5 Latihan untuk Membantu Anak dengan Speech Delay, Ortu Perhatikan!

04 Apr 2022, 11:25 WIB

ilustrasi mengajari anak berbicara (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hal yang paling menarik dan selalu ditunggu-tunggu oleh para orangtua adalah menyaksikan anak mereka menunjukkan kemampuan-kemampuan baru sebagai bagian dari tumbuh kembang mereka. Sebaliknya, menyaksikan bahwa anak mereka mungkin tertinggal daripada anak lain yang seumuran adalah hal yang sangat mengkhawatirkan bagi banyak orangtua.

Salah satu masalah perkembangan yang banyak dikhawatirkan orangtua adalah speech delay atau keterlambatan bicara. Menurut Nemours Kids Health, anak kemungkinan mengalami speech delay jika pada usia dua tahun, mereka hanya bisa meniru suara dan tidak berbicara secara spontan, hanya mengucapkan suara tertentu dan tidak dapat berkomunikasi secara verbal, tidak bisa mengikuti petunjuk sederhana, dan memiliki suara serak atau sengau.

Kendati keterampilan bahasa berkembang pada waktu yang berbeda, tetapi jika kamu menduga anak tertinggal cukup jauh, ada latihan yang direkomendasikan oleh para ahli untuk mengatasi speech delay pada balita. Berikut ini telah dirangkum dari laman Stamurai dan NewFolks, beberapa latihan untuk membantu anak yang mengalami speech delay untuk meningkatkan kemampuan bicara mereka.

1. Bacakan untuk mereka

ilustrasi membacakan buku untuk anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu cara terbaik untuk membantu balita yang memiliki speech delay adalah dengan membacakan buku untuk mereka setiap hari, bahkan sesering mungkin. Sebab, anak-anak sering belajar berbicara dan membuat suara melalui imitasi dan interaksi. Bacakan buku sesuai usia anak dan biarkan mereka berlatih membaca bersama.

Perlu diingat, jangan beranggapan bahwa menyalakan TV atau memberikan HP kepada balita akan mendorong mereka untuk belajar berbicara. Anak-anak membutuhkan interaksi langsung dengan manusia untuk mengembangkan keterampilan bicara mereka. Agar anak lebih tertarik, temukan buku bergambar dengan cerita pendek yang akan menarik minat anak. Bacakan untuk mereka di siang hari dan sebelum tidur.

2. Model self-talk

ilustrasi mengajari anak berbicara (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Self-talk bisa menjadi cara yang baik untuk membantu mengatasi speech delay pada balita. Metode ini berarti bahwa ketika kamu bersama anak, kamu selalu berbicara tentang apa yang kamu lakukan dan menamai berbagai benda di sekitarmu. Misalnya, jika kamu sedang mengajak anak berbelanja di supermarket, kamu dapat menyebutkan nama setiap item saat memasukkannya ke dalam troli. Atau, jika kamu sedang menemani anak bermain di rumah, bicarakan tentang mainan itu dan bagaimana memainkannya.

Pengulangan adalah kunci untuk membantu balita mengembangkan keterampilan bahasa mereka. Semakin banyak kamu mengulangi kata-kata sederhana, semakin besar peluang anak untuk mempelajari kata tersebut.

3. Gunakan parallel-talk

ilustrasi mengajari anak berbicara (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Latihan ini mirip dengan self-talk, tetapi jika self-talk menggambarkan tindakanmu, parallel-talk melabeli tindakan anak. Latihan ini bisa dilakukan dengan memberi label pada barang-barang yang digunakan anak. Misalnya, kamu dapat menyebutkan nama barang-barang yang mereka gunakan atau pegang, seperti kursi, meja, sendok, mangkuk, pakaian, dan lain-lain.

Selalu pastikan untuk menggunakan frasa atau kalimat yang sedikit lebih panjang dari kalimat yang digunakan anak. Misalnya, jika anak berkata, "kue," berikan respons dengan mengatakan "Kue. Adik ingin makan kue lagi?"

4. Tingkatkan kosakata reseptif

ilustrasi mengajari anak berbicara (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kosakata reseptif mencakup semua kata yang dipahami anak, meskipun mereka mungkin tidak menggunakan kata-kata tersebut. Semua orang, termasuk anak-anak harus terlebih dahulu memahami arti sebuah kata sebelum mampu menggunakan kata-kata tersebut.

Untuk membantu mereka memahami arti kata-kata baru, kamu dapat mencoba menggunakannya bersama dengan kata-kata yang sudah mereka ketahui. Misalnya, ketika anak-anak menunjuk makanan, kamu dapat menyebutkan nama makanan tersebut, seperti roti, nasi, keripik, kue, permen, apel, dan sebagainya. Kemudian, lanjutkan ke langkah berikutnya dengan meminta anak untuk menunjuk ke objek tertentu seperti "di mana apelnya?" "di mana kue?" atau "tunjukkan permen!"

5. Puji usaha mereka

ilustrasi mengajari anak berbicara (pexels.com/Barbara Olsen)

Tak peduli sekecil apa pun perkembangan yang ditunjukkan anak, kamu perlu mengapresiasinya. Jika mereka telah belajar atau menggunakan kata baru, berikan pujian pada anak.

Penguatan positif verbal bukan hanya membantu anak merasa dirinya dihargai, tetapi juga dapat sangat membantu dalam membentuk kepribadian mereka sebagai orang dewasa. Jadi, jika anak berhasil mengucapkan kata atau kalimat sederhana yang baru, katakan betapa hebatnya dia dan bahwa kamu bangga dengannya.

Melakukan latihan di atas sambil quality time bersama anak sangat penting untuk membantu anak mengatasi speech delay. Ingatlah, speech delay tidak selalu menjadi tanda gangguan pendengaran, autisme, atau gangguan perkembangan saraf lainnya. Namun, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter anak, jika anak menunjukkan speech delay.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.