Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Chikungunya: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

Nyamuk Aedes albopictus betina, penyebar virus chikungunya. (en.m.wikipedia.org/James Gathany, CDC)
Nyamuk Aedes albopictus betina, penyebar virus chikungunya. (en.m.wikipedia.org/James Gathany, CDC)
Intinya sih...
  • Penyebab chikungunya adalah virus yang disebarkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
  • Gejala chikungunya meliputi demam tinggi, nyeri sendi parah, ruam kemerahan pada kulit, sakit kepala, dan badan terasa lemas.
  • Virus chikungunya dapat dideteksi dalam darah dengan tes laboratorium seperti RT-PCR. Belum ada obat khusus untuk mengobati infeksi ini.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Chikungunya adalah penyakit akibat virus yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus chikungunya.

Virus chikungunya pertama kali diidentifikasi di Tanzania pada tahun 1952 dan selama 50 tahun berikutnya diisolasi dan menyebabkan wabah sesekali di Afrika dan Asia. 

Sejak tahun 2004, chikungunya telah menyebar dengan cepat dan telah diidentifikasi di lebih dari 60 negara di seluruh Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika.

Virus penyebab chikungunya menyebabkan kondisi yang ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala, ruam, dan nyeri sendi. Beberapa orang mendeskripsikannya seperti flu yang disertai sakit tulang. Maka dari itu beberapa orang menyebutnya sebagai flu tulang.

Karena penyakit ini juga ada di Indonesia, yuk, memahaminya lebih lanjut lewat penjelasan berikut ini!

1. Penyebab

Demam chikungunya atau sering disebut chikungunya adalah infeksi yang disebabkan oleh virus chikungunya (CHIKV). Virusnya sendiri disebarkan lewat gigitan nyamuk yang terinfeksi. Nyamuk penyebar virus ini adalah jenis nyamuk yang sama yang menyebarkan dengue dan virus Zika, yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Virus juga bisa menyebar dari ibu ke bayi yang baru lahir sekitar waktu kelahiran, tetapi ini sangat jarang terjadi.

Virus juga bisa mungkin bisa menyebar melalui darah yang terinfeksi.

2. Gejala

Gejala chikungunya biasanya muncul dalam 3–7 hari setelah gigitan nyamuk yang membawa virus. Beberapa gejala utama yang perlu diwaspadai adalah:

  • Demam tinggi hingga sekitar 39 derajat Celcius.

  • Nyeri sendi yang parah, terutama di kaki, lutut, pinggul, tangan, dan jari.

  • Nyeri otot dan tulang.

  • Sendi bengkak.

  • Ruam kemerahan pada kulit.

  • Sakit kepala.

  • Badan terasa lemas.

  • Mual.

Pada sebagian orang yang terinfeksi, nyeri sendi dapat bertahan berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Walaupun jarang, tetapi gejala parah dapat menyebabkan kelumpuhan sementara.

3. Diagnosis

Virus chikungunya dapat terdeteksi langsung dalam sampel darah yang diambil pada minggu pertama saat seseorang sakit, biasanya dengan pemeriksaan laboratorium seperti reverse transcriptase–polymerase chain reaction (RT-PCR).

Ada juga tes lain yang mendeteksi respons kekebalan tubuh terhadap infeksi chikungunya. Tes ini umumnya dilakukan setelah minggu pertama sakit untuk melihat adanya antibodi terhadap virus. Antibodi ini biasanya sudah bisa terdeteksi sejak minggu pertama seseorang jatuh sakit dan masih bisa terdeteksi hingga sekitar dua bulan kemudian.

4. Pengobatan

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Infeksi virus ini jarang berakibat fatal. Namun, gejalanya bisa parah hingga melumpuhkan. Kebanyakan pasien sembuh dari demam dalam waktu seminggu, tetapi nyeri sendi bisa bertahan selama berbulan-bulan. Bahkan, sebanyak 20 persen pasien melaporkan nyeri sendi berulang (The New England Journal of Medicine, 2014).

Saat ini belum ada obat khusus untuk mengobati chikungunya.

Istirahat cukup, minum banyak cairan, dan obat pereda nyeri bebas dapat membantu meringankan gejala.

Gunakan obat seperti parasetamol untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri.

Hindari obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen sampai demam berdarah bisa dipastikan tidak ada, untuk mengurangi risiko perdarahan.

Jika kamu terinfeksi chikungunya, usahakan agar tidak digigit nyamuk selama minggu pertama sakit.

Pada minggu pertama, virus chikungunya masih ada di dalam darah. Melalui gigitan, nyamuk dapat mengambil virus dari kamu dan kemudian menularkannya ke orang lain.

5. Komplikasi yang dapat terjadi

Komplikasi berat jarang terjadi. Namun, jika sampai terjadi, ini dapat meliputi:

  • Hepatitis, radang hati.

  • Miokarditis, radang otot jantung.

  • Penyakit neurologis seperti sindrom Guillain-Barré dan mielitis.

  • Penyakit mata seperti uveitis dan retinitis.

  • Lesi kulit yang parah.

  • Penyakit ginjal.

6. Pencegahan

ilustrasi obat nyamuk semprot (pexels.com/Michelangelo Buonarroti)
ilustrasi obat nyamuk semprot (pexels.com/Michelangelo Buonarroti)

Tidak ada vaksin atau obat untuk mencegah chikungunya. Jadi, cara terbaik untuk menghindari infeksi adalah dengan mencegah gigitan nyamuk. 

Tindakan pencegahan dasar harus dilakukan oleh orang-orang yang tinggal atau bepergian ke daerah yang berisiko tinggi, meliputi:

  • Mengenakan pakaian lengan panjang, celana panjang, dan pakaian lain yang meminimalkan kulit yang terekspos.

  • Menggunakan obat nyamuk pada kulit atau pakaian.

  • Memastikan bagian dalam ruangan memiliki tirai yang memadai agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah.

  • Menggunakan kelambu di sekeliling tempat tidur untuk menghalau gigitan nyamuk.

  • Mengenakan jaring di wajah dan leher (umumnya dalam bentuk topi), selain menggunakan sarung tangan atau obat nyamuk, bila banyak menghabiskan waktu di luar ruangan di area yang banyak nyamuk.

  • Menghindari perjalanan ke daerah yang terdapat wabah chikungunya.

  • Menggunakan obat nyamuk bakar dan penguap insektisida pada siang hari.

Mengurangi jumlah tempat nyamuk berkembang biak di sekitar rumah dapat mengurangi populasi nyamuk secara signifikan. Kamu bisa melakukan langkah-langkah ini:

  • Mengosongkan air dari wadah, seperti cawan di bawah pot tanaman, vas, ember, dan talang hujan.

  • Menutupi wadah air yang tidak dapat dikosongkan, seperti tangki atau waduk yang menyediakan air rumah tangga.

  • Singkirkan ban bekas yang mungkin ada di luar atau sekitar rumah.

  • Menyimpan sampah dalam kantong plastik tertutup dan wadah tertutup lainnya.

Kalau kamu telah terdiagnosis chikungunya, kamu juga mesti mencegah gigitan nyamuk selama minggu pertama penyakit. Ini karena virus chikungunya bisa ditemukan di darah dan ditularkan dari orang yang terinfeksi ke nyamuk melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang terinfeksi kemudian dapat menyebarkan virus ke orang lain.

Demikianlah informasi penting seputar chikungunya atau flu tulang. Cegah dengan mempraktikkan cara-cara di atas, ya!

Referensi

"Chikungunya." World Health Organization. Diakses Juli 2025.

"Chikungunya." MedlinePlus. Diakses Juli 2025.

"Waspada Chikungunya: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya." RSUD dr. Soedono Madiun. Diakses Juli 2025.

Scott C. Weaver and Marc Lecuit, “Chikungunya Virus and the Global Spread of a Mosquito-Borne Disease,” New England Journal of Medicine 372, no. 13 (March 25, 2015): 1231–39, https://doi.org/10.1056/nejmra1406035.

"Chikungunya: What you need to know." Medical News Today. Diakses Juli 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Bayu Aditya Suryanto
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us