyebabnya

gambar orang berada di dalam ruangan saat musim dingin (unsplash.com/Dylan McLeod)

Pada 2021—2022, kasus flu sebetulnya cukup jarang terjadi di Jepang. Pasalnya, negara ini masih memberlakukan penggunaan masker plus mencuci tangan untuk menghindari COVID-19. Namun setelah badai COVID-19 lewat, pembatasan perjalanan dicabut. Orang juga mulai melepaskan masker mereka. Situasi diperparah dengan musim dingin yang kini masih melanda Jepang.

Dilansir Healthline, penelitian menunjukkan bahwa suhu dingin dapat menurunkan kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam merespons virus atau bakteri sehingga kita akan lebih rentan untuk sakit. Ditambah suhu menggigit di luar, hal ini memaksa orang untuk lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan. Hasilnya, virus akan lebih mudah berpindah dari satu orang ke orang lain dan menyebabkan wabah flu seperti sekarang.

Kabar baiknya, wabah flu yang terjadi di Jepang saat ini merupakan penyakit musiman yang gak berbahaya. Orang yang gak memiliki riwayat penyakit serius umumnya akan sembuh setelah minum obat. Namun, bagi ibu hamil, lansia, dan orang dengan kondisi tertentu, mereka disarankan untuk melakukan vaksinasi demi mencegah tertular flu

Referensi

"Flu Cases Reach Record High in Japan". Nippon.com. Diakses pada Februari 2025.
"Kasus Influenza Mingguan di Jepang Tertinggi dalam 26 Tahun". NHK World. Diakses pada Februari 2025.
"Influenza kills at least 240 people in Japan". The Lancet. Diakses pada Februari 2025.
"Influenza A (H1N1)". Clínica Universidad de Navarra. Diakses pada Februari 2025.
"Scientists Finally Figure Out Why You’re More Likely to Get Sick in Cold Weather". Healthline. Diakses pada Februari 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Marliah
EditorSiti Marliah
Follow Us