Mengapa Diare dapat Menyebabkan Kematian pada Bayi?

Diare pada balita tidak bisa dianggap remeh

Siapa saja mungkin pernah mengalami diare, termasuk bayi dan anak-anak. Diare membuat seseorang buang air besar dengan feses yang cair. Dengan penanganan yang tepat, diare yang dialami dapat sembuh dengan sendirinya dan tidak makin parah. Sebaliknya, diare yang tidak ditangani dengan tepat justru dapat membahayakan pengidapnya, bahkan mengancam nyawa terlebih pada bayi.

Maka dari itu, orang tua atau pengasuh harus memberikan penanganan yang tepat jika bayi dan anak-anak mengalami diare. Mengapa diare bisa menyebabkan kematian pada bayi? Ini penjelasannya!

1. Mengenal diare

Mengapa Diare dapat Menyebabkan Kematian pada Bayi?ilustrasi bayi diare (pexels.com/Sarah Chai)

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare merupakan kondisi saat buang air besar dengan feses yang encer sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari atau lebih sering daripada biasanya. Diare pada umumnya merupakan gejala adanya infeksi pada usus. Penyebabnya pun berbagai macam, mulai dari bakteri, virus, hingga parasit.

Mikroorganisme tersebut dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Infeksi lebih sering terjadi pada lingkungan dengan sanitasi yang buruk serta ketersediaan air bersih tidak memadai. Makanan yang disiapkan dan disimpan dengan tidak higienis juga menjadi pemicu diare.

2. Diare penyebab kematian nomor dua pada balita

Mengapa Diare dapat Menyebabkan Kematian pada Bayi?ilustrasi bayi (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Meskipun kerap kali dianggap biasa, diare terutama pada anak-anak bisa menyebabkan masalah yang lebih serius. Sebab, diare menjadi penyebab mortalitas dan morbiditas anak-anak di seluruh dunia. WHO menyebutkan bahwa diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada anak-anak kurang dari 5 tahun.

Diare menyebabkan 370 ribu anak-anak meninggal dunia pada tahun 2019. Diare juga menjadi penyebab utama malnutrisi atau kurang gizi, yang mana kondisi malnutrisi tersebut juga bisa memicu diare dan penyakit lainnya di kemudian hari.

Baca Juga: Apakah saat Bayi Diare Boleh Minum ASI?

3. Mengapa diare bisa menyebabkan kematian pada bayi dan anak-anak?

Mengapa Diare dapat Menyebabkan Kematian pada Bayi?ilustrasi bayi (pexels.com/Marcin Jozwiak)

Menurut WHO dan UNICEF, diare bisa menjadi berbahaya karena menyebabkan dehidrasi. Selama diare, cairan dan elektrolit keluar bersama dengan feses dan muntah. Dehidrasi dapat terjadi apabila cairan dan elektrolit yang keluar dari tubuh tidak diganti. 

Terdapat tiga tingkatan dehidrasi, yaitu:

  • Dehidrasi berat (terdapat minimal dua tanda): Lesu atau tidak sadar, mata cekung, tidak dapat minum, cubitan kulit kembalI sangat lambat lebih dari 2 detik.
  • Dehidrasi ringan (terdapat minimal dua tanda): Gelisah, mata cekung, kehausan, minum dengan semangat.
  • Tidak dehidrasi.

Bayi dapat mengalami dehidrasi dengan cepat. American Academy of Pediatrics menyarankan untuk segera konsultasi dengan dokter apabila bayi berusia kurang dari 3 bulan mengalami diare dan demam.

4. Penanganan diare

Mengapa Diare dapat Menyebabkan Kematian pada Bayi?ilustrasi anak-anak (pexels.com/Kampus Production)

Pedoman penanganan diare yang telah disarankan oleh WHO yaitu pemberian larutan oralit dan suplemen zink. Larutan oralit membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang selama anak diare. Sementara itu, suplemen zink dapat mempercepat penyembuhan diare dan dapat mengurangi risiko diare dalam 2 sampai 3 bulan berikutnya. Suplemen zink digunakan selama 10 sampai 14 hari berturut-turut.

Meskipun pengobatan diare cukup sederhana, UNICEF menyebutkan hanya sepertiga anak yang mendapatkan pengobatan sesuai yang telah disarankan. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 dari Kementerian Kesehatan, proporsi penggunaan oralit untuk penanganan diare pada balita di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 34,8 persen. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2013 yaitu 33,3 persen.

5. Cara mencegah diare

Mengapa Diare dapat Menyebabkan Kematian pada Bayi?ilustrasi ibu menyusui (unsplash.com/Wes Hicks)

Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah sekaligus melindungi bayi dari diare. Maka dari itu, disarankan memberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan. ASI juga dapat mengurangi tingkat keparahan diare.

Selain itu, pada anak yang sudah diperbolehkan makan selain ASI, diare dapat dicegah dengan menggunakan air minum yang aman. Memperbaiki sanitasi dan menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan sabun juga dapat mengurangi risiko diare.

Itulah penjelasan tentang mengapa diare dapat menyebabkan kematian pada bayi. Cairan dan elektrolit yang keluar selama diare dapat berbahaya karena menyebabkan dehidrasi. Maka dari itu, perlu penanganan yang tepat agar cairan dan elektrolit yang hilang selama diare tergantikan dengan memberikan ASI serta oralit pada bayi. Orang tua dan pengasuh harus mengetahui tanda-tanda dehidrasi agar dapat segera membawa anak ke dokter, sehingga kondisi diare tidak makin parah. 

Baca Juga: Kenapa Suplemen Diare Zink Harus Diberikan selama 10 Hari? 

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya