Askariasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Waspada kalau melihat cacing pada muntahan!

Askariasis atau ascariasis adalah jenis infeksi cacing gelang, yang merupakan salah satu infeksi cacing paling umum di dunia. Kebanyakan orang yang terinfeksi memiliki kasus ringan tanpa gejala. Namun, infestasi cacing yang parah bisa memunculkan gejala dan komplikasi serius.

Perlu diwaspadai, berikut ini fakta seputar askariasis yang perlu kita pahami bersama. 

1. Apa itu askariasis?

Askariasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan PengobatanCacing gelang Ascaris lumbricoides penyebab askariasis. (pghr.org)

Dilansir Healthline, askariasis adalah infeksi pada usus kecil yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides, yang merupakan spesies cacing gelang.

Cacing gelang adalah sejenis cacing parasit. Infeksi akibat cacing gelang cukup umum terjadi, dan askariasis adalah infeksi cacing gelang yang paling umum. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 10 persen dari negara berkembang terinfeksi cacingan.

Askariasis paling sering terjadi di tempat-tempat tanpa sanitasi modern. Parasit bisa masuk ke dalam tubuh lewat makanan dan air yang tidak aman. Infeksi biasanya tidak bergejala, tetapi jumlah besar cacing gelang (infestasi yang lebih berat) bisa menyebabkan masalah pada usus atau paru-paru.

2. Gejala

Askariasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi perut terasa mual dan ingin muntah (freepik.com/racool-studio)

Mengutip WebMD, pada beberapa kasus, infeksi ringan tidak memperlihatkan gejala. Pada infeksi yang lebih serius (infestasi cacing yang besar), ada beberapa gejala yang bisa muncul. Penderitanya kemungkinan besar memiliki tanda-tanda askariasis di paru-paru dan usus.

Cacing gelang di paru-paru dapat menyebabkan:

  • Batuk yang tak kunjung berhenti
  • Sulit bernapas atau sesak napas
  • Mengi

Cacing gelang di usus bisa menimbulkan gejala ini:

  • Nyeri perut (ringan hingga parah)
  • Mual
  • Diare dan darah dalam feses
  • Kelelahan
  • Muntah-muntah
  • Penurunan berat badan
  • Cacing dalam feses atau muntahan
  • Penyumbatan di usus
  • Penyumbatan saluran di organ hati atau pankreas

Infestasi cacing yang berat juga dapat menghambat pertumbuhan anak karena mereka tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Baca Juga: Dubur Gatal di Malam Hari? Fakta Unik Infeksi Cacing Kremi

3. Penyebab

Askariasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi anak-anak bermain di halaman (unsplash.com/Gabe Pierce)

Kamu bisa terinfeksi askariasis setelah secara tak sengaja menelan telur cacing gelang saat makan. Telur bisa ditemukan di tanah yang terkontaminasi oleh kotoran manusia atau makanan mentah yang terkontaminasi oleh tanah yang mengandung telur cacing gelang.

Menurut WHO, anak-anak sering terinfeksi ketika mereka memasukkan tangan ke dalam mulut setelah bermain di tanah yang terkontaminasi. Penyakit ini juga bisa ditularkan langsung dari orang ke orang.

4. Faktor risiko

Askariasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan PengobatanTelur yang dibuahi dari cacing gelang Ascaris lumbricoides. (britannica.com)

Seperti dijelaskan di Medical News Today, cacing gelap hidup di berbagai daerah di seluruh dunia, tetapi paling umum di daerah subtropis dan tropis. Cacing gelang juga hidup di tempat-tempat di mana kondisi sanitasinya belum memadai.

Faktor risiko untuk mengembangkan askariasis meliputi:

  • Terpapar kotoran yang terkontaminasi
  • Mengunjungi atau tinggal di daerah subtropis atau tropis
  • Tidak adanya sanitasi modern
  • Tempat pembuangan tinja yang tidak memadai
  • Menggunakan tinja yang terkontaminasi sebagai pupuk untuk tanaman

5. Siklus hidup Ascaris lumbricoides

Askariasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi askariasis (insightsimaging.springeropen.com)

Bila seseorang menelan telur Ascaris lumbricoides, cacing gelang akan berkembang melalui siklus hidupnya di dalam tubuh inang. Tahapan kehidupan cacing gelang adalah sebagai berikut:

  • Telur menetas menjadi larva di usus inang
  • Larva bergerak melalui tubuh melalui aliran darah ke paru-paru
  • Larva akan matang di paru-paru sebelum masuk ke tenggorokan
  • Seseorang akan menelan atau membatukkan larva
  • Jika tertelan, larva berpindah ke usus dan menjadi cacing dewasa
  • Seekor cacing betina akan menghasilkan sekitar 200.000 telur per hari
  • Telur akan meninggalkan tubuh lewat tinja

6. Diagnosis

Askariasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pemeriksaan laboratorium (pexels.com/Edward Jenner)

Dilansir MedicineNet, diagnosis askariasis bisa ditegakkan dengan mudah lewat pemeriksaan sampel tinja pasien dengan menggunakan mikroskop. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi telur Ascaris lumbricoides.

Dalam beberapa kasus, partikel tinja terkonsentrasi untuk meningkatkan kemungkinan menemukan telur nematoda.

Tes lain yang menunjukkan infeksi termasuk tes darah yang menunjukkan eosinofilia (peningkatan kehadiran jenis sel darah putih tertentu); pemeriksaan rontgen perut dan/atau USG dapat mendeteksi cacing dalam jumlah besar di usus.

7. Pengobatan dan risiko komplikasi

Askariasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi obat-obatan (freepik.com/freepik)

Kabar baiknya, terdapat pengobatan anthelmintik yang efektif tersedia untuk askariasis. Obat-obatan tersebut seperti:

  • Albendazole dosis tunggal atau mebendazole 
  • Obat biasanya diberikan untuk 1-3 hari
  • Obat lain seperti ivermectin, levamisole, pyrantel pamoate, nitazoxanide, dan piperazine citrate juga telah digunakan secara efektif
  • Pyrantel pamoate bisa digunakan untuk ibu hamil; obat lain seperti mebendazole dan albendazole dapat menyebabkan efek teratogenik pada janin

Kasus askariasis ringan biasanya tidak menyebabkan komplikasi. Namun, pada infestasi berat, komplikasi yang berpotensi berbahaya mungkin termasuk:

  • Menghambat tumbuh kembang anak. Kehilangan nafsu makan dan penyerapan makanan yang tidak dapat dicerna membuat anak-anak dengan askariasis berisiko. tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, yang dapat memperlambat pertumbuhan.
  • Penyumbatan dan perforasi usus. Pada serangan askariasis berat, sejumlah cacing dapat menghalangi sebagian usus. Hal ini dapat menyebabkan kram perut dan muntah yang parah. Penyumbatan tersebut bahkan dapat membuat lubang pada dinding usus atau usus buntu, sehingga menyebabkan perdarahan internal atau usus buntu.
  • Penyumbatan saluran. Dalam beberapa kasus, cacing dapat menghalangi saluran sempit hati atau pankreas, menyebabkan rasa sakit yang parah.

Itulah informasi lengkap seputar askariasis, jenis infeksi cacing gelang yang merupakan salah satu infeksi cacing paling umum di dunia. Lindungi dirimu dengan mempraktikkan hidup bersih dan sehat. Bila mengalami gejala yang mengarah ke penyakit ini, segera periksakan diri ke dokter.

Baca Juga: 5 Tanda Bahwa Kamu Harus Minum Obat Cacing, Kenali Benar dan Atasi

Derinda Astri Irdiyana  Photo Verified Writer Derinda Astri Irdiyana

Jual hamster Bergas Ungaran Kabupaten Semarang Instagram @dekyrahamster030721

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya