Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Gangguan Buang Air Kecil pada Lansia, Awas Ngompol!

ilustrasi kebelet pipis (pexels.com/Barbara Olsen)

Memasuki usia lanjut, kesehatan kita tentunya tidak seprima seperti saat masih muda. Tubuh mulai merasakan keluhan-keluhan tertentu dalam tingkat yang berbeda-beda. Salah satu keluhan yang mungkin terjadi adalah gangguan buang air kecil.

Yuk, kita kenali gangguan buang air kecil pada usia lanjut atau lansia yang disarikan dari dr. Doddy Hami Seno, SpU, dalam buletin HealthFirst Rumah Sakit Pondok Indah Group. Simak penjelasannya berikut ini.

1. Inkontinesia urine adalah gangguan keluarnya urine tanpa disadari

ilustrasi gangguan berkemih (pexels.com/Barbara Olsen)

Gangguan buang air kecil yang dimaksud pada judul adalah keluarnya urine tanpa disadari. Istilah medis untuk kondisi ini adalah inkontinesia urine. Angka kejadian gangguan tersebut bisa meningkat seiring bertambahnya usia.

Pada laki-laki, angka kejadiannya bisa mencapai 21,1 persen pada usia lebih dari 65 tahun. Sementara pada perempuan di angka usia yang sama, angka kejadiannya mencapai 50 persen. 

2. Apabila dibiarkan, bisa terjadi komplikasi

ilustrasi kebelet pipis (pexels.com/Barbara Olsen)

Sayangnya, gangguan buang air kecil ini kerap diabaikan sampai ada gejala yang benar-benar serius. Padahal, bila dibiarkan berlarut-larut, gangguan ini akan menimbulkan berbagai komplikasi.

Komplikasi yang dimaksud adalah tiba-tiba tidak bisa buang air kecil, urosepsis (infeksi yang mengancam jiwa), batu di kandung kemih, kerusakan kandung kemih, sumbatan saluran kencing, penurunan fungsi ginjal, dan iritasi kulit.

3. Faktor penyebab gangguan buang air kecil antara laki-laki dan perempuan berbeda

ilustrasi buang air kecil di celana (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi buang air kecil di celana (pexels.com/SHVETS production)

Pada laki-laki, faktor yang dimaksud adalah pembesaran kelenjar prostat, penyempitan saluran uretra, dan kandung kemih yang terlalu aktif. Ada juga penyebab lainnya seperti diabetes melitus, infeksi saluran kemih, batu kandung kemih, kanker prostat, kanker kandung kemih, kelainan neurologis, konstipasi, dan depresi.

Sementara pada perempuan, faktornya adalah usia lanjut, obesitas, paritas (jumlah kelahiran anak), cara persalinan, menopause, ada riwayat keluarga dengan gangguan buang air kecil, merokok, juga konsumsi kafein dan alkohol. Keluhan seperti diabetes melitus, stroke, konstipasi, depresi, dan riwayat pengangkatan rahim pun bisa jadi faktor penyebabnya.

4. Cara mencegah gangguan buang air kecil

ilustrasi minum alkohol (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi minum alkohol (pexels.com/Kampus Production)

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar kamu bisa terhindar dari inkontinensia urine di masa tua. Pertama, hindari konsumsi minuman beralkohol, kafein, soda, makanan pedas atau asam, dan rokok.

Kedua, jika berat badanmu berlebih, sebaiknya diturunkan dulu.

Ketiga, minum cairan dalam jumlah sedikit tapi sering dalam interval yang teratur. Namun, pastikan total cairan yang diasup tidak kurang dari 2-2,5 liter per hari.

Keempat, hindari konstipasi dengan cara menambah asupan serat. Kelima, konsultasi dengan dokter. Kamu mungkin akan menerima beberapa anjuran yang disesuaikan dengan tingkat keparahan kasusmu.

5. Tetap bijak menggunakan popok dewasa

ilustrasi popok dewasa (health.clevelandclinic.org)
ilustrasi popok dewasa (health.clevelandclinic.org)

Jika sudah mengalami inkontinensia urine, barangkali popok dewasa adalah senjata andalanmu sehari-hari. Dengan demikian, kamu tetap bisa beraktivitas, merasa nyaman, dan higienis. Popok dewasa juga sanggup mengurangi iritasi kulit akibat mengompol.

Namun, sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter. Perlu diingat, tetap dibutuhkan pendekatan terapi lain sebelum menggunakan popok dewasa dalam jangka waktu yang lama.

Itulah lima fakta gangguan buang air kecil atau inkontinensia urine pada lansia. Waspadai gejala tersebut dengan memahaminya sejak dini, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lita Michelle
EditorLita Michelle
Follow Us