Penyakit Kuning (Jaundice): Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Tubuh berubah menjadi kekuningan, dari kulit hingga mata

Umumnya, kita tahu kalau hepatitis dan sirosis hati ditandai dengan berubahnya pigmen warna pada kulit dan bola mata menjadi kuning. Disebut sebagai penyakit kuning atau jaundice, nyatanya hepatitis bukan satu-satunya faktor penyebab perubahan warna kuning di tubuh.

Dapat dialami semua orang pada setiap usia, dari bayi hingga dewasa, perlu diketahui bahwa penyakit kuning bukanlah penyakit kulit dan tidak berbahaya. Namun, karena penyakit kuning biasanya adalah salah satu gejala penyakit terminal, maka harus cepat-cepat ditangani.

1. Apa itu penyakit kuning?

Penyakit Kuning (Jaundice): Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi penyakit kuning pada pasien dengan hepatitis E (health.mthai.com)

Penyakit kuning adalah kondisi tubuh berubah warna menjadi kekuningan, dari kulit hingga bagian putih bola mata. Juga dikenal sebagai ikterus, penyakit kuning disebabkan karena tingginya kadar bilirubin, yaitu "limbah kuning" pada aliran darah setelah zat besi dikeluarkan dari darah. Bagaimana bisa?

Hati bertugas memfilter darah. Saat bilirubin mencapai hati, senyawa kimia lain pun menempel, menjadikannya bilirubin terkonjugasi. Hati kemudian menghasilkan empedu dan bilirubin terkonjugasi tersebut masuk ke empedu untuk meninggalkan tubuh lewat tinja atau urine. Itulah mengapa tinja dan urine berwarna cokelat atau kuning.

Akan tetapi, bilirubin yang terlalu banyak bisa bocor ke jaringan sekitarnya, dari kulit hingga bola mata. Oleh karena itu, penyakit kuning dapat disebut hiperbilirubinemia.

2. Jenis dan penyebab

Penyakit Kuning (Jaundice): Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi penyakit kuning (cdn.aarp.net)

Penyakit kuning dikategorikan berdasarkan tahap saat hati menyedot dan menyaring bilirubin, yaitu:

  • Pra-hepatik: sebelum masuk ke hati. Laju hemolisis limbah darah menjadi bilirubin menjadi terlalu cepat, sehingga bilirubin "ambyar" ke jaringan lainnya. Hal ini disebabkan oleh penyakit malaria, talasemia, reabsorpsi hematoma besar (tersumbatnya darah di bawah kulit) dan anemia hemolitik (sel merah hancur lebih cepat dari seharusnya).

  • Hepatik: saat masuk ke dalam hati. Ketika jaringan hati terluka (dikenal sebagai sirosis), rusak, atau tidak berfungsi, sehingga tidak efektif dalam menyaring bilirubin dari darah. Kondisi ini disebabkan oleh kanker hati, leptospirosis, infeksi virus (terutama hepatitis), penyakit autoimun, konsumsi alkohol, kecacatan genetik, dan konsumsi obat-obatan tertentu.

  • Pasca-hepatik: keluar dari hati dan dikarenakan tersumbatnya atau obstruksi saluran empedu di hati. Kondisi ini disebabkan oleh batu empedu, inflamasi atau pembengkakan kantong empedu, kanker kandung empedu, dan tumor di pankreas.

Selain jenis dan penyebabnya, beberapa sindrom genetik pun dapat menyebabkan penyakit kuning, seperti:

  • Sindrom Gilbert: kondisi turunan yang mengganggu kemampuan enzim di hati untuk memproses ekskresi empedu.
  • Sindrom Crigler-Najjar: kondisi turunan yang merusak enzim spesifik untuk memproses bilirubin.
  • Sindrom Dubin-Johnson: penyakit kuning turunan yang mengganggu proses ekskresi bilirubin terkonjugasi dari sel-sel hati.

Bahkan, ada "penyakit kuning semu" atau pseudojaundice. Kondisi yang tidak berbahaya atau terkait dengan penyakit ini disebabkan bukan karena bilirubin, melainkan tingginya kadar beta-karoten dalam tubuh karena memakan makanan seperti wortel, labu, dan melon secara berlebihan.

Baca Juga: Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Hepatitis, Hindari Mulai Sekarang!

3. Gejala-gejala penyakit kuning

Penyakit Kuning (Jaundice): Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi penyakit kuning (pancreaticcanceraction.org)

Tidak jarang penyakit kuning tidak memiliki gejala pasti, sehingga sering kali kondisinya terdeteksi secara tidak sengaja saat memeriksakan diri ke dokter. Tingkat keparahan penyakit kuning tergantung dari penyakit penyerta dan seberapa parah penyakit tersebut.

Jika kamu menderita penyakit kuning jangka pendek yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, kamu mungkin mengalami gejala-gejala berikut:

  • Perubahan warna kulit dan bagian putih mata menjadi kuning, biasanya dimulai dari kepala dan menyebar ke seluruh tubuh
  • Demam
  • Panas dingin
  • Sakit perut
  • Gejala mirip flu
  • Perubahan warna kulit
  • Urine berwarna gelap dan/atau feses berwarna pucat
Penyakit Kuning (Jaundice): Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi penyakit kuning (teachmesurgery.com)

Kalau penyakit kuning bukan karena infeksi bakteri atau virus dan dialami jangka panjang, biasanya gejalanya ditambah penurunan berat badan dan gatal-gatal (pruritus).

Jika penyakit kuning disebabkan oleh kanker pankreas atau kanker saluran empedu, gejala yang paling umum adalah sakit perut. Terkadang, seseorang kemungkinan besar mengalami penyakit kuning yang terkait dengan gangguan hati jika mengalami gejala:

  • Hepatitis kronis atau radang hati
  • Pyoderma gangrenosum (sejenis penyakit radang kulit)
  • Hepatitis A, B, atau C akut
  • Polyarthralgias (radang sendi)

4. Penyakit kuning pada bayi

Penyakit Kuning (Jaundice): Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi bayi dengan penyakit kuning (sitarambhartia.org)

Penyakit kuning adalah masalah kesehatan umum pada bayi baru lahir. Sekitar 60 persen bayi baru lahir mengalami penyakit kuning dan sebanyak 80 persen pada bayi prematur. Penyakit kuning pada bayi biasanya akan menunjukkan gejala dalam 72 jam setelah persalinan.

Kondisi ini wajar karena sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh bayi sering rusak dan diganti, sehingga produksi bilirubin lebih banyak. Selain itu, organ hati bayi belum berkembang sempurna, sehingga kurang efektif dalam menyaring bilirubin dari tubuh. Menurut American Liver Foundation, gejala kuning pada bayi biasanya akan hilang dalam 1-2 minggu.

Penyakit Kuning (Jaundice): Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi terapi sinar biru untuk bayi dengan penyakit kuning (istockphoto.com/TommyIX)

Namun, bayi dengan kadar bilirubin yang terlalu tinggi memerlukan perawatan dengan transfusi darah atau fototerapi di inkubator atau dijemur matahari.

Selain faktor biologis seperti kelahiran prematur, seperti dijelaskan di laman Mayo Clinic, ada beberapa faktor medis lain penyebab tingginya kadar bilirubin pada bayi, seperti:

  • Perdarahan internal
  • Memar saat persalinan
  • Infeksi pada darah bayi (sepsis)
  • Infeksi virus atau bakteri lainnya
  • Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan bayi
  • Malfungsi hati
  • Faktor pemberian atau kekurangan ASI
  • Atresia bilier, suatu kondisi saluran empedu bayi tersumbat atau terluka
  • Kekurangan enzim untuk memproses bilirubin
  • Anemia hemolitik

Untuk menguji penyakit kuning pada bayi, dilakukan juga tes darah. Sampel darah diambil dari jari kaki bayi. Jika terlalu tinggi, maka perlu dilakukan pengobatan. Pengobatan sangat penting karena bila kadar bilirubin pada bayi baru lahir terlalu tinggi, hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau kernikterus.

5. Kadar bilirubin untuk penyakit kuning

Penyakit Kuning (Jaundice): Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi organ hati atau liver (kinstacdn.com)

Tingkat bilirubin ditentukan dalam tes bilirubin, melalui tes darah. Sesuai namanya, tes ini mengukur kadar bilirubin tak terkonjugasi, faktor utama timbulnya penyakit kuning. Kadar bilirubin diukur dalam miligram per desiliter (mg/dL).

