Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kena Gas Air Mata saat Demonstrasi? Ini Cara Cepat Mengatasinya

Ilustrasi gas air mata di tengah aksi demonstrasi (Vecteezy/Inkong Boutchalern)
Intinya sih...
  • Gas air mata adalah senjata kimia yang digunakan untuk mengendalikan massa dalam aksi demonstrasi.
  • Paparan gas air mata dapat menyebabkan sensasi terbakar di mata, hidung, tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
  • Tingkat keracunan bergantung pada seberapa banyak seseorang terpapar, lokasi paparan, dan lama paparan.

Gas air mata adalah senjata kimia yang sering digunakan untuk mengendalikan massa dalam aksi demonstrasi. Paparan zat ini dapat menyebabkan sensasi terbakar di mata, hidung, dan tenggorokan, serta kesulitan bernapas. Efeknya bisa sangat mengganggu, terutama bagi mereka yang tidak siap menghadapinya. Oleh karena itu, mengetahui cara mengatasi dan meminimalkan dampaknya menjadi hal yang penting.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat terkena gas air mata, serta cara melindungi diri agar terhindar dari efek yang lebih parah.

Tanda dan gejalanya

Tingkat keracunan bergantung pada seberapa banyak seseorang terpapar, bagaimana orang tersebut terpapar, dan berapa lama. Tingkat keracunan juga bergantung pada lokasi paparan (di dalam ruangan versus di luar ruangan).

Orang-orang yang terpapar gas air mata mungkin mengalami beberapa atau semua gejala berikut dalam waktu cepat:

  • Mata: Air mata berlebihan, rasa terbakar, penglihatan kabur, dan kemerahan.
  • Hidung: Hidung berair, sensasi terbakar, dan bengkak.
  • Mulut: Rasa terbakar, iritasi, kesulitan menelan, dan mengeluarkan air liur.
  • Paru-paru: Sesak dada, batuk, sensasi tersedak, napas berisik (mengi), dan sesak napas.
  • Kulit: Luka bakar dan ruam.
  • Lainnya: Mual dan muntah.

Paparan jangka panjang atau dosis besar dapat menyebabkan efek serius, seperti:

  • Kebutaan.
  • Glaukoma, yaitu kondisi mata serius yang dapat menyebabkan kebutaan.
  • Kematian langsung akibat luka bakar kimia yang parah di tenggorokan dan paru-paru.
  • Kegagalan pernapasan mungkin mengakibatkan kematian.

Apa yang harus dilakukan?

ilustrasi penggunaan gas air mata (unsplash.com/Pawel Janiak)

Cara utama untuk mengatasi efek gas air mata adalah meninggalkan area tersebut dan hirup udara segar. Cara ini sangat efektif dalam mengurangi paparan gas air mata.

Jika agen pengendali huru-hara dilepaskan di luar ruangan, menjauhlah dari area tempat gas air mata dilepaskan. Jauhi awan uap yang padat dan rendah. Pergilah ke tempat setinggi mungkin karena gas air mata akan membentuk awan uap padat yang bergerak mendekati tanah/permukaan.

Kiat lainnya:

  • Lepaskan pakaian

Lepaskan pakaian secepat mungkin. Potong pakaian alih-alih menariknya ke atas kepala.

  • Bersihkan tubuh

Cuci semua bahan kimia yang dihasilkan gas air mata dari kulit dengan banyak sabun dan air. Mencuci dengan sabun dan air akan melindungi diri dari bahan kimia apa pun yang menempel pada tubuh.

Jika mata terbakar atau penglihatan kabur, bilas mata dengan air biasa selama 10 hingga 15 menit.

Bila memakai lensa kontak, lepaskan dan masukkan ke dalam pakaian yang kotor. Jangan masukkan kembali lensa kontak ke mata, meskipun lensa kontak tersebut bukan sekali pakai.

Bagi individu yang memakai kacamata, cucilah dengan sabun dan air. Kamu dapat memakainya kembali setelah mencucinya.

  • Buang pakaian

Setelah selesai mencuci diri, masukkan pakaian ke dalam kantong plastik. Hindari menyentuh bagian pakaian yang tidak aman. Jika tidak dapat menghindari menyentuh bagian yang tidak aman atau tidak yakin di mana bagian yang tidak aman berada, kenakan sarung tangan karet. 

Kamu juga dapat menggunakan penjepit, gagang perkakas, tongkat, atau benda serupa untuk memasukkan pakaian ke dalam kantong.

Segala sesuatu yang menyentuh pakaian kotor juga harus dimasukkan ke dalam kantong plastik.

Tutup rapat atau ikat kantong plastik, lalu masukkan kantong plastik tersebut ke dalam kantong plastik lain. Membuang pakaian dengan cara ini membantu melindungi kamu dan orang lain dari bahan kimia yang mungkin menempel pada pakaian.

  • Hal yang perlu dilakukan

Penanganannya meliputi pemberian bantuan kepada pasien untuk mendapatkan lebih banyak oksigen dalam darahnya dan menghentikan luka bakar kimia agar tidak bertambah parah. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati asma juga dapat digunakan untuk membantu mereka bernapas.

Penanganan paparan pada indra penglihatan melibatkan pembilasan mata dengan air sampai tidak ada tanda-tanda zat pengendali kerusuhan di mata.

Luka bakar pada kulit diobati dengan teknik penanganan luka bakar standar, termasuk penggunaan perban medis. Tidak ada penawar untuk keracunan akibat gas air mata.

Efek jangka panjang

Paparan jangka panjang atau paparan gas air mata dalam jumlah besar dapat menyebabkan dampak serius, seperti berikut:

  • Glaukoma.
  • Bekas luka pada mata.
  • Katarak.
  • Masalah pernapasan, seperti asma.

Efek ini lebih mungkin terjadi apabila seseorang terpapar di tempat tertutup.

Jika gejalanya cepat hilang setelah seseorang tidak lagi terpapar, efek kesehatan jangka panjang tidak akan terjadi.

Dapat disimpulkan bahwa demonstran harus membawa baju ganti, air untuk membilas tubuh, sarung tangan sampai plastik guna mengantisipasi jika ada tembakan gas air mata saat melakukan aksi unjuk rasa. Jalankan pertolongan pertama untuk menghilangkan efek gas air mata dari tubuh serta untuk menghindari efek yang lebih serius.

Referensi

"Riot Control Agents". Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Februari 2025.
"Tear gas: Prepare for what to do if you’re exposed". CNN. Diakses Februari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Misrohatun H
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us