Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Perbedaan Medical Checkup dan General Checkup?

Simulasi pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Pauh (IDN Times/Halbert Caniago)
Simulasi pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Pauh (IDN Times/Halbert Caniago)
Intinya sih...
  • Pemeriksaan kesehatan penting untuk evaluasi rutin dan deteksi penyakit sejak dini.
  • Istilah "medical checkup" dan "general checkup" sering digunakan secara bergantian dalam hal pemeriksaan kesehatan.
  • Komponen spesifik pemeriksaan bervariasi berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, riwayat medis dan risiko individu. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan jenis pemeriksaan yang tepat.

Istilah "medical checkup" dan "general checkup" sering digunakan secara bergantian dalam hal pemeriksaan kesehatan. Keduanya merujuk pada evaluasi rutin untuk menilai kesehatan keseluruhan seseorang dan mengidentifikasi potensi masalah kesehatan sejak dini.

Selain itu, pemeriksaan ini juga bertujuan untuk mendeteksi penyakit, merencanakan penanganan terbaik sebelum penyakit berkembang, mengetahui risiko-risiko penyakit di kemudian hari, atau sekadar menjadi prasyarat untuk mencapai dan memenuhi posisi tertentu di suatu institusi.

Evaluasi ini biasanya melibatkan peninjauan riwayat medis, melakukan pemeriksaan fisik, dan melakukan tes laboratorium dasar. Tujuan utamanya adalah perawatan pencegahan dan menjaga kesejahteraan secara keseluruhan.

Jenis pemeriksaan

Seorang pasien melakukan pengecekan berat badan di ruangan khusus pemeriksaan kesehatan gratis (IDN Times/Halbert Caniago)
Seorang pasien melakukan pengecekan berat badan di ruangan khusus pemeriksaan kesehatan gratis (IDN Times/Halbert Caniago)

Mungkin bisa berbeda-beda pada setiap orang, tetapi jenis medical checkup (MCU) dapat melibatkan pemeriksaan ini:

  1. Tinggi dan berat badan: Ini diperlukan untuk mengukur indeks massa tubuh (IMT). Menjaga IMT dalam kisaran sehat membantu melindungi kamu dari kondisi seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan beberapa bentuk kanker.
  2. Tekanan darah: Ini adalah ukuran tekanan darah terhadap arteri. Jika terlalu tinggi, risiko penyakit jantung dan stroke meningkat. Tekanan darah normal itu kurang dari 120/80 mmHg. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan darah mencapai sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Periksakan tekanan darah setidaknya setiap dua tahun mulai usia 18 tahun. Jika tinggi, kamu mungkin harus memeriksanya lebih sering.
  3. Kolesterol dan gula darah: Pola makan yang tidak sehat sangat memengaruhi kadar kolesterol dan gula darah seseorang. Kelebihan kadar kolesterol dapat memicu gangguan jantung dan berpotensi stroke, sementara kelebihan kadar gula darah dapat memicu diabetes.
  4. Tes darah lengkap: Untuk melihat kadar komponen dalam darah seperti hemoglobin, leukosit, trombosit, dan lainnya. Hasil tes darah dapat dijadikan rujukan untuk melihat kondisi kesehatan seseorang—apakah sedang terjadi peradangan, infeksi, atau lainnya berdasarkan nilai hasil tes darah yang dibandingkan dengan nilai rujukan (nilai normal).
  5. Jantung: Pemeriksaan jantung yang sering dilakukan yaitu elektrokardiogram (EKG). EKG dapat merekam aktivitas listrik jantung untuk mendeteksi berbagai kondisi seperti serangan jantung, kelainan otot jantung, gangguan irama jantung, jantung koroner, dan sebagainya.
  6. Pemeriksaan mata: Berguna untuk mengetahui kualitas penglihatan. Mata sangat penting untuk diperiksa kesehatannya secara rutin.
  7. Pemeriksaan kulit: Periksakan perubahan pada tahi lalat, bintik-bintik, dan tanda lain pada kulit. Bila kanker kulit ditemukan dan diobati sejak dini, kanker tersebut hampir selalu dapat disembuhkan. Jika kamu atau seseorang dalam keluarga mengidap kanker kulit, sebaiknya periksakan kulit secara berkala ke dokter.
  8. Mammogram: Tes sinar-X ini mencari perubahan pada payudara. Tanyakan kepada dokter tentang kapan dan seberapa sering kamu perlu melakukan skrining kanker payudara.
  9. Skrining kanker serviks: Pap smear dilakukan untuk mengetahui perubahan pada serviks yang dapat menjadi kanker. Selama pemeriksaan ini, dokter akan mengambil sampel untuk diperiksa. Skrining ini mencari virus yang dapat menyebabkan perubahan sel yang dapat menyebabkan kanker serviks.
  10. Pemeriksaan prostat: Untuk memeriksa kelenjar prostat guna mengetahui tanda-tanda kanker. Kebanyakan pria akan mulai membicarakannya dengan dokter mereka sekitar usia 50 tahun. Paling sering, tes yang dilakukan adalah tes darah yang disebut tes PSA, bisa juga dengan pemeriksaan rektal.
  11. Pemeriksaan gigi: Pemeriksaan gigi dan jaringan rongga mulut di sekitarnya. Bagian yang diperiksa termasuk permukaan lidah, kelenjar dan saluran air liur, serta kelenjar getah bening leher. Proses ini memungkinkan dokter gigi untuk memeriksa tanda-tanda awal masalah kesehatan gigi dan mulut.
  12. Skrining kanker kolorektal: Tes akan mencari kanker di usus besar atau rektum dengan memeriksa darah di sana atau pertumbuhan jaringan yang disebut polip. Jika tidak memiliki risiko tinggi terkena kanker, mulailah menjalani tes ini saat berusia 45 tahun atau tanyakan kepada dokter.
  13. Kepadatan tulang: Seiring penuaan, tulang akan menjadi lebih tipis dan lemah. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan osteoporosis, yang dapat membuat tulang sangat lemah dan mudah patah. Perempuan berusia 65 tahun atau lebih atau laki-laki usia 70 tahun atau lebih disarankan untuk mendapatkan tes ini. Dokter mungkin menyarankan tes ini lebih awal pada orang yang pernah mengalami patah tulang, menggunakan steroid dalam jangka waktu lama, mengidap artritis reumatoid, berat badan kurang dari 57 kg, dan punya orang tua yang mengalami patah pinggul setelah cedera ringan.

Komponen spesifik dari pemeriksaan kesehatan ini dapat bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, riwayat medis, dan faktor risiko individu. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis pemeriksaan yang paling tepat sesuai kebutuhan spesifik kamu.

Referensi

"Physical Examination." Cleveland Clinic. Diakses Februari 2025.
"Mengapa Perlu Medical Check Up?" Kemenkes. Diakses Februari 2025.
"Checkups and Tests You Shouldn't Miss." WebMD. Diakses Februari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us