Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Minum Obat 3x1 Saat Puasa, Berikut Anjurannya

ilustrasi minum obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi minum obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Ramadan menjadi momen penting bagi umat muslim karena harus berpuasa. Namun, bagi yang sedang menjalani pengobatan rutin, mengatur jadwal minum obat tiga kali sehari kerap menjadi tantangan. Apalagi kepatuhan terhadap jadwal pengobatan tetap harus diprioritaskan.

Nah, sebagai panduan, cara minum obat 3x1 saat puasa ini bisa kamu ikuti karena telah disesuai dengan anjuran medis dan prinsip agama. Dengan penyesuaian waktu dan konsultasi dokter, kamu bisa menjalankan ibadah sekaligus menjaga kesehatan, deh.

Cara minum obat 3x1 saat puasa

Penyesuaian jadwal minum obat selama puasa perlu dilakukan agar interval pemberian dosis tetap efektif. Idealnya, obat dengan dosis tiga kali sehari diminum setiap 8 jam. Namun, selama puasa, waktu yang tersedia hanya sekitar 10 jam—dari berbuka hingga sahur—sehingga jarak antar dosis dipersingkat menjadi sekitar 5 jam.

Perubahan tersebut mengharuskanmu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan berpuasa. Dokter akan menilai kondisi kesehatan, jenis obat, dan kemungkinan penyesuaian dosisnya.

Terlebih, beberapa obat seperti antibiotik atau kortikosteroid memerlukan interval ketat sehingga dokter mungkin menggantinya dengan versi long-acting yang lebih fleksibel. Jika tidak memungkinkan, jadwal minum obat bisa diatur sebagai berikut:

  • Dosis pertama diminum segera saat berbuka (sekitar pukul 18.00)
  • Dosis kedua dikonsumsi menjelang tidur (pukul 23.00)
  • Dosis ketiga diambil sesaat sebelum imsak atau sahur (pukul 04.00)

Di luar waktu, perhatikan juga aturan konsumsi terkait makanan. Obat yang harus diminum sebelum makan bisa dikonsumsi 30 menit sebelum menyantap hidangan berbuka atau sahur. Sementara itu, obat yang dikonsumsi setelah makan sebaiknya diminum 5—10 menit setelah menikmati makan utama guna memastikan penyerapan optimal. 

Tips minum obat saat puasa

ilustrasi minum suplemen (pexels.com/Pavel Daniyuk)
ilustrasi minum suplemen (pexels.com/Pavel Daniyuk)

Seperti disinggung sebelumnya, interval ideal untuk obat tiga kali sehari adalah 8 jam. Namun, selama puasa, jarak ini dipadatkan menjadi 5 jam karena keterbatasan waktu.

Pemadatan tersebut terkadang menimbulkan kekhawatiran beberapa orang. Kendati demikian, penelitian dalam Journal of Clinical Pharmacology menunjukkan bahwa penyesuaian ini masih aman selama efek terapi obat tetap tercapai. Kuncinya, menjaga konsistensi waktu minum obat untuk mempertahankan kadar obat dalam darah.

Beberapa hal perlu diperhatikan terkait interaksi obat dengan makanan. Misalnya, obat golongan NSAID (seperti ibuprofen) yang berisiko mengiritasi lambung harus dikonsumsi setelah makan. Jika dijadwalkan saat sahur, pastikan kamu mengonsumsi makanan ringan terlebih dahulu sebelum minum obat tersebut. 

Nah, untuk obat yang memerlukan puasa setelah konsumsi (seperti levothyroxine), konsumsilah tepat setelah berbuka. Hal itu perlu dilakukankamu masih bisa makan 2—3 jam kemudian.

Di luar itu, ahli farmasi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya juga membagikan beberapa tips minum obat saat puasa yang bisa kamu ikuti. Berikut tipsnya: 

  • Gunakan alarm untuk mengingatkan jadwal minum obat, terutama dosis tengah malam
  • Jika terlewat satu dosis, jangan menggandakannya tanpa konsultasi dokter
  • Pantau reaksi tubuh dan segera hubungi dokter jika muncul gejala, seperti pusing atau mual.

Dengan mengikuti panduan ini, cara minum obat 3x1 saat puasa bisa dilakukan tanpa mengganggu ibadah. Terpenting, pastikan untuk selalu mengonsultasikannya dengan dokter supaya tidak terjadi hal yang tak diinginkan, ya. 

Referensi: 

Grindrod, K. dkk. 2017. "Managing Medications During Ramadan Fasting." Canadian Pharmacists Journal. 150(3):146-149. DOI: 10.1177/1715163517703380.
"Bagaimana Cara Minum Obat saat Puasa Ramadan? Berikut Penjelasan Dosen FK UM Surabaya." Universitas Muhammadiyah Surabaya. Diakses Maret 2025.
"Penggunaan Obat Pada Saat Puasa." UPK Kemkes. Diakses Maret 2025. 
Aadil, N. dkk. 2004. "Drug Intake During Ramadan." BMJ. 329(7469):778-782. DOI: 10.1136/bmj.329.7469.778.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us