11 Alasan Medis Kenapa Perempuan Perlu Histerektomi

Di antaranya karena endometriosis, miom, dan beberapa kanker

Histerektomi adalah operasi pengangkatan rahim dan kemungkinan besar leher rahim. Bergantung pada alasan operasi, histerektomi mungkin melibatkan pengangkatan organ dan jaringan di sekitarnya, seperti tuba falopi dan ovarium.

Setelah histerektomi, perempuan akan kehilangan kemampuan untuk hamil dan tidak akan mendapatkan menstruasi lagi.

Ada beberapa alasan medis mengapa perempuan membutuhkan histerektomi atau disarankan oleh dokter. Inilah beberapa alasan tersebut.

1. Fibroid rahim

Fibroid rahim atau miom adalah pertumbuhan non-kanker yang terbentuk di dalam rahim. Kondisi merupakan salah satu alasan paling umum untuk histerektomi, mengutip Healthline.

Fibroid dapat menyebabkan perdarahan hebat, nyeri, atau perut kembung, serta juga bisa memengaruhi kesuburan.

Dokter awalnya mungkin akan merekomendasikan obat-obatan, seperti pil KB, atau prosedur kurang invasif lainnya, seperti miomektomi. Miomektomi hanya mengangkat fibroid dan membiarkan rahim tetap utuh. Akan tetapi, jika tindakan-tindakan tersebut tidak efektif atau fibroid terus tumbuh kembali dan memunculkan gejala, histerektomi bisa menjadi opsi.

2. Perdarahan menstruasi berat

11 Alasan Medis Kenapa Perempuan Perlu Histerektomiilustrasi menstruasi berat (pexels.com/Sora Shimazaki)

Banyak perempuan yang mengeluarkan darah haid dalam jumlah banyak. Ini juga mungkin disertai gejala lain, seperti nyeri dan kram perut. Bagi beberapa perempuan, gejalanya dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup mereka.

Dilansir National Health Service, kadang menstruasi yang berat dapat disebabkan oleh fibroid, tetapi dalam banyak kasus tidak ditemukan penyebab yang jelas.

Dalam beberapa kasus, pengangkatan rahim mungkin satu-satunya cara untuk menghentikan perdarahan menstruasi berat yang persisten ketika:

  • Perawatan lain tidak berhasil.
  • Perdarahan memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup dan lebih baik untuk menghentikan menstruasi.
  • Perempuan tidak ingin memiliki anak.

3. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luarnya. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan menstruasi yang tidak teratur, serta juga bisa menyebabkan infertilitas.

Awalnya, dokter umumnya akan merekomendasikan terapi hormon atau prosedur medis untuk mengangkat jaringan sebelum mempertimbangkan histerektomi. Histerektomi sering kali dapat mengurangi atau menghilangkan gejala endometriosis, tetapi endometriosis masih mungkin kambuh setelah histerektomi. Diskusikan pro dan kontra dari opsi perawatan ini dengan dokter sebelum mengambil keputusan.

4. Adenomiosis

11 Alasan Medis Kenapa Perempuan Perlu Histerektomiilustrasi adenomiosis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Adenomiosis adalah tempat jaringan yang biasanya melapisi rahim mulai tumbuh di dalam dinding otot rahim. Jaringan ekstra ini bisa membuat menstruasi sangat menyakitkan dan menyebabkan nyeri panggul.

Histerektomi dapat menyembuhkan adenomiosis, tetapi opsi ini hanya akan dipertimbangkan jika semua perawatan lain gagal dan perempuan dengan adenomiosis tidak ingin memiliki anak lagi.

5. Penyakit radang panggul

Penyakit radang panggul adalah infeksi bakteri pada sistem reproduksi perempuan. Apabila terdeteksi dini, infeksi dapat diobati dengan pemberian antibiotik. Namun, jika sudah menyebar, ini dapat merusak rahim dan tuba falopi, sehingga menimbulkan rasa sakit yang berkepanjangan.

Histerektomi untuk mengangkat rahim dan tuba falopi bisa direkomendasikan oleh dokter jika seorang perempuan menderita sakit parah akibat penyakit radang panggul dan tidak lagi ingin hamil.

Baca Juga: Mengenal Histerektomi: Prosedur Pengangkatan Rahim

6. Prolaps rahim

11 Alasan Medis Kenapa Perempuan Perlu Histerektomiilustrasi prolaps uteri (healthdirect.gov.au)

Turun peranakan atau prolaps rahim terjadi ketika jaringan dan ligamen yang menopang rahim menjadi lemah, menyebabkannya turun dari posisi normalnya.

Gejalanya bisa meliputi:

  • Sakit punggung.
  • Perasaan bahwa ada sesuatu yang keluar dari vagina.
  • Kebocoran urine (inkontinensia urine).
  • Kesulitan berhubungan seks.

Rahim yang prolaps sering dapat terjadi sebagai akibat dari persalinan.

Histerektomi dapat mengatasi gejala prolaps karena menghilangkan seluruh rahim. Prosedur medis ini mungkin dianjurkan jika jaringan dan ligamen yang menopang rahim sangat lemah dan seorang perempuan tidak lagi ingin punya anak.

7. Plasenta akreta

Plasenta akreta terjadi selama kehamilan, yakni ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim. Kondisi ini bisa sangat serius, tetapi sering kali tidak menimbulkan gejala.

Pada hampir semua kasus plasenta akreta, dokter akan melakukan operasi caesar diikuti dengan histerektomi untuk mencegah kehilangan darah yang terjadi saat plasenta terlepas.

8. Kanker

11 Alasan Medis Kenapa Perempuan Perlu Histerektomiilustrasi pascaoperasi histerektomi atau operasi pengangkatan rahim (unsplash.com/Alexander Grey)

Menurut National Women’s Health Information Center, kanker adalah penyebab sekitar 10 persen dari semua histerektomi. Dokter mungkin merekomendasikan histerektomi jika seseorang memiliki kanker ini:

  • Kanker rahim.
  • Kanker indung telur.
  • Kanker serviks.
  • Kanker endometrium.

Pendekatan pengobatan akan tergantung pada jenis kanker yang dimiliki, seberapa lanjut kanker tersebut, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Pilihan lainnya bisa termasuk kemoterapi dan radiasi.

Terkadang, dokter menyarankan operasi jika memiliki kondisi prakanker atau jika dokter mencurigai adanya kanker. Dalam beberapa kasus, pengangkatan rahim mungkin merupakan cara yang lebih aman untuk mendiagnosis kanker daripada melalui biopsi pada rahim yang utuh.

Histerektomi juga bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker di masa depan jika kamu memiliki sindrom Lynch. Ini adalah kondisi bawaan yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar, rahim, dan kanker lainnya.

Jika kamu dites positif untuk gen BRCA, kamu tidak perlu menjalani histerektomi. Orang dengan gen ini mungkin memiliki peningkatan risiko kanker ovarium dan payudara. Jadi, dokter mungkin hanya merekomendasikan pengangkatan ovarium dan tuba falopi.

9. Hiperplasia

Hiperplasia berarti lapisan rahim terlalu tebal. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh terlalu banyak estrogen. Dalam beberapa kasus, hiperplasia dapat menyebabkan kanker rahim. Hiperplasia dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat dan tidak teratur.

Biasanya, pilihan pengobatan mencakup berbagai jenis terapi hormon. Jika hiperplasia parah atau dokter menduga hal itu dapat berkembang menjadi kanker, dokter mungkin merekomendasikan histerektomi.

10. Komplikasi saat persalinan

11 Alasan Medis Kenapa Perempuan Perlu Histerektomiilustrasi persalinan pervaginam, persalinan, ibu melahirkan (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

Terkadang, histerektomi dilakukan dalam waktu 24 jam setelah persalinan pervaginam atau operasi caesar. Komplikasi tertentu, seperti perdarahan hebat, mungkin akan membuat dokter harus melakukan pengangkatan rahim. Ini sangat jarang, tetapi bisa menyelamatkan nyawa.

11. Operasi konfirmasi gender

Seorang transgender dapat memilih untuk menjalani histerektomi sebagai bagian dari operasi konfirmasi gender. Mereka mungkin memutuskan untuk hanya mengangkat rahim atau mengangkat rahim dan ovarium. Nantinya, dokter dapat membantu melalui berbagai prosedur dan kemungkinan komplikasi.

Itulah sederet alasan medis mengapa perempuan memerlukan histerektomi atau operasi pengangkatan rahim. Histerektomi adalah prosedur umum yang dapat memperbaiki gejala yang disebabkan oleh berbagai kondisi medis. Dalam beberapa kasus, operasi pengangkatan rahim ini bisa menyelamatkan nyawa.

Kamu tidak akan bisa hamil setelah menjalani histerektomi dan mungkin mengalami menopause dini. Akan tetapi, prosedur operasi ini bisa meredakan perdarahan berat atau tidak teratur dan nyeri panggul.

Bicarakan dengan dokter jika histerektomi adalah pilih yang paling tepat buat kamu. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menjalani operasi ini.

Baca Juga: 5 Mitos dan Fakta tentang Histerektomi, Prosedur Pengangkatan Rahim

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya