Apa Perbedaan Zero Sugar, Less Sugar, dan No Added Sugar?

ilustrasi sugar free (freepik.com/rawpixel)

Istilah zero sugar atau sugar free digunakan untuk produk yang kandungan gulanya sangat rendah hingga nyaris nol. Dalam praktiknya, gula di dalam produk tersebut berada di bawah batas tertentu yang dianggap tidak signifikan bagi tubuh. Meski tertulis nol, bukan berarti benar benar kosong dari rasa manis.

Rasa manis pada produk zero sugar biasanya berasal dari pemanis pengganti. Pemanis ini bisa bersumber dari bahan sintetis atau alami yang kalorinya jauh lebih rendah dibanding gula biasa. Oleh karena itu, produk dengan label ini tetap terasa manis walau kandungan gulanya sangat minim.

ilustrasi minuman bersoda (unsplash.com/Kenny Eliason)

Label less sugar menandakan bahwa produk tersebut mengandung gula lebih sedikit dibandingkan versi standar dari merek yang sama. Pengurangan ini umumnya dinyatakan dalam persentase tertentu dan bukan berarti produk tersebut rendah gula secara mutlak. Jika versi awalnya tinggi gula, hasil akhirnya tetap bisa tergolong manis dan masih berkontribusi pada asupan gula harian.

Istilah ini mungkin menimbulkan kesan aman dikonsumsi tanpa batas. Padahal, kandungan gulanya tetap perlu diperhatikan terutama bagi yang membatasi asupan manis. Membaca informasi gizi tetap penting karena perbedaan kadar gula antar produk bisa cukup besar, terutama antar merek dan jenis produk sejenis.

ilustrasi membeli minuman (pexels.com/Tianwang Xiao)

Istilah no added sugar berarti tidak ada gula tambahan yang dimasukkan selama proses produksi. Namun, bahan alami yang digunakan tetap bisa mengandung gula bawaan. Contohnya adalah buah, susu, atau biji bijian yang memang sudah memiliki rasa manis alami dan tetap menyumbang karbohidrat sederhana.

Produk dengan label ini sering dianggap setara dengan bebas gula, padahal kenyataannya tidak demikian. Gula alami tetap memengaruhi kadar gula darah jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, klaim ini lebih menekankan proses pembuatan, bukan hasil akhir kandungan gula di dalam produk.

Ilustrasi membaca label makanan (pexels.com/Laura James)

Memahami perbedaan antara zero sugar, less sugar, dan no added sugar membantu melihat klaim pada kemasan dengan lebih bijak. Istilah tersebut sering digunakan sebagai strategi pemasaran untuk memberi kesan lebih sehat. Tanpa pemahaman dasar, klaim ini mudah disalahartikan sebagai produk yang sepenuhnya aman dikonsumsi setiap hari. Padahal, masing masing istilah memiliki batasan dan makna yang berbeda dalam aturan pelabelan pangan.

Melihat rincian di bagian belakang kemasan tetap sangat penting. Informasi nilai gizi menunjukkan jumlah gula per sajian dan total kalori yang sebenarnya dikonsumsi. Dari sini bisa diketahui apakah klaim di bagian depan benar benar sejalan dengan isinya. Kebiasaan membaca label membantu kita untuk membuat pilihan yang lebih bijak dan tidak bergantung pada label di depan kemasan.

Ada perbedaan zero sugar, less sugar, dan no added sugar yang rupanya memiliki fungsi serta tujuan berbeda. Zero sugar menekankan kadar gula yang nyaris nol, less sugar berarti lebih rendah dari versi biasa, sedangkan no added sugar fokus pada proses tanpa tambahan gula. Dengan pemahaman ini, pilihan makanan dan minuman bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh.