9 Gejala Sindrom Iritasi Usus Besar, Gangguan Maag yang Lebih Parah

Ini gejala yang paling umum. Umumnya pencernaan dan pergerakan usus besarmu akan berjalan dengan normal tanpa terkendala karena keberadaan bakteri baik di lambung.

Namun semua ini bisa terganggu hanya disebabkan oleh perubahan hormon. Jurnal NCBI di 2013 menyebutkan stres cukup kuat mengubah hormon hingga menyebabkan rasa sakit di perut.

Satu studi yang mempelajari 200 orang dewasa menemukan setidaknya sepertiga penderita IBS mendapati diare. Penjelasan dari artikel Clin Gastroenterol Hepatol di 2015 tentang gejala IBS ini tidak lain adalah dampak terganggunya fungsi pencernaan. Masalah ini menyebabkan ekskresi berjalan tidak semestinya.

Diperkirakan 50 persen orang yang mendapatkan IBS pasti turut menderita gejala sembelit. Jurnal dari Shim L dan kawan-kawan di 2013 mendeskripsikan gangguan gerakan pada usus juga menyebabkan terganggunya waktu untuk buang air besar.

Kondisi yang agak jarang terjadi adalah feses berlendir. Banyak orang yang salah mengira ini adalah akibat sembelit. Kenyataannya tidak. Malahan bukan tidak mungkin fesesmu berdarah. Jika sudah seperti ini, itu pertanda IBS yang kamu derita sudah parah.

Sering buang angin dan kembung bisa menjadi gejala keberadaan IBS. Hampir setidaknya 80 persen penderita IBS mendapatkan dua gejala ini bersamaan menurut sebuah studi 2009 Clin Gastroenterol Hepatol. Itu menjadikan gejala perut bergas sebagai gejala umum masalah IBS.

Ada laporan yang mengatakan 70 persen penderita IBS merupakan orang-orang yang salah makan. Mereka memakan makanan yang tidak cocok dengan pencernaan mereka. Para peneliti tidak menemukan penjelasan akan hal ini mengingat masalah IBS ini juga bukan masalah alergi.

Jurnal berjudul “Fatigue in Irritable Bowel Syndrome” menyebutkan bagaimana juga kelelahan tanda kemunculan IBS. Angka pasien yang merasakan gejala ini mencapai 50 persen. Namun dikatakan perlu penelitian lebih lanjut bagaimana IBS mampu mempengaruhi kelelahan seseorang.

Selain mudah lelah, IBS juga bisa menyebabkan seseorang susah tidur akibat rasa sakit di perut. Jurnal 2017 yang diterbitkan di Neurogastroenterol Motil setidaknya menyebutkan kondisi susah tidur ini adalah kondisi seseorang yang tidak mudah tertidur, waktu tidur yang pendek, sering terbangun tiba-tiba dan kualitas tidur yang tidak bagus.

Ada keterkaitan masalah mental ini dengan IBS. Sebuah studi besar yang mengumpulkan 94 ribu partisipan pria dan perempuan mendapatkan data setidaknya 50 persen dari mereka akan mendapatkan gangguan kecemasan. Lainnya, 70 persen partisipan mengalami gangguan mood yang berujung pada depresi.

Mengenali IBS tidak mudah mengingat kondisi ini serupa dengan permasalahan sakit perut biasa. Oleh karena itu dokter perlu berkala untuk memeriksa dirimu. Sangat disarankan jika memang benar mendapatkan IBS, cobalah untuk mengganti pola dan menu makanan untuk mengurangi kambuhnya masalah ini.