3 Komplikasi Kesehatan karena Demam Berdarah, Waspada ya!

Baru-baru ini Kementrian Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kemenkes Ditjen P2P) menyebutkan setidaknya ada 16.000 kasus demam berdarah yang ditemukan di 213 kabupaten/kota di Indonesia per tanggal 1 Maret 2024. Angka ini diperkirakan akan naik hingga bulan April 2024.
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue. Penularan terjadi ketika nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi oleh virus kemudian menggigit tubuh manusia. Penyakit demam berdarah kerap muncul di negara yang beriklim tropis dan subtropis. Gejala umum dari penyakit demam berdarah yaitu mual, muntah, ruam, serta munculnya rasa sakit di bagian otot, sendi, dan mata.
Seseorang yang terjangkit demam berdarah dapat membaik dalam kurun waktu 2 hingga 7 hari. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang mengalami gejala berat hingga komplikasi. Dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC), seseorang yang sebelumnya pernah mengalami sakit demam berdarah, berpotensi tinggi mengalami gejala berat di serangan berikutnya.
Lalu, organ tubuh manakah yang terkena dampak dari penyakit demam berdarah? Berikut penjelasannya.
1. Hati

Penyakit demam berdarah dapat menyerang organ hati. Sebuah artikel ilmiah di ACG Case Reports Journal yang terbit di bulan April 2020 menyebutkan bahwa virus yang menyebabkan penyakit demam berdarah merusak organ hati melalui beberapa mekanisme seperti:
- efek virus yang menyerang sel hepatosit dan sel Kupffer
- hiperaktivitas imunologis melalui badai sitokin
- kegagalan sirkulasi yang menyebabkan ketidakefektifan aliran cairan atau darah ke sel dan organ hati
Seseorang yang terjangkit penyakit demam berdarah dan mengalami komplikasi di organ hati akan mengalami gejala berupa sakit perut, mual, muntah, dan pembesaran organ hati yang diikuti dengan perubahan warna kulit dan bola mata menjadi kuning. Tes darah diperlukan untuk mengetahui apakah ada organ tubuh yang terkena dampak dari virus.
Dilansir laman MedlinePlus, tes antibodi dapat dilakukan di hari keempat dihitung dari gejala pertama kali muncul. Kemudian deteksi molekuler virus juga perlu untuk dilakukan dalam kurun waktu 1 hingga 7 hari pertama dihitung dari gejala muncul. Dokter dapat melakukan tes darah lainnya setelah hasil tes antibodi dan molekular keluar.
2. Jantung

Gejala demam berdarah yang berat dapat menyebabkan gangguan di organ jantung. Mengutip sebuah laporan di Cardiovascular Journal of Africa tahun 2021. Gejala komplikasi kardiovaskular terkait dengan demam berdarah meliputi:
- kelainan ritme
- tekanan darah rendah (hipotensi)
- peradangan otot jantung (miokarditis)
- pembengkakan dan iritasi pada membran yang membungkus jantung (perikarditis),
- dan kerusakan fungsi miokardium.
Merujuk kepada sumber yang sama, pasien yang positif terjangkit penyakit demam berdarah dan menunjukkan gejala seperti yang disebutkan di atas sebaiknya melakukan tes yang menggunakan Ekokardiogram Transtorakal (TTE) dan cardiac biomarkers yaitu cairan yang dimasukkan ke dalam darah untuk mendeteksi penyakit jantung.
Tujuan dari tes ini adalah untuk mencegah kondisi pasien makin memburuk yang dapat menyebabkan kematian.
3. Ginjal

Seseorang yang menderita penyakit demam berdarah dan Dengue Shock Syndrome (DSS) dapat mengalami komplikasi di organ ginjal yang kemudian mengakibatkan gagal ginjal atau cedera ginjal akut. Disebutkan di sebuah laporan ilmiah dari Brazilian Journal of Nephrology tahun 2022 bahwa faktor risiko seperti di bawah ini mempertinggi peluang mengalami cedera ginjal akut saat kena penyakit demam berdarah:
- orang lanjut usia khususnya berjenis kelamin laki-laki
- mempunyai penyakit diabetes
- mempunyai obesitas
- menggunakan obat nefrotoksik
- mengalami infeksi bakteri,
- dan terlambat mendapatkan penanganan medis
Pencegahan atau deteksi dini adalah dengan melakukan pemeriksaan volume darah, tes kreatinin, serta pemantauan cairan tubuh pada pasien yang menunjukkan gejala demam berdarah berat/akut. Pasien yang mempunyai riwayat medis seperti yang disebutkan di atas juga perlu menjalani tes yang serupa untuk mendeteksi fungsi organ ginjal.
Seseorang yang mengalami penyakit demam berdarah dan menunjukkan gejala yang berat seperti sakit perut, sesak napas, dan muntah terus menerus sebaiknya melakukan pemeriksaan medis lebih mendalam. Sebabnya ada kemungkinan orang tersebut mengalami komplikasi yang menyerang organ tubuh seperti hati, jantung, dan ginjal. Kondisi yang tidak membaik disertai dengan hipotensi atau gangguan fungsi miokardium juga dapat menyebabkan DSS.