Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengendarai sepeda motor. (unsplash.com/Rajudin Hax)

Seminggu sebelum Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, masyarakat dari perantauan akan mudik ke kampung halaman. Biasanya, aktivitas mudik dilakukan dengan menggunakan berbagai alat transportasi. Salah satu moda transportasi mudik yang diprediksi akan membludak pada tahun ini adalah motor.

Mudik menggunakan sepeda motor ini terbilang cukup terbatas lantaran hanya bisa ditumpangi oleh dua orang. Selain ruang yang terbatas, kekurangan lain dari mudik menggunakan sepeda motor yakni dapat menimbulkan berbagai risiko penyakit yang serius. Terlebih, jika waktu perjalanan yang ditempuh lebih dari 4 jam. Untuk antisipasi, berikut beberapa risiko penyakit dari mudik naik motor yang harus diwaspadai!

1. Nyeri punggung bagian bawah

ilustrasi nyeri punggung bagian bawah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Terlalu lama duduk saat berkendara bisa menyebabkan nyeri punggung bagian bawah atau lower back pain. Mengutip dari The Orthopedic Institute of NJ, hal tersebut bisa terjadi karena ruas tulang belakang yang mungkin mulai kehilangan bantalannya. Akibatnya, timbul rasa nyeri yang tajam dan kronis pada punggung bagian bawah, terutama saat duduk.

Kaitan antara nyeri punggung bagian bawah dengan berkendara terlalu lama juga telah dijelaskan oleh peneliti dalam sebuah studi yang terbit dalam jurnal Occupational Medicine pada tahun 2006. Dalam penelitian tersebut, ditunjukkan bahwa seseorang yang mengemudi terlalu lama berisiko tinggi terkena nyeri punggung bagian bawah atau lower back pain.

2. Trombosis vena dalam (pembekuan darah)

ilustrasi nyeri akibat trombosis vena dalam. (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Selain nyeri punggung, berkendara dengan motor dalam waktu yang terlalu lama juga dapat memicu trombosis vena dalam, yakni pembekuan darah yang umumnya terjadi di bagian betis. Dilansir Mayo Clinic, salah satu penyebab utama seseorang terkena trombosis vena dalam yaitu karena ia duduk terlalu lama. Risiko gangguan ini meningkat pada orang yang berkendara lebih dari 4 jam.

Gejala yang muncul bisa berupa kram dan pegal yang dimulai dari betis. Apabila rasa sakit tersebut diabaikan, maka bisa menjalar ke emboli paru (penyumbatan paru) dan mungkin bisa berakibat fatal. Untuk mencegahnya, pengemudi bisa berhenti atau istirahat setiap 2 - 4 jam sekali untuk menggerakkan tubuh agar tetap aktif.

3. Asma atau gangguan pernapasan lainnya

ilustrasi seseorang mengalami gangguan pernapasan. (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Saat berkendara dengan sepeda motor, debu serta polusi udara yang ada di jalan bisa menjadi sumber penyakit. Persoalan kesehatan yang kerap muncul akibat menghirup debu dan polusi yakni gangguan pernapasan seperti asma dan influenza. Oleh sebab itu, untuk mencegah segala risiko penyakit pernapasan, gunakanlah masker atau alat pelindung diri lainnya ketika mudik.

4. Obesitas atau kelebihan berat badan

ilustrasi obesitas (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Tak hanya menimbulkan efek jangka pendek, duduk terlalu lama juga bisa memicu dampak yang dirasakan dalam jangka panjang. Dilansir National Health Service UK, beberapa penelitian telah menunjukkan kaitan antara terlalu lama berdiam diri dengan berbagai masalah kesehatan, salah satunya obesitas.

Duduk dalam waktu yang lama, seperti saat berkendara, diduga dapat memperlambat metabolisme. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur gula darah, tekanan darah, dan memecah lemak tubuh. Itulah mengapa seseorang yang berkendara terlalu lama berisiko terkena penyakit obesitas. 

5. Penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke

ilustrasi terkena serangan jantung. (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Selain obesitas, efek jangka panjang yang bisa timbul akibat berkendara terlalu lama yakni penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Hal ini telah diteliti dalam sebuah jurnal yang terbit di JAMA Open Network pada tahun 2019. Dalam penelitian tersebut ditemukan kaitan antara duduk terlalu lama dengan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.

Namun, jangan terlalu khawatir, risiko ini bisa dikurangi atau dicegah dengan melakukan pergerakan tubuh selama 15—30 menit pada waktu istirahat. Jadi, saat mudik menggunakan motor, alangkah baiknya berhenti sejenak untuk menggerakkan badan agar terhindar dari segala risiko penyakit jangka pendek maupun jangka panjang.

Seperti diketahui, mudik menggunakan sepeda motor dianggap praktis lantaran bisa mengurangi budget dan memangkas waktu tempuh perjalanan. Akan tetapi, sebelum berangkat, pastikanlah segala perlengkapan kesehatan dan keamanan sudah disiapkan dengan mantap. Hal yang paling utama yakni pastikan tubuh fit dan bugar agar tak mudah terserang penyakit saat di perjalanan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team