Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Gegar Otak Ringan Berbahaya? Ini Efek Jangka Panjangnya

Tom Holland dalam suit reveal Spider-Man: Brand New Day
Tom Holland dalam suit reveal Spider-Man: Brand New Day (dok. Sony Pictures Entertainment/Spider-Man: Brand New Day)
Intinya sih...
  • Gegar otak ringan adalah cedera otak akibat benturan atau guncangan pada kepala yang memengaruhi fungsi otak sementara.
  • Gejala gegar otak ringan meliputi sakit kepala, mual, pusing, sulit berkonsentrasi, gangguan ingatan, penglihatan kabur, serta kelelahan.
  • Gegar otak ringan berbahaya karena bisa memengaruhi fungsi otak dalam jangka panjang dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan benar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tom Holland dikabarkan mengalami gegar otak ringan saat syuting film terbarunya, Spider-Man: Brand New Day pada akhir pekan lalu. Akibat insiden tersebut, sang aktor harus beristirahat dari syuting selama beberapa waktu ke depan.

Nah, mengacu pada kondisi tersebut, sebetulnya apakah gegar otak ringan berbahaya? Berikut penjelasan dan efek jangka panjang yang dapat muncul akibat kondisi itu.

Apa gegar otak ringan berbahaya?

Tom Holland syuting Spider-Man: Brand New Day
Tom Holland syuting Spider-Man: Brand New Day (instagram.com/tomholland2013)

Gegar otak merupakan cedera otak traumatis yang memengaruhi fungsi otak. Kondisi medis ini terbagi menjadi beberapa level. Nah, level paling rendah disebut sebagai gegar otak ringan. Lantas, apa gegar otak ringan berbahaya?

Gegar otak dikatakan ringan ketika gejala yang muncul kurang dari 15 menit dan tidak menyebabkan hilangnya kesadaran. Namun, sumber lain menyebutkan bahwa gegar otak bisa dikatakan ringan jika seseorang cedera dan hilang kesadaran kurang dari 30 menit. Bahkan, kalaupun ada amnesia pasca trauma, itu tidak terjadi lebih dari 24 jam setelah cedera.

Meski gejala setelah cedera hanya berlangsung singkat bukan berarti kondisi ini bisa dianggap sepele. Cedera kepala yang tampak ringan tetap berpotensi mengganggu fungsi otak. 

Umumnya, gegar otak ringan dapat memicu gejala seperti pusing, sakit kepala, kebingungan, masalah pada memori, mual, hingga sulit berkonsentrasi. Gegar otak biasanya tidak mengancam jiwa, tetapi efek yang ditimbulkan bisa serius dan berlangsung lama.

Siapa yang berisiko mengalami gegar otak ringan?

Faktanya, siapa saja bisa mengalami gegar otak dalam berbagai tingkat. Akan tetapi, seseorang dengan aktivitas tertentu berisiko mengalami gegar otak lebih tinggi. Misalnya saja atlet olahraga, personil militer, hingga korban kekerasan fisik.

Di luar itu, orang lanjut usia atau anak-anak berusia kurang dari 4 tahun juga berisiko tinggi mengalami gegar otak. Selain itu, individu yang memiliki riwayat gegar otak juga berpotensi mengalaminya kembali.

Perlu diketahui bahwa beberapa aktivitas sehari-hari juga dapat menyebabkan gegar otak. Misalnya, terjatuh dengan posisi kepala lebih dahulu, benturan kepala, pukulan di area kepala, dan banyak lainnya. 

Komplikasi dan efek samping jangka panjang gegar otak ringan

Komplikasi dan efek samping jangka panjang gegar otak ringan
ilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Memahami risiko gegar otak ringan bisa makin jelas jika kamu mengerti dampaknya. Gegar otak terjadi ketika otak memantul, berputar, atau bergerak maju mundur secara cepat di dalam tengkorak kepala. 

Gerakan tersebut menyebabkan otak bertabrakan dengan bagian dalam tengkorak. Secara keseluruhan, gerakan tersebut dapat meregangkan dan merusak sel-sel otak serta menyebabkan perubahan kimiawi pada organ tersebut. 

Adanya gerakan akibat terjatuh, benturan, atau hal lainnya menyebabkan otak tidak berfungsi normal dalam waktu singkat. Alhasil, muncul gejala gegar otak seperti disebutkan sebelumnya. 

Sebagian besar komplikasi akibat gegar otak bisa pulih dalam waktu 14-21 hari. Meski demikian, komplikasi tersebut bisa terjadi lebih lama atau bahkan memburuk jika tidak diobati. 

Dalam jangka panjang, gegar otak ringan dapat membuat mereka yang mengalaminya sulit konsentrasi dan mengingat, mengalami sakit kepala berulang, hingga kesulitan menjaga keterampilan fisik seperti keseimbangan. Seseorang yang kembali mengalami gegar otak dan sebelumnya belum pulih betul juga berisiko mengalami perdarahan otak hingga kematian. 

Jadi, apa gegar otak ringan berbahaya? Terkait itu, risikonya tetap sama pada semua level gegar otak, ya. Bahkan, jika tidak ditangani dengan betul, gegar otak dapat memicu komplikasi yang lebih serius. Jadi, pastikan mendapatkan penanganan yang tepat, ya. 

FAQ seputar apa gegar otak ringan berbahaya

  1. Apa itu gegar otak ringan?
    Gegar otak ringan adalah cedera otak akibat benturan atau guncangan pada kepala yang menyebabkan gangguan fungsi otak sementara, seperti pusing, bingung, atau kehilangan kesadaran singkat.
  2. Apakah gegar otak ringan berbahaya?
    Meskipun disebut “ringan”, gegar otak tetap berbahaya karena bisa memengaruhi fungsi otak, terutama jika tidak ditangani dengan benar atau terjadi berulang kali.
  3. Gejala apa saja yang biasanya muncul setelah gegar otak ringan?
    Gejala yang umum adalah sakit kepala, mual, muntah, pusing, sulit berkonsentrasi, gangguan ingatan, penglihatan kabur, serta kelelahan.
  4. Apakah gejala gegar otak ringan bisa muncul belakangan?
    Ya, gejala bisa muncul beberapa jam atau bahkan beberapa hari setelah cedera, sehingga kondisi perlu dipantau dengan baik.
  5. Kapan harus segera ke dokter setelah mengalami gegar otak ringan?
    Segera ke dokter jika ada muntah berulang, sakit kepala hebat, kejang, kehilangan kesadaran lebih lama, gangguan bicara, tubuh melemah, atau perubahan perilaku yang drastis.

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses Juni 2024. Concussion
Broadvidew Spine & Health Centre.
Diakses Juni 2024. 3 Different Types of Concussions You Need to Know About
Mayo Clinic. Diakses Juni 2024. Concussion
WebMD. 
Diakses Juni 2024. Concussions: Symptoms and Treatment

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us

Latest in Health

See More

Bukan Gaya Hidup, Ini Faktor Risiko Kanker Tulang Menurut Dokter

22 Sep 2025, 16:06 WIBHealth