Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa yang Terjadi Jika Tubuh Kekurangan Asupan Protein?

Makanan sumber protein, seperti ikan, telur, dan udang.
ilustrasi sumber protein (freepik.com/Freepik)
Intinya sih...
  • Protein adalah bahan dasar pembentuk tubuh.
  • Protein hewani mengandung banyak asam amino esensial.
  • Kekurangan protein dapat menyebabkan masalah pada kulit hingga pertumbuhan anak-anak terganggu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Protein adalah bagian penting dari makanan sehari-hari. Makronutrien ini bekerja sebagai bahan dasar pembentuk tubuh, mulai dari otot, enzim, hingga sistem kekebalan. Tanpa cukup protein, tubuh tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Kekurangan protein dalam jangka panjang bukan sekadar soal energi yang berkurang. Dampaknya bisa menghambat pertumbuhan, melemahkan fungsi tubuh, dan pada anak-anak, berisiko mengganggu perkembangan mereka.

Terus baca untuk tahu apa saja yang terjadi jika tubuh kekurangan asupan protein.

1. Protein

Terdapat berbagai makanan yang mengandung protein, misalnya daging, ikan, dan telur. Ketika makanan berprotein dicerna, maka tubuh memecahnya menjadi asam amino.

Asam amino dapat membantu jaringan tubuh untuk dapat tumbuh dan menjalankan fungsinya. Ini membuat protein berperan penting dalam menjaga kesehatan otot dan tulang.

Ada sembilan jenis asam amino esensial dan 11 jenis asam amino nonesensial. Tubuh mampu menghasilkan asam amino nonesensial. Sebaliknya, asam amino esensial merupakan jenis asam amino yang tidak bisa diproduksi tubuh sehingga harus didapat dari asupan makanan.

2. Protein hewani mengandung banyak asam amino esensial

Mengutip penjelasan Verywell Family, protein hewani mengandung banyak asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Apabila terbiasa mengonsumsi telur, daging tanpa lemak dan/atau ikan, susu serta produk olahannya setiap hari, maka kemungkinan besar kebutuhan protein harian dapat terpenuhi.

Berbeda dengan karbohidrat dan lemak, tubuh tidak dapat menyimpan kelebihan asam amino yang dikonsumsi dari makanan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengonsumsi makanan berprotein untuk mencukupi kebutuhan harian tubuh.

3. Protein berperan penting dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan

Seorang perempuan mengelap hidungnya, sedang sakit, mengalami gejala flu atau pilek.
ilustrasi seorang perempuan sedang sakit (freepik.com/freepik)

Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan. Dalam kondisi normal, tubuh memecah protein dengan jumlah yang sama dengan jumlah yang diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan.

Namun, dalam kondisi tertentu, kebutuhan protein meningkat, misalnya ketika mengalami sakit, selama kehamilan, atau menyusui. Selain itu, pemulihan dari cedera atau operasi dan lansia juga memerlukan protein yang lebih banyak.

4. Kekurangan protein

Defisiensi atau kekurangan protein dapat terjadi ketika asupan protein tidak mencukupi jumlah yang dibutuhkan tubuh. Masalah yang lebih berat terjadi di Afrika Tengah dan Asia Selatan, yang mana sekitar 30 persen anak-anak mendapatkan terlalu sedikit asupan protein.

Selain anak-anak, orang-orang yang menjalani pola makan yang tidak seimbang, lansia, dan pasien rawat inap juga berisiko mengalami kekurangan protein.

Terlalu sedikit asupan protein dapat menyebabkan perubahan komposisi tubuh yang terjadi dalam jangka waktu lama, misalnya otot mengecil. Bentuk kekurangan protein yang paling berat dikenal dengan nama kwashiorkor. Kondisi tersebut lebih sering terjadi di negara di mana terjadi kelaparan dan pola makan yang tidak seimbang.

5. Efek jika tubuh kekurangan protein

Protein membentuk jaringan tubuh, termasuk rambut, kuku, dan kulit. Ketika kebutuhan protein tidak terpenuhi, maka dapat menyebabkan masalah pada bagian-bagian tubuh tersebut.

Kurangnya asupan protein juga membuat luka membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Hal tersebut bisa terjadi apabila tubuh tidak dapat menghasilkan kolagen yang cukup, yang mana kolagen terdapat pada jaringan ikat dan kulit.

Kekurangan protein dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan massa otot berkurang. Akibatnya, metabolisme tubuh melambat dan tubuh menjadi lemas.

6. Kekurangan protein juga dapat menghambat pertumbuhan anak-anak

Ilustrasi tinggi badan anak.
ilustrasi mengukur tinggi badan (freepik.com/creativeart)

Protein juga berperan penting dalam pertumbuhan tubuh. Oleh sebab itu, kekurangan protein, terutama pada anak-anak, dapat mengganggu pertumbuhannya.

Stunting termasuk tanda paling umum dari malnutrisi pada anak-anak. Dalam studi obeservasi menunjukkan adanya hubungan kuat antara rendahnya asupan protein dengan gangguan pertumbuhan.

Gejala umum tubuh kekurangan protein

Dalam jangka pendek, kamu mungkin tidak merasakan tanda atau gejala apa pun akibat kurangnya asupan protein. Namun, jika kebutuhan protein tidak terpenuhi dalam waktu lama, tanda-tanda kekurangan protein bisa mulai muncul, seperti:

  • Kuku dan/atau rambut rapuh.
  • Tulang mudah patah.
  • Kehilangan massa otot.
  • Otot atau tubuh secara umum terasa lemah.
  • Rasa lapar yang berlebihan.

Selain itu, kamu juga dapat mengalami perubahan seperti:

  • Lebih sering sakit karena sistem kekebalan melemah.
  • Perubahan suasana hati.
  • Sulit berpikir jernih.

Seiring waktu, kekurangan protein dapat menyebabkan:

  • Perkembangan penyakit hati berlemak.
  • Pertumbuhan anak yang terhambat.

Protein memiliki beragam fungsi bagi tubuh, salah satunya untuk pertumbuhan jaringan. Kekurangan asupan protein dapat mengganggu fungsi normal tubuh. Jika kamu merasa mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Ini membantu menentukan langkah selanjutnya untuk pemeriksaan dan/atau penanganan.

Referensi

"The Effects of Protein Deficiency." Verywell Fit. Diakses November 2025.

"What Happens to Your Body When You Don’t Get Enough Protein." Verywell Health. Diakses November 2025.

"Signs and Symptoms of Protein Deficiency." Healthline. Diakses November 2025.

"Signs You're Not Getting Enough Protein." WebMD. Diakses November 2025.

"Protein Deficiency: Signs, Causes, and Treatment." GoodRx. Diakses November 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Dari Keluhan Punggung Kamu, Waspadai Jenis Sakit Pinggang Ini

09 Nov 2025, 22:55 WIBHealth