Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Aman Mengolah Air Minum saat Banjir

Segelas air minum.
ilustrasi air minum (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Persiapan sebelum banjir: Sedia air minum kemasan minimal 3,7 liter per orang per hari dan amankan sumur pribadi dengan penutup kedap air.
  • Jika banjir mendekati sumur atau mata air: Hentikan penggunaan air dari sumur atau mata air, serta uji dan pastikan keamanan air sebelum menggunakannya.
  • Ambil air dari sumber yang terjamin aman. Beli air kemasan atau dari penyedia curah yang menggunakan peralatan khusus.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam kondisi banjir, ada banyak ancaman, salah satunya dari air banjir yang penuh bakteri, virus, bahan kimia, hingga serpihan limbah. Semua itu bisa dengan mudah mencemari sumber air minum warga yang terdampak. Entah kamu mengandalkan air sumur pribadi atau suplai dari PDAM, menjaga keamanan air saat banjir adalah langkah wajib supaya kamu dan keluarga tetap aman.

Ketika banjir terjadi, kualitas air bisa berubah drastis. Limpasan dari septic tank, tumpahan bahan kimia dari area industri atau pertanian, hingga air kotor yang merembes ke sumur bisa membuat sumber air tidak lagi layak dikonsumsi. Maka dari itu, penting sekali untuk tahu apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah banjir untuk memastikan air yang kamu minum tetap aman.

1. Persiapan sebelum banjir

Kalau kamu tinggal di wilayah yang langganan banjir setiap tahunnya, penting untuk melakukan langkah persiapan. Agar risiko kontaminasi bisa ditekan, lakukan beberapa langkah pencegahan ini:

  • Sedia air minum kemasan: Idealnya minimal 3,7 liter per orang per hari untuk kebutuhan selama tiga hari.
  • Amankan sumur pribadi: Jika memakai sumur, pasang penutup atau segel kedap air agar air banjir tidak masuk.
  • Catat sumber air alternatif: Ketahui di mana saja kamu bisa mengambil air bersih jika air utama tercemar.

2. Jika banjir mendekati sumur atau mata air

Hentikan penggunaan air dari sumur atau mata air sampai benar-benar diuji dan dinyatakan aman, terutama jika:

  • Sumur terendam banjir.
  • Air berbau manis, seperti bensin, atau bahan kimia.
  • Berada dekat lokasi tumpahan bahan bakar atau bahan kimia.

3. Ambil air dari sumber yang terjamin aman

Air keran.
ilustrasi keran air (pexels.com/Nithin PA)

Jika sumber air rumahmu tidak aman, gunakan pilihan ini:

  • Isi wadah food grade dengan air bersih dari gedung pemerintah seperti kantor kelurahan, perpustakaan, sekolah, atau pemadam kebakaran (tentunya dengan izin terlebih dahulu).
  • Beli air kemasan.
  • Beli air dari penyedia air curah dan isi toren atau wadah besar. Pastikan penyedia menggunakan peralatan khusus air minum dan sumber air berasal dari sistem air minum resmi.

Penting diingat, jangan sekali pun mengisi sumur yang terkontaminasi dengan air dari tangki air curah. Simpan air hanya di tempat bersih, bukan memasukkannya kembali ke sumur.

4. Merebus air

Jika tidak ada air minum kemasan, merebus adalah cara paling efektif untuk membuat air aman diminum.

Langkah-langkahnya:

  1. Jika air keruh, saring dulu dengan kain bersih atau filter kopi, atau biarkan endapannya turun.
  2. Rebus air hingga mendidih selama 1 menit. Jika berada di ketinggian di atas 2.000 meter, biarkan selama 3 menit setelah mendidih.
  3. Dinginkan air.
  4. Simpan di wadah bersih dan tertutup rapat.

5. Menyaring air dengan bleaching

Jika tidak bisa merebus air, gunakan bleaching yang murni klorin, tanpa pewangi, tanpa warna, tanpa tambahan detergen. Cara menggunakannya:

  1. Gunakan pipet bersih.
  2. Pastikan bleaching masih baru atau disimpan kurang dari satu tahun.
  3. Tambahkan sesuai panduan berikut (per 3,7 liter air):
    • 8 tetes untuk pemutih 6%
    • 6 tetes untuk pemutih 8,25%
  4. Jika air keruh atau sangat dingin, dobel takarannya.
  5. Aduk dan diamkan 30 menit.
  6. Jika tidak tercium bau klorin, ulangi dosis dan diamkan 15 menit lagi.
  7. Jika rasa klorin terlalu kuat, pindahkan air beberapa kali antarwadah dan biarkan beberapa jam.

6. Menggunakan filter air portabel

Ilustrasi filter air.
ilustrasi filter air (unsplash.com/Water Lovers)

Filter air portabel bisa membantu membersihkan air, tapi tidak membuat air otomatis aman diminum. Filter hanya bekerja pada bagian tertentu dari kotoran air sehingga harus digunakan bersama metode lain (misalnya disinfeksi klorin atau iodine). Yang perlu diperhatikan:

  • Filter tidak menghilangkan virus.
  • Untuk bakteri: pilih pori 0,3 mikron atau lebih kecil.
  • Untuk parasit seperti Giardia atau Cryptosporidium: pilih pori 1 mikron atau lebih kecil.

Cara memakai filter:

  1. Ikuti petunjuk produk.
  2. Setelah disaring, tambahkan disinfektan (iodine, klorin, atau chlorine dioxide) untuk membunuh virus dan bakteri yang tersisa.

7. Menggunakan granular calcium hypochlorite

Jika kamu punya granular calcium hypochlorite (HTH), kamu bisa membuat larutan klorin untuk disinfeksi air dalam jumlah besar. Cara membuat larutan klorin:

  1. Gunakan area berventilasi baik dan pakai pelindung mata.
  2. Tambahkan 1 sendok teh penuh HTH ke 7,6 L air, aduk hingga larut.
  3. Larutan yang dihasilkan kira-kira mengandung 500 mg/L klorin.

Cara menggunakannya:

  1. Campurkan 1 bagian larutan klorin ke 100 bagian air yang ingin didisinfeksi.
  2. Jika rasa klorin terlalu kuat, pindahkan beberapa kali antarwadah dan biarkan beberapa jam.

Peringatan: HTH adalah oksidan kuat. Saat menyimpan atau menggunakannya, selalu ikuti petunjuk pada label.

Menjaga keamanan air minum di tengah banjir memang membutuhkan perhatian ekstra, tetapi langkah-langkah sederhana, seperti merebus, menyaring, atau mengambil air dari sumber yang tepercaya bisa membuat perbedaan besar bagi kesehatan. Selalu waspada, cek kembali kondisi sumber airmu, dan jangan ragu menggunakan metode disinfeksi bila diperlukan. Dengan persiapan matang, kamu bisa tetap tenang dan terlindungi meski kondisi sekitar penuh ketidakpastian.

Referensi

"How to Make Water Safe in an Emergency." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Desember 2025.

"Emergency Disinfection of Drinking Water." Environmental Protection Agency. Diakses pada Desember 2025.

"Stay Safe in a Flood – Private Drinking Water Guidance (After a Flood)." Vermont Department of Health. Diakses pada Desember 2025.

"How to Protect Your Drinking Water Supply From Flood Contamination." Hopeforce. Diakses pada Desember 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Dari Genre Musik Kamu, Kami Bisa Tebak Kondisi Mentalmu

15 Des 2025, 20:45 WIBHealth