- Posisi dan tekstur
Inilah Perubahan yang Terjadi pada Serviks saat Hamil Muda

- Serviks berubah posisi, tekstur, dan produksi lendir sejak awal kehamilan karena pengaruh hormon dan peningkatan aliran darah.
- Serviks berperan penting menjaga kehamilan tetap aman, termasuk membentuk mucus plug dan menahan janin hingga cukup bulan.
- Dalam setiap pemeriksaan kehamilan, dokter atau bidan akan terus memantau serviks, memastikan serviks tetap mampu menjalankan perannya dalam menjaga kehamilan.
Pada masa awal kehamilan, leher rahim atau serviks perlahan bergeser lebih tinggi di dalam vagina. Teksturnya pun mulai berubah, dari yang semula terasa lebih keras menjadi makin lembut. Perubahan ini terjadi karena aliran darah ke area tersebut meningkat.
Memahami perubahan serviks dapat membantu calon orang tua tentang bagaimana dokter atau bidan memantau kehamilan, sekaligus memberi gambaran tentang cara mereka mendeteksi dan menangani bila ada masalah.
Perubahan pada serviks selama menstruasi
Serviks adalah lingkaran otot kecil di ujung rahim yang terus berubah bentuk, tekstur, dan posisinya sepanjang bulan. Perubahan ini dipengaruhi oleh kadar hormon dan fase siklus menstruasi.
Siklus menstruasi dimulai dengan haid. Pada fase ini, serviks berada lebih rendah di dalam vagina dan sedikit melebar, memberi jalan bagi lapisan rahim yang luruh sehingga terjadi perdarahan. Kemudian pada pertengahan siklus, saat ovulasi terjadi dan ovarium melepaskan sel telur matang, serviks posisinya menjadi lebih tinggi.
Teksturnya biasanya terasa lebih padat karena tubuh sedang bersiap menghadapi kemungkinan pembuahan.
Jika sel telur bertemu sperma dan terjadi pembuahan, kehamilan bisa dimulai. Dalam kondisi ini, serviks tetap berada di posisi tinggi. Biasanya serviks akan turun kembali saat menstruasi datang, tetapi jika kamu tidak menstruasi karena hamil, posisi serviks tetap tinggi, tanda tubuh mulai memasuki fase baru.
Perubahan pada serviks saat hamil muda
Serviks sudah mulai mengalami perubahan pada awal kehamilan, menunjukkan peran pentingnya dalam menjaga kehamilan tetap aman dan sehat.
Selama kehamilan, serviks tetap berada pada posisi tinggi. Teksturnya yang semula padat menjadi sangat lembut, dipengaruhi oleh peningkatan aliran darah ke area tersebut. Pada sebagian orang, perubahan ini bisa disertai dengan perdarahan implantasi, yaitu bercak ringan yang muncul satu hingga dua minggu setelah pembuahan.
- Lendir serviks
Lendir serviks juga ikut berubah, baik selama siklus menstruasi maupun kehamilan. Banyak orang memantau perubahan ini untuk memahami masa subur. Saat ovulasi, lendir terasa licin dan elastis seperti putih telur. Setelah haid, lendir mengental dan mengering. Namun saat hamil, produksi lendir biasanya meningkat dan mengental.
Serviks yang sehat adalah penjaga utama kehamilan, membantu menjaga janin tetap berada di dalam rahim hingga waktunya lahir. Setelah pembuahan, serviks menghasilkan lendir kental dan lengket yang membentuk sumbat lendir (mucus plug), pelindung alami yang mencegah infeksi masuk ke rahim.
Sebelum hamil, serviks cenderung panjang dan padat. Namun seiring berjalannya kehamilan, ia melunak dan memendek. Menjelang persalinan, serviks akan terus membuka dan melebar, menciptakan jalan bagi bayi untuk lahir ke dunia.aman
Kondisi serviks yang akan dipantau selama kehamilan

Serviks menjadi pelindung alami yang membentengi rahim dan janin dari infeksi, sekaligus menjaga bayi tetap berada di tempatnya hingga waktunya lahir.
Sayangnya, tidak semua perjalanan kehamilan berjalan lancar. Beberapa perempuan hamil mengalami masalah pada serviks yang bisa menimbulkan risiko serius, baik pada ibu maupun bayi.
Berikut beberapa kondisi serviks yang biasanya diawasi oleh dokter maupun bidan:
- Infeksi: Jika terjadi infeksi di vagina, serviks, atau rahim, lendir serviks bisa berubah warna menjadi kehijauan, bercampur darah, dan berbau tidak sedap.
- Serviks pendek: Jika panjang serviks kurang dari 2,5 cm pada usia kehamilan 20 minggu, ini disebut serviks pendek, yang meningkatkan risiko persalinan prematur.
- Inkompetensi serviks: Apabila serviks mulai membuka terlalu dini sebelum waktunya, risiko keguguran atau kelahiran prematur meningkat.
- Plasenta previa: Kondisi plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Ini bisa menyebabkan komplikasi serius dan sering kali membutuhkan persalinan caesar.
Sepanjang kehamilan, tenaga kesehatan akan rutin memantau kondisi serviks. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan serviks tetap mampu menjalankan perannya dalam menjaga kehamilan.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengevaluasi serviks:
- Pemeriksaan panggul: Dokter atau bidan akan memasukkan jari yang sudah memakai sarung tangan ke dalam vagina untuk meraba serviks, mengecek apakah ada tanda-tanda penipisan atau pembukaan lebih awal.
- USG transvaginal: Alat USG dimasukkan ke dalam vagina untuk mengukur panjang dan kondisi serviks secara lebih akurat.
- Pap smear: Sampel sel dari serviks diambil dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa, biasanya untuk mendeteksi tanda-tanda awal kanker serviks.
Bagi ibu hamil yang mengalami kelemahan serviks (cervical insufficiency), dokter mungkin menyarankan prosedur yang disebut cerclage serviks. Dalam prosedur ini, serviks diperkuat dengan jahitan khusus agar tetap tertutup dan tidak membuka terlalu dini. Ini bisa membantu mencegah risiko kelahiran prematur.
Jika kamu memiliki riwayat persalinan prematur atau merasa khawatir tentang kondisi serviks, bicarakan dengan dokter atau bidan. Pemeriksaan yang tepat waktu sangat penting untuk menjaga kehamilan tetap sehat.
Referensi
Brenda Timmons, Meredith Akins, and Mala Mahendroo, “Cervical Remodeling During Pregnancy and Parturition,” Trends in Endocrinology and Metabolism 21, no. 6 (February 20, 2010): 353–61, https://doi.org/10.1016/j.tem.2010.01.011.
"Bleeding during pregnancy." American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses November 2025.
Kristin M. Myers et al., “The Mechanical Role of the Cervix in Pregnancy,” Journal of Biomechanics 48, no. 9 (March 11, 2015): 1511–23, https://doi.org/10.1016/j.jbiomech.2015.02.065.
Joy Vink and Kristin Myers, “Cervical Alterations in Pregnancy,” Best Practice & Research Clinical Obstetrics & Gynaecology 52 (April 11, 2018): 88–102, https://doi.org/10.1016/j.bpobgyn.2018.03.007.
"Cervical Health 101: Exploring Your Cervix for Health and Pleasure." Planned Parenthood. Diakses November 2025.
"What are some common signs of pregnancy?" National Institute of Child Health and Human Development. Diakses November 2025.


















