Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Kita Bisa Terinfeksi HMPV untuk Kedua Kalinya?

ilustrasi penyakit HMPV (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kasus lonjakan penyakit HMPV di China kerap dikaitkan dengan penyakit COVID-19. Banyak orang mengira HMPV menyebabkan wabah penyakit yang sulit dikontrol. Padahal, penyakit ini tidak jauh beda dengan penyakit influenza.

Human metapneumovirus (HMPV) adalah salah satu penyakit menular yang menyerang sistem pernapasan. Dinamakan HMPV karena penyakit ini disebabkan oleh virus human metapneumovirus (HMPV). Tidak pandang usia, HMPV bisa menyerang semua kalangan usia. 

Apabila seseorang sudah tertular HMPV, apakah bisa terjadi infeksi berulang? Yuk, ikuti penjelasan lengkapnya. 

1. Tanda dan gejala HMPV

ilustrasi perempuan sakit HMPV (pexels.com/Andrea Piacquadio)

HMPV adalah salah satu jenis virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit ini sangat umum terjadi dan gejalanya ringan. Namun, apabila sistem kekebalan tubuh buruk bisa menjadi gejala penyakit serius. 

Dilansir dari laman Healthline, tanda dan gejala HMPV yaitu:

Gejala umum HMPV:

  • Muncul batuk;
  • Peningkatan suhu (demam);
  • Hidung tersumbat;
  • Sakit pada tenggorokan.

Gejala HMPV yang lebih parah memicu gangguan pada saluran pernapasan bawah, antara lain:

  • Radang tenggorokan;
  • Bronkiolitis pada anak kecil;
  • Bronkitis pada orang dewasa;
  • Peradangan paru-paru;
  • Eksaserbasi (perburukan gejala) asma.

2. Bagaimana cara penularan HMPV?

ilustrasi cara penularan HMPV (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Masa inkubasi hingga kemunculan tanda dan gejala HMPV sekitar tiga sampai enam hari pasca virus masuk tubuh. Penyakit HMPV menular melalui percikan cairan saluran pernapasan dari orang yang terinfeksi ke orang lain. Dilansir dari laman Cleverland Clinic, cara penyebaran HMPV antara lain:

  • Batuk atau bersin;
  • Berjabat tangan, berpelukan, atau berciuman;
  • Menyentuh benda sekitar pasien yang terinfeksi virus HMPV. Contohnya ponsel genggam, mainan, atau gagang pintu. 

3. Cara diagnosis

ilustrasi pengambilan sampel (pexels.com/Rizki Koto)

Dokter dapat menentukan penyakit dengan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, serta riwayat kesehatan keluarga. Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Tes antigen cepat atau polymerase chain reaction (PCR) dipakai untuk mendeteksi keberadaan virus HMPV. 

Laman WebMD menjelaskan PCR dilakukan dengan mengambil sampel dari hidung, mulut, atau tenggorokan. Selanjutnya, sampel akan dibawa ke laboratorium dan diperiksa keberadaan virus memakai alat. Namun, apabila gejala penyakit berat dokter akan meminta pemeriksaan penunjang lain (bronkoskopi atau rontgen dada). 

4. Terinfeksi HMPV berulang, apakah bisa?

ilustrasi infeksi kedua kali (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Penyakit HMPV mudah menular, terutama berisiko tinggi kepada kelompok yang rentan. Misalnya, anak usia kurang dari 5 tahun atau lansia berusia lebih dari 65 tahun, orang dengan imunitas rentan, serta memiliki riwayat asma atau PPOK. 

Sebuah penelitian dalam Journal of Clinical Microbiology menyebutkan risiko infeksi ulang berbanding terbalik dengan kadar antibodi penetral terhadap penyakit, tetapi infeksi ulang umumnya ringan. Respons imun tubuh tidak memberikan perlindungan sempurna, sehingga infeksi HMPV bisa berulang terjadi. Pada studi kasus pada jurnal tersebut menunjukkan infeksi ulang dengan perbedaan jenis HMPV (grup 1 dan grup 2). 

5. Bagaimana cara pencegahan HMPV?

ilustrasi cara pencegahan HMPV (pexels.com/cottonbro studio)

Belum ada vaksin yang dipakai untuk mencegah penularan HMPV. Kita dapat melindungi diri dengan cara melakukan tindakan preventif. Beberapa di antaranya:

  • Rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Apabila tidak ada, kamu bisa memakai hand sanitizer;
  • Gunakan tisu untuk menutupi mulut dan hidung saat bersin atau batuk. Jika tidak tersedia, kamu bisa menggunakan lengan bagian dalam;
  • Hindari berinteraksi dengan orang yang sedang sakit;
  • Apabila kamu sakit, kenakan masker dan hindari berkeliaran di luar rumah;
  • Tidak berbagi alat makan pribadi dengan orang lain;
  • Hindari menyentuh area muka apabila belum mencuci tangan. 

Jadi, kamu bisa saja terinfeksi HMPV berulang kali apabila mengalami kondisi tertentu. Waspada terhadap penyakit itu perlu, tetapi tidak perlu panik berlebihan. Jaga kesehatan selalu, ya!

Referensi

“Human Metapneumovirus (hMPV)”. Cleveland Clinic. Diakses Februari 2025.
“What Is Human Metapneumovirus?”. WebMD. Diakses Februari 2025.
“What Are the Signs and Symptoms of hMPV, and Should You Worry?”. Healthline. Diakses Februari 2025.
“Human Metapneumovirus Infection: Epidemiology, Clinical Features, and Diagnosis”. National Library of Medicine. Diakses Februari 2025.
“Disease Outbreak News: Human Metapneumovirus”. World Health Organization (WHO). Diakses Februari 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us