Orang dewasa dan anak yang sudah cukup usia harus memiliki kadar antara 0,3 dan 0,6 mg/dL. Sekitar 97 persen bayi yang lahir setelah 9 bulan kehamilan memiliki kadar bilirubin yang lebih rendah dari 13 mg/dL. Jika mereka menunjukkan level yang lebih tinggi dari ini, mereka biasanya dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut.

6. Diagnosis

Penyakit Kuning (Jaundice): Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi penyakit kuning (medicalnewstoday.com)

Dokter biasanya akan mengecek riwayat kesehatan pasien, mengecek kondisi fisik, dan mengecek tingkat bilirubinnya. Pengecekan biasanya berpusat di daerah perut dan mengecek apakah ada tumor dan tekstur hati. Jika hati sedikit keras, itu menandakan sirosis; jika hati keras bak batu, itu menandakan kanker hati.

Beberapa tes yang bisa dilakukan untuk mengecek keterkaitan penyakit kuning dengan kondisi medis lain di antaranya:

  • Tes fungsi hati: tes darah untuk mengukur kadar protein dan enzim tertentu yang diproduksi hati.
  • Tes hitung darah lengkap (CBC): tes darah untuk mengukur kadar eritrosit, sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit) dalam menentukan anemia hemolitik.
  • CT scan: pencitraan internal untuk mengetahui kondisi abdomen atau perut. Selain itu, MRI dan USG juga dapat dilakukan.
  • Biopsi hati: tes dengan mengeluarkan sampel kecil jaringan hati untuk diperiksa.
  • Tes hepatitis: tes untuk memastikan adanya infeksi hepatitis pada hati.

7. Pengobatan

Penyakit Kuning (Jaundice): Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Pengobatan untuk penyakit kuning tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Oleh karena itu, pengobatannya biasanya lebih mengutamakan penyakit penyerta daripada gejala penyakit kuning itu sendiri.

Penyakit kuning pada orang dewasa tidak begitu memerlukan perawatan, kecuali jika terjadi pada bayi. Perawatannya bisa mencakup:

  • Penyakit kuning yang disebabkan anemia dapat diobati dengan meningkatkan jumlah zat besi dalam darah dengan mengonsumsi suplemen zat besi atau mengonsumsi lebih banyak makanan kaya zat besi.
  • Penyakit kuning yang disebabkan oleh hepatitis memerlukan obat antivirus atau steroid.
  • Penyakit kuning karena obstruksi saluran empedu diobati dengan mengangkat penyebab obstruksi melalui operasi.
  • Jika penyakit kuning disebabkan oleh penggunaan obat, maka pengobatan dapat dihentikan atau diubah.

Konsultasikan ke dokter mengenai pengobatan penyakit kuning dan kondisi yang mendasarinya. Jika saat mengonsumsi obat tertentu kamu mengalami efek samping, jangan ragu untuk melapor ke dokter agar pengobatan dapat disesuaikan.

8. Pencegahan

Penyakit Kuning (Jaundice): Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pola hidup sehat (clinicaladvisor.com)

Karena banyaknya penyebab penyakit kuning (termasuk penyakit genetik), maka pencegahannya pun lebih diorientasikan pada pola hidup yang sehat untuk menjaga fungsi hati. Beberapa tipsnya antara lain:

  • Jangan sampai terkena hepatitis
  • Jangan terlalu banyak mengonsumsi alkohol
  • Jaga berat badan agar tidak sampai obesitas dengan pola makan sehat dan olahraga rutin
  • Jaga kadar kolesterol

Itulah fakta-fakta mengenai penyebab, jenis, gejala, pengobatan, dan pencegahan penyakit kuning sebagai tanda gangguan di hati. Karena penyakit kuning biasanya adalah gejala penyakit lain, pengobatan akan fokus pada kondisi medis yang mendasarinya. Kamu bisa mencegahnya dengan hidup sehat agar fungsi hati tetap terjaga.

Pada orang dewasa, penyakit kuning mungkin dapat dicegah. Sementara untuk bayi, penyakit kuning adalah hal yang wajar dan dapat diobati atau hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, jika sudah terlampau parah, segera cari pertolongan medis agar tidak berkembang menjadi kondisi yang berbahaya.

Baca Juga: 7 Gejala Penyakit Kuning, Bisa Jadi Tanda Masalah pada Liver

Topik:

  • Nurulia
  • Jumawan Syahrudin
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya