Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Begini Cara Mikroplastik Merusak Otak, Menurut Studi

Ilustrasi sampah plastik dan mikroplastik di laut.
ilustrasi mikroplastik (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Penelitian terbaru menemukan lima jalur biologis mikroplastik dapat merusak otak, mulai dari peradangan hingga gangguan mitokondria.
  • Mikroplastik dapat menembus blood–brain barrier, memperparah stres oksidatif, dan berpotensi mempercepat penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.
  • Membatasi paparan plastik sehari-hari menjadi langkah pencegahan yang realistis sambil menunggu penelitian lanjutan pada manusia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah rutinitas harian seperti makan, bekerja, atau bersih-bersih rumah, tak banyak orang menyadari paparan mikroplastik, partikel kecil yang ukurannya bisa lebih halus dari debu. Kamu mungkin tidak merasakannya, tetapi partikel ini ada di mana-mana. Dari mulai makanan, pakaian, udara, dan bahkan alat-alat rumah tangga yang kamu gunakan.

Selama bertahun-tahun, kekhawatiran terhadap mikroplastik lebih sering dikaitkan dengan lingkungan. Namun, berbagai studi mulai meneliti dampak buruk mikroplastik terhadap kesehatan, salah satunya terhadap otak. Terutama karena lebih dari 57 juta orang di dunia hidup dengan demensia, dan jika mikroplastik dapat memperburuk kondisi neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson, implikasinya akan sangat besar.

Associate Professor Kamal Dua dari University of Technology Sydney (UTS), Australia, menjelaskan bahwa rata-rata orang dewasa “memakan” sekitar 250 gram mikroplastik setiap tahun, kira-kira cukup untuk menutupi satu piring makan besar. Sumbernya beragam: makanan laut, garam, teh celup, minuman dalam botol plastik, makanan olahan, tanah yang terkontaminasi, hingga serat sintetis dari karpet atau pakaian.

Sebagian besar memang dikeluarkan tubuh. Namun, penelitian menunjukkan sebagian lain menetap di organ, termasuk otak.

Lima cara mikroplastik merusak otak

Studi sistematis yang diterbitkan dalam jurnal Molecular and Cellular Biochemistry mengumpulkan temuan dari tim ilmuwan internasional. Mereka mengidentifikasi lima jalur biologis yang menjelaskan bagaimana mikroplastik dapat memicu peradangan dan merusak otak.

  1. Mengaktifkan sel imun otak

Ketika mikroplastik masuk ke jaringan otak, tubuh memperlakukannya sebagai “penyusup”. Sel imun otak (mikroglia) mencoba menghancurkannya. Namun, proses ini memicu peradangan berkepanjangan yang justru merusak sel-sel sehat di sekitarnya.

  1. Memicu stres oksidatif

Stres oksidatif adalah kondisi saat jumlah reactive oxygen species (molekul tidak stabil) meningkat di dalam sel. Mikroplastik meningkatkan produksi molekul perusak ini, sekaligus melemahkan sistem antioksidan tubuh. Dalam jangka panjang, stres oksidatif mempercepat kerusakan sel saraf.

  1. Melemahkan blood–brain barrier (BBB)

Blood–brain barrier adalah “gerbang keamanan” otak. Mikroplastik dapat membuatnya lebih permeabel atau “bocor”. Ketika barrier melemah, lebih banyak molekul inflamasi dan sel imun masuk ke otak, memperparah peradangan.

  1. Mengganggu fungsi mitokondria

Mitokondria adalah pusat energi sel. Mikroplastik menurunkan produksi ATP—bahan bakar sel. Neuron yang kekurangan energi menjadi mudah rusak, dan dalam jangka panjang dapat mati.

  1. Menyebabkan kerusakan langsung pada neuron

Selain memicu reaksi berantai, partikel mikroplastik tertentu dapat melukai neuron secara langsung, mengganggu komunikasi antar sel saraf.

Kelima mekanisme di atas saling berkaitan. Ketika satu jalur aktif, jalur lain ikut terpicu, menciptakan siklus kerusakan yang makin berat.

Potensi hubungan dengan penyakit Alzheimer dan Parkinson

Ilustrasi mikroplastik di telapak tangan.
ilustrasi mikroplastik (IDN Times/Novaya)

Para peneliti juga melihat bagaimana mikroplastik dapat memengaruhi dua penyakit neurodegeneratif utama:

  • Penyakit Alzheimer: mikroplastik diduga dapat meningkatkan penumpukan beta-amyloid dan tau, dua protein yang menjadi ciri kerusakan pada penyakit Alzheimer.
  • Penyakit Parkinson: mikroplastik berpotensi mempercepat agregasi α-synuclein serta merusak sel dopaminergik.

Walau temuan ini masih perlu diuji lebih jauh pada manusia, tetapi gambaran awalnya menunjukkan adanya interaksi biologis yang signifikan.

Studi ini menelaah bukti dari berbagai penelitian mengenai dampak mikroplastik pada sel otak. Riset sebelumnya dari UTS juga menyoroti bagaimana mikroplastik dapat terhirup dan terkumpul di paru-paru, serta bagaimana paparan harian melalui udara dan rumah tangga dapat menjadi sumber yang tidak disadari.

Yang bisa dilakukan untuk mengurangi paparan

Walaupun hubungan langsung dengan penyakit neurodegeneratif masih memerlukan bukti lebih kuat, tetapi para peneliti menyarankan beberapa langkah untuk mengurangi paparan mikroplastik:

  • Kurangi penggunaan wadah dan peralatan plastik, termasuk talenan plastik.
  • Pilih serat alami dibanding pakaian sintetis.
  • Kurangi makanan kemasan dan makanan olahan.
  • Hindari penggunaan dryer untuk pakaian sintetis.
  • Gunakan botol minum yang tidak berbahan plastik.

Langkah-langkah kecil ini tidak hanya membantu kesehatan pribadi, tetapi juga mengurangi beban lingkungan.

Para peneliti berharap temuan ini dapat mendorong perubahan kebijakan: pembatasan produksi plastik, perbaikan sistem pengelolaan sampah, hingga regulasi baru untuk partikel mikroplastik dalam produk sehari-hari.

Ketika polusi mikroplastik terus meningkat, memahami bagaimana partikel kecil ini bekerja pada tubuh, termasuk otak, menjadi langkah penting untuk melindungi generasi mendatang.

Referensi

"Five ways microplastics may harm your brain." University of Technology Sydney. Diakses Desember 2025.

Arianna Capucetti et al., “Tattoo Ink Induces Inflammation in the Draining Lymph Node and Alters the Immune Response to Vaccination,” Proceedings of the National Academy of Sciences 122, no. 48 (November 25, 2025): e2510392122, https://doi.org/10.1073/pnas.2510392122.

Share
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Begini Cara Mikroplastik Merusak Otak, Menurut Studi

09 Des 2025, 08:05 WIBHealth