ilustrasi darah haid atau darah menstruasi (pexels.com/Karolina Grabowska)
Pendukung menstrual masking kerap menyamakan praktik ini dengan vampire facial, yaitu prosedur kecantikan yang populer di kalangan pesohor. Namun, keduanya sangat berbeda.
Vampire facial menggunakan platelet-rich plasma (PRP), yaitu plasma kaya akan trombosit yang diambil dari darah pasien itu sendiri, lalu disuntikkan kembali ke kulit dalam kondisi steril. Sementara itu, pada menstrual masking, darah menstruasi merupakan campuran kompleks antara darah, jaringan rahim, sekresi vagina, hormon, dan protein. Saat melewati saluran vagina, darah berpotensi terkontaminasi bakteri maupun jamur, termasuk Staphylococcus aureus, mikroba yang bisa menyebabkan infeksi kulit.
Lebih jauh, darah haid juga bisa membawa risiko penularan infeksi menular seksual (IMS) jika dioleskan ke kulit yang iritasi atau terluka. Tanpa proses sterilisasi, darah haid bukan bahan ideal untuk diaplikasikan sebagai masker.
Menstrual masking duduk di perbatasan antara afirmasi tubuh, ritual budaya, dan pseudoscience. Banyak yang melihatnya sebagai cara menantang stigma menstruasi dan merayakan tubuh mereka. Namun, bagi komunitas medis, ini merupakan praktik eksperimental yang berisiko.
Walaupun darah hair mungkin punya potensi biologis yang menarik, tetapi penggunaan aman dan efektifnya seharusnya terjadi dalam lingkungan medis yang dikontrol, bukan di kamar mandi. Ingat, tidak semua tren kecantikan layak diikuti. Untuk perawatan kulit yang aman dan terbukti, sains dan dermatologi tetap menjadi pilihan terbaik.
Referensi
"'Menstrual Masking' Is Going Viral, But Is It Really That Good For Your Skin?" Science Alert. Diakses November 2025.
Kirstin Tindal et al., “The Composition of Menstrual Fluid, Its Applications, and Recent Advances to Understand the Endometrial Environment: A Narrative Review,” F&S Reviews 5, no. 3 (May 24, 2024): 100075, https://doi.org/10.1016/j.xfnr.2024.100075.
Farzamfar S, et al., "Promotion of excisional wound repair by a menstrual blood-derived stem cell-seeded decellularized human amniotic membrane." Biomed Eng Lett. 2018 Sep 11;8(4):393-398. doi: 10.1007/s13534-018-0084-1. PMID: 30603224; PMCID: PMC6209087.
Hossein Faramarzi et al., “The Potential of Menstrual Blood-Derived Stem Cells in Differentiation to Epidermal Lineage: A Preliminary Report,” January 1, 2016, https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4904135/.
"Is platelet-rich plasma the secret to younger-looking skin?" American Academy of Dermatology Association. Diakses November 2025